Hindari Makanan Ini Saat Traveling agar Tubuh Tetap Fit dan Berenergi!

2 months ago 24

Fimela.com, Jakarta Traveling adalah momen yang dinanti-nantikan, baik untuk liburan maupun perjalanan bisnis. Namun, sering kali tubuh menjadi lebih rentan terhadap kelelahan dan penyakit saat bepergian. Perubahan cuaca, perbedaan zona waktu, serta aktivitas yang lebih padat dari biasanya dapat berdampak pada kondisi tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan stamina selama perjalanan menjadi hal yang sangat penting agar pengalaman traveling tetap menyenangkan dan bebas hambatan.  

Salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kebugaran tubuh saat traveling adalah pola makan. Apa yang Sahabat Fimela konsumsi dapat menentukan apakah tubuh tetap fit atau justru mudah drop. Beberapa jenis makanan ternyata bisa menyebabkan gangguan pencernaan, dehidrasi, hingga menurunkan daya tahan tubuh, yang pada akhirnya dapat mengganggu perjalanan. Jika tidak berhati-hati dalam memilih makanan, Sahabat Fimela berisiko mengalami masalah kesehatan seperti sakit perut, mual, atau bahkan kelelahan yang berlebihan.  

Agar perjalanan tetap nyaman dan tubuh tetap bugar, penting untuk mengetahui jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat traveling. Dengan menghindari makanan-makanan tertentu, Sahabat Fimela bisa tetap aktif, berenergi, dan menikmati setiap momen perjalanan tanpa gangguan kesehatan. imak daftar makanan yang perlu dihindari agar traveling tetap lancar dan menyenangkan! Melansir manulife-insurance.ca, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat traveling.

1. Daging dan Seafood Mentah atau Setengah Matang

Meskipun tampak menggoda, daging dan seafood mentah atau setengah matang berisiko mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E. coli. Ini termasuk sushi, sashimi, serta seafood yang “dimasak” dengan jus lemon atau cuka. Selain bakteri, makanan ini juga bisa mengandung parasit yang berbahaya bagi kesehatan. Sebaiknya, konsumsi makanan laut yang benar-benar matang untuk menghindari risiko kesehatan.  

2. Kerang dan Krustasea  

Krustasea seperti udang, kepiting, dan tiram memang lezat, tetapi juga terkenal sebagai pemicu alergi dan sering mengandung lebih banyak bakteri dibandingkan jenis seafood lainnya. Jika Sahabat Fimela ingin menikmatinya, pastikan makanan ini dimasak dengan sempurna dan disajikan dalam keadaan panas untuk meminimalkan risiko infeksi.  

3. Daging Olahan dan Daging Buruan Lokal  

Daging olahan seperti sosis dan ham sering kali disimpan dalam suhu ruangan dalam waktu lama, sehingga rentan terhadap kontaminasi bakteri. Begitu pula dengan daging buruan lokal yang mungkin belum terbiasa dikonsumsi oleh sistem pencernaan Sahabat Fimela. Pilih daging yang disajikan panas dan dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari masalah pencernaan.  

4. Buah Beri dan Apel  

Buah yang tidak memiliki kulit pelindung, seperti stroberi, blueberry, dan apel, berisiko tinggi terkontaminasi bakteri dari air yang tidak bersih. Saat traveling, sebaiknya konsumsi buah yang bisa dikupas seperti pisang dan jeruk, atau pastikan buah dicuci dengan air bersih sebelum dimakan.  

5. Sayuran Mentah  

Sayuran mentah seperti selada dan timun memang sehat, tetapi saat traveling, ada kemungkinan besar sayuran tersebut telah dicuci dengan air yang terkontaminasi. Sayuran yang sudah dipotong sebelumnya juga lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri. Sebagai alternatif, pilih sayuran yang dimasak atau pastikan kebersihannya sebelum dikonsumsi.

6. Makanan dari Pedagang Kaki Lima

Street food memang menjadi bagian penting dari budaya lokal di banyak negara, tetapi tidak semua pedagang kaki lima menjaga kebersihan dengan baik. Pastikan makanan yang Sahabat Fimela beli dimasak hingga matang, disajikan panas, dan diolah dengan peralatan yang bersih untuk mengurangi risiko keracunan makanan.  

7. Produk Susu Tanpa Pasteurisasi  

Susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi, seperti keju lunak (Brie, feta, dan krim keju), bisa menjadi sumber bakteri berbahaya seperti Listeria dan E. coli. Demi keamanan, pilih produk susu yang telah melalui proses pasteurisasi agar lebih aman dikonsumsi.  

8. Makanan Buffet  

Buffet sering kali menggoda karena menyediakan banyak pilihan makanan, tetapi juga menjadi tempat berkembangnya bakteri jika makanan dibiarkan terlalu lama. Makanan yang telah berada di suhu ruangan dalam waktu lama lebih rentan terhadap kontaminasi. Pilih makanan yang baru disajikan dan dalam kondisi panas untuk meminimalkan risiko.  

9. Makanan yang Tidak Didinginkan  

Makanan seperti sandwich yang disiapkan sejak pagi mungkin sudah kehilangan kesegarannya ketika Sahabat Fimela membelinya. Hindari makanan yang sudah lama disimpan di suhu ruangan dan pilih makanan yang dimasak dan disajikan segar.  

10. Air Keran, Es, dan Minuman dari Mesin  

Di beberapa negara, air keran bisa mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan diare dan gangguan pencernaan lainnya. Es batu juga bisa menjadi sumber kontaminasi jika dibuat dari air yang tidak bersih. Demi keamanan, pilih air kemasan atau air yang telah direbus, dan hindari minuman bersoda yang dibuat dengan air lokal.  

Tidak peduli seberapa hati-hati Sahabat Fimela dalam memilih makanan, risiko sakit saat traveling tetap ada. Oleh karena itu, sebelum berangkat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai vaksinasi atau obat-obatan yang bisa membantu menjaga kesehatan selama perjalanan. Dengan memilih makanan yang tepat, Sahabat Fimela bisa tetap fit dan menikmati setiap momen traveling dengan nyaman!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |