Mengenal Illness Anxiety Disorder: Kriteria Diagnosis dan Gejala Menurut DSM-5

3 weeks ago 45
Update Berita Hot Siang Jitu

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa sangat khawatir tentang kesehatanmu, bahkan ketika dokter mengatakan bahwa kamu baik-baik saja? Mungkin kamu mengalami apa yang disebut dengan Illness Anxiety Disorder (IAD) atau Gangguan Kecemasan Penyakit. Kondisi ini membuat seseorang terlalu fokus dan cemas terhadap kemungkinan adanya penyakit serius, meskipun tidak ada gejala atau hanya gejala ringan.

Dilansir dari berbagai sumber, Illness Anxiety Disorder (IAD) adalah kondisi kesehatan mental yang sebelumnya dikenal sebagai hipokondria. Seseorang dengan IAD memiliki ketakutan berlebihan dan terus-menerus bahwa mereka menderita penyakit serius. Kecemasan ini dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial.

Lalu, apa saja kriteria untuk mendiagnosis IAD menurut DSM-5? Bagaimana cara membedakannya dengan gangguan kecemasan lainnya? Mari kita bahas lebih lanjut!

Kriteria Diagnosis Illness Anxiety Disorder (IAD) Menurut DSM-5

DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition) adalah panduan yang digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis berbagai gangguan mental. Berikut adalah kriteria diagnosis IAD menurut DSM-5:

  • Preokupasi: Individu memiliki preokupasi yang berlebihan dengan memiliki atau terkena penyakit serius.
  • Gejala Somatik: Gejala-gejala fisik (somatik) tidak ada atau, jika ada, hanya ringan. Jika kondisi medis lain ada atau ada risiko tinggi terkena kondisi medis (misalnya, riwayat keluarga yang kuat), kekhawatiran tersebut jelas berlebihan atau tidak proporsional.
  • Tingkat Kecemasan: Ada tingkat kecemasan yang tinggi tentang kesehatan, dan individu mudah terkejut tentang status kesehatan pribadinya.
  • Perilaku Terkait Kesehatan: Individu melakukan perilaku terkait kesehatan yang berlebihan (misalnya, berulang kali memeriksa tubuhnya untuk mencari tanda-tanda penyakit) atau menunjukkan penghindaran maladaptif (misalnya, menghindari janji dokter dan rumah sakit).
  • Durasi: Preokupasi dengan penyakit telah ada setidaknya selama 6 bulan, meskipun penyakit spesifik yang ditakutkan mungkin berubah selama periode tersebut.
  • Pembeda: Preokupasi tersebut tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan panik, episode depresi mayor, kecemasan perpisahan, atau gangguan somatik lainnya.

Tipe-Tipe Illness Anxiety Disorder

IAD dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

  • Tipe Pencari Perawatan: Individu dengan tipe ini cenderung mencari perawatan medis secara berlebihan, termasuk sering mengunjungi dokter atau menjalani tes dan prosedur medis.
  • Tipe Penghindar Perawatan: Individu dengan tipe ini justru menghindari perawatan medis, jarang mengunjungi dokter atau rumah sakit karena takut didiagnosis penyakit serius.

Kedua tipe ini menunjukkan bagaimana kecemasan tentang kesehatan dapat bermanifestasi secara berbeda pada setiap individu.

Penting untuk diingat bahwa DSM-5 hanyalah pedoman diagnostik. Diagnosis IAD harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental yang berkualifikasi. Jika kamu merasa memiliki gejala-gejala IAD, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, individu dengan IAD dapat belajar mengelola kecemasan mereka dan meningkatkan kualitas hidup.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |