15 Menit Jalan Kaki Sehari Bisa Tambah Umur, Ini 10 Manfaat Jalan Kaki Lainnya

Fimela.com, Jakarta Berjalan kaki merupakan bentuk aktivitas fisik yang sangat sederhana dan mudah diakses oleh siapa saja. Kegiatan ini tidak memerlukan peralatan khusus maupun keahlian tertentu, menjadikannya pilihan populer untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Manfaat jalan kaki sangat komprehensif, mencakup aspek fisik dan mental.

Aktivitas ringan ini terbukti efektif dalam menjaga kebugaran tubuh serta pikiran. Banyak orang sering meremehkan kekuatan dari langkah-langkah kecil yang dilakukan setiap hari. Padahal, dampak positifnya bisa sangat besar dan berkelanjutan untuk kualitas hidup.

Sahabat Fimela, mari kita selami lebih dalam berbagai keajaiban yang ditawarkan oleh kebiasaan berjalan kaki secara rutin. Dari pencegahan penyakit hingga peningkatan suasana hati, setiap langkah memiliki potensi untuk membawa perubahan signifikan bagi kesehatan Anda.

Salah satu manfaat jalan kaki yang paling fundamental adalah dampaknya terhadap kesehatan kardiovaskular. Berjalan kaki secara teratur dapat mencegah penyakit jantung, meningkatkan detak jantung, serta menurunkan tekanan darah. Sebuah studi menunjukkan, wanita pascamenopause yang berjalan kaki satu hingga dua mil sehari dapat menurunkan tekanan darah mereka hampir 11 poin dalam 24 minggu. Selain itu, wanita yang berjalan kaki 30 menit sehari dapat mengurangi risiko stroke sebesar 20%, bahkan 40% jika mereka meningkatkan kecepatan langkahnya.

Aktivitas ini juga berperan penting dalam pengelolaan berat badan. Berjalan kaki membantu membakar kalori, mengencangkan, dan memperkuat otot. Jalan kaki cepat selama 30 menit dapat membakar sekitar 200 kalori, yang jika dilakukan secara konsisten, berkontribusi pada penurunan berat badan. Studi tahun 2008 menemukan bahwa berjalan kaki secara konsisten dapat membantu mencegah penambahan berat badan dan menjaga berat badan yang sehat.

Tidak hanya itu, manfaat jalan kaki juga terasa pada kesehatan tulang dan sendi. Berjalan kaki adalah latihan menahan beban yang meningkatkan kekuatan tulang dan keseimbangan. Aktivitas ini dapat menghentikan hilangnya massa tulang bagi penderita osteoporosis dan membantu mencegah sendi menjadi kaku serta nyeri. Pergerakan dari berjalan kaki juga membantu "memeras" tulang rawan, membawa oksigen dan nutrisi penting ke area tersebut.

Manfaat jalan kaki tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga sangat signifikan untuk kesehatan mental dan kognitif. Berjalan kaki melepaskan endorfin, penghilang rasa sakit alami, yang secara langsung memengaruhi suasana hati. Sebuah studi dari California State University, Long Beach, menunjukkan bahwa semakin banyak langkah yang diambil seseorang, semakin baik suasana hati mereka. Aktivitas ini dapat membantu mengelola stres, kecemasan, dan gejala depresi dengan meningkatkan kadar serotonin serta dopamin di otak.

Kualitas tidur juga dapat meningkat berkat kebiasaan berjalan kaki. Studi menemukan bahwa wanita berusia 50 hingga 75 tahun yang berjalan kaki satu jam di pagi hari lebih mungkin mengalami insomnia lebih sedikit. Berjalan kaki cepat di luar ruangan dengan paparan cahaya alami dapat membantu mengatur ulang jam internal tubuh, yang mengarah pada pola tidur yang lebih baik dan tidur yang lebih nyenyat. Ini membantu mengatur ritme sirkadian, yaitu siklus tidur-bangun alami tubuh.

Selain itu, berjalan kaki secara teratur dapat meningkatkan energi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ketika Anda berjalan kaki, laju pernapasan meningkat, menyebabkan oksigen bergerak lebih cepat melalui aliran darah, membantu menghilangkan produk limbah dan meningkatkan tingkat energi. Satu studi menemukan bahwa orang yang melakukan latihan aerobik lima hari seminggu memiliki lebih sedikit hari sakit dan gejala pilek serta flu dibandingkan mereka yang berolahraga hanya sekali seminggu.

Manfaat jalan kaki juga mencakup pencegahan dan pengelolaan berbagai penyakit kronis. Aktivitas ini dapat menurunkan risiko atau keparahan kondisi seperti penyakit kardiovaskular, stroke, tekanan darah tinggi, kanker, dan diabetes tipe 2. Berjalan kaki secara teratur, sekitar 2,5 jam per minggu dengan jalan cepat, dikaitkan dengan risiko 30% lebih rendah untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Bahkan, berjalan kaki 15 menit setelah setiap makan dapat secara signifikan meningkatkan kontrol gula darah pada orang dewasa yang lebih tua.

Yang menarik, penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki dapat berkontribusi pada umur panjang. Orang yang berolahraga secara teratur di usia lima puluhan dan enam puluhan memiliki kemungkinan 35% lebih kecil untuk meninggal selama delapan tahun berikutnya. Angka ini melonjak hingga 45% lebih kecil kemungkinannya bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasari. Sebuah studi komprehensif yang diterbitkan di Lancet bahkan menemukan bahwa hanya 15 menit berjalan kaki cepat per hari dapat menambah hingga tiga tahun hidup Anda.

Bagi penderita nyeri kronis, manfaat jalan kaki dapat menawarkan sedikit kelegaan. Pergerakan yang lembut dan konsisten dapat membantu mengurangi kekakuan dan meningkatkan fleksibilitas. Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan di PLOS ONE menemukan bahwa aktivitas fisik singkat, khususnya berjalan kaki cepat, dapat secara signifikan mengurangi keinginan akan makanan manis. Ini menjadi solusi alami yang efektif untuk mengelola pola makan dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.