Fimela.com, Jakarta Hidup di era media sosial seperti sekarang memang penuh dengan tantangan, terutama ketika berbicara soal citra tubuh. Setiap hari, kita disuguhkan dengan standar kecantikan yang begitu sempit, tidak realistis, dan terus berubah. Hingga tanpa disadari, kita mulai meragukan diri sendiri dan merasa tidak cukup hanya karena tidak sesuai dengan gambaran ‘ideal’ yang terlihat di layar ponsel.
Yang lebih menyedihkan, kritik tentang tubuh kita sering kali datang dari diri sendiri. Berdiri di depan cermin, membandingkan diri dengan orang lain, dan merasa kurang ini atau itu menjadi kebiasaan yang tanpa sadar kita lakukan. Padahal, setiap tubuh punya keunikan dan cerita sendiri yang layak dirayakan, bukan malah dikritisi atau dibandingkan tanpa henti.
Di sinilah pentingnya menumbuhkan body positivity. Sikap ini akan mengajarkan kita untuk berhenti berfokus pada kekurangan yang dimiliki dan mulai membangun hubungan yang lebih sehat dengan tubuh sendiri. Meskipun tidak mudah, kamu bisa memulainya dari langkah kecil yang konsisten, lho. Penasaran apa saja itu? Yuk, simak bersama!
1. Ubah Caramu Berbicara pada Diri Sendiri
Langkah pertama dalam menumbuhkan body positivity adalah mengubah narasi internal yang kamu gunakan. Jika selama ini kamu terbiasa berkata, “Aku terlalu gemuk,” atau “Bentuk tubuhku aneh,” cobalah menggantinya dengan kalimat yang lebih ramah seperti, “Tubuhku sedang berproses,” atau “Aku tetap berharga apa pun bentukku.” Kata-kata yang kamu ucapkan pada diri sendiri bisa sangat memengaruhi persepsi dan kepercayaan dirimu.
2. Hentikan Kebiasaan Membandingkan Diri Sendiri
Scroll media sosial memang menyenangkan, tapi jika tidak dilakukan dengan bijak, kebiasaan itu bisa menjerumuskanmu ke dalam lingkaran perbandingan tak berkesudahan yang membuatmu selalu merasa kurang.
Ingatlah bahwa apa yang kamu lihat di dunia maya hanyalah potongan terbaik dari keseluruhan hidup seseorang. Lebih baik, kamu fokus pada perkembangan dan kenyamanan tubuhmu sendiri tanpa harus terus-menerus merasa ‘kalah’ dari standar luar.
3. Memilah Konten yang Dikonsumsi
Coba evaluasi kembali akun-akun media sosial yang kamu ikuti. Apakah konten mereka membuat kamu merasa termotivasi dan menerima dirimu sendiri, atau justru sebaliknya? Kamu bisa mengikuti akun-akun yang menyuarakan tentang body positivity, keberagaman bentuk tubuh, serta self-love, karena lingkungan yang sehat bisa memberikan pengaruh positif pada caramu menilai tubuh sendiri.
4. Merawat Tubuhmu dengan Penuh Kasih Sayang
Langkah selanjutnya adalah mengubah pola pikirmu tentang merawat diri sendiri. Berolahraga secara teratur, makan makanan sehat, dan beristirahat secara cukup adalah hal yang dilakukan bukan semata-mata karena ingin memenuhi ekspektasi orang lain, melainkan karena tubuhmu layak mendapatkan yang terbaik. Saat kamu merawat tubuhmu dengan niat baik, kamu akan lebih mudah menghargai apa pun bentuk dan ukurannya.
5. Mensyukuri Hal-Hal yang Bisa Dilakukan Tubuhmu
Alih-alih terus mengkritik penampilan luar, fokuslah pada hal-hal luar biasa yang bisa dilakukan tubuhmu, seperti berjalan, tertawa, memeluk orang tercinta, atau sekadar bernapas dengan tenang.
Sadari bahwa tubuh bukan sekadar tampilan fisik yang terlihat di cermin, tetapi bagian dari dirimu yang menemani setiap langkah hidupmu. Semakin kamu menghargai cara tubuh bekerja untukmu, semakin mudah pula kamu untuk berdamai dengan tampilannya.
Sahabat Fimela, menumbuhkan body positivity memang tidak selalu mudah, apalagi jika kamu sudah terbiasa bersikap keras pada diri sendiri. Tapi percayalah, langkah kecil yang kamu lakukan hari ini akan membawa perubahan besar dalam dirimu di masa depan. Jadi, jangan menyerah, ya!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
HealthRemaja Rentan Terjebak SkinnyTok: Diet Ekstrem yang Membahayakan Kesehatan Mental
SkinnyTok, tren diet ekstrem di TikTok, mengancam kesehatan mental remaja, terutama perempuan muda, dengan citra tubuh tidak realistis.
HealthMengenal Metode Digital Subtraction Angiography untuk Pembuluh Darah di Otak
Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah teknik pencitraan medis untuk visualisasi detail pembuluh darah.
HealthMengenal Diet Paleo, Pola Makan Ala Zaman Purba untuk Hidup Sehat
Diet Paleo adalah pola makan yang mengadopsi kebiasaan nenek moyang di era prasejarah dengan fokus pada makanan alami seperti daging, ikan, buah, sayur, dan kacang-kacangan untuk gaya hidup yang lebih sehat.
HealthPentingnya Memahami Golden Period dan Perawatan Pasca Stroke
Stroke masih menjadi momok bagi banyak orang, lalu bagaimana cara untuk menghindarinya.