Wabah Campak Mengguncang Sumenep, KLB Ditetapkan, Vaksinasi Massal Digalakkan

2 days ago 9

Fimela.com, Jakarta Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, saat ini tengah menghadapi kondisi darurat kesehatan akibat merebaknya wabah campak yang telah menelan korban jiwa. Kondisi ini membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk wilayah tersebut. Langkah ini diambil menyusul lonjakan drastis kasus campak yang tercatat sejak awal tahun 2025.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, hingga pertengahan Agustus 2025, tercatat lebih dari 2.000 kasus positif campak. Angka ini menempatkan Sumenep sebagai daerah dengan kasus campak tertinggi di Jawa Timur. Yang lebih memprihatinkan, wabah ini telah menyebabkan kematian pada 17 anak, mayoritas di antaranya berusia 0 hingga 4 tahun. Sebagian besar korban meninggal dilaporkan tidak atau belum mendapatkan imunisasi campak.

Penyebab utama dari tingginya angka penularan dan kematian ini disinyalir kuat berkaitan dengan rendahnya cakupan imunisasi di beberapa wilayah di Sumenep. Masih adanya penolakan terhadap vaksinasi, yang dipicu oleh informasi yang tidak benar atau hoaks mengenai vaksin, menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi tenaga kesehatan di lapangan.

Program vaksinasi massal sebagai tindakan preventif

Menanggapi situasi darurat ini, pemerintah bergerak cepat dengan menggalakkan program vaksinasi massal. Targetnya adalah 78.569 anak berusia 9 bulan hingga 6 tahun. Program ini dijadwalkan berlangsung selama 21 hari, dengan harapan dapat menekan laju penyebaran virus dan mencegah jatuhnya lebih banyak korban. Bantuan dari berbagai pihak, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) dan UNICEF, juga turut dikerahkan untuk mendukung upaya penanganan.

Wabah campak di Sumenep ini menjadi pengingat serius bagi semua pihak akan pentingnya imunisasi sebagai salah satu pilar utama kesehatan masyarakat. Campak, yang dikenal memiliki tingkat penularan sangat tinggi, sebenarnya adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Perlu adanya edukasi yang masif dan terpercaya untuk meluruskan misinformasi seputar vaksin, sehingga masyarakat dapat lebih proaktif dalam melindungi anak-anak mereka.

Dengan segala upaya penanggulangan yang dilakukan, diharapkan wabah campak di Sumenep dapat segera terkendali. Keterlibatan aktif dari masyarakat, terutama para orang tua, untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi lengkap menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai penularan dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

 Sebagai bentuk antisipasi adapun sejumlah ciri-ciri campak yang harus diwaspadai:

Ciri campak yang harus diwaspadai

Fase Awal (Pra-Ruam)

Gejala ini muncul 2-4 hari sebelum ruam kulit keluar. Sering kali gejalanya mirip dengan flu biasa, sehingga banyak orang tidak menyadari ini adalah campak.

Demam Tinggi: Demam biasanya muncul tiba-tiba dan bisa mencapai 40°C.

Batuk Kering dan Pilek: Gejala ini sering disertai dengan sakit tenggorokan. Mata Merah dan Berair: Mata penderita akan terlihat merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya terang.

Bintik Koplik: Ini adalah ciri khas campak. Bintik-bintik putih kecil dengan bagian tengah kebiruan akan muncul di dalam mulut, terutama pada lapisan dalam pipi. Fase Ruam

Setelah gejala awal, ruam merah akan muncul dan menjadi penanda paling jelas dari penyakit campak.

Munculnya Ruam: Ruam campak biasanya dimulai dari belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, lalu turun ke seluruh tubuh (dada, punggung, tangan, dan kaki).

Karakteristik Ruam: Ruam pada campak adalah bintik-bintik merah kecil yang rata. Lama-kelamaan, bintik-bintik ini akan menyatu dan terlihat seperti bercak merah besar pada kulit.

Lama Ruam: Ruam ini bisa bertahan selama 5-7 hari. Seiring dengan memudarnya ruam, warna kulit bisa berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman dan mungkin terjadi pengelupasan ringan.

Ciri Lain

- Kelelahan dan Lemas: Penderita akan merasa sangat lelah, lesu, dan tidak bersemangat.Penurunan Nafsu Makan: Mual, muntah, atau diare juga bisa menyertai gejala lainnya.

- Mengatasi campak berfokus pada meringankan gejala, karena tidak ada obat khusus untuk virusnya. Sistem imun tubuh akan melawan virus ini dengan sendirinya.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat penderita campak dan mempercepat pemulihan:

Perawatan di Rumah

Istirahat Cukup: Penderita campak harus istirahat total untuk membantu tubuh melawan infeksi. Hindari aktivitas berat dan pastikan waktu tidur yang cukup.

Hidrasi: Pastikan penderita minum banyak cairan, seperti air putih, jus buah, atau sup. Ini penting untuk mencegah dehidrasi, terutama jika disertai demam.

Meredakan Demam: Gunakan kompres hangat atau berikan obat penurun panas seperti parasetamol. Jangan berikan aspirin pada anak-anak atau remaja karena bisa memicu sindrom Reye, kondisi langka tapi serius.

Meringankan Batuk dan Sakit Tenggorokan: Gunakan pelembap udara (humidifier) untuk meringankan batuk. Berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu meredakan sakit tenggorokan

Mengatasi Mata Merah: Kurangi paparan cahaya terang karena mata akan sensitif. Bersihkan mata dengan kapas yang dicelupkan ke air hangat untuk menghilangkan kotoran atau kerak.Makan Makanan Bergizi: Berikan makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi, seperti bubur, sup, atau buah-buahan. Nutrisi yang baik akan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa penderita ke dokter jika muncul gejala-gejala berikut, karena bisa jadi ini adalah tanda komplikasi serius:

Sesak Napas atau Nyeri Dada: Ini bisa menjadi tanda pneumonia, salah satu komplikasi campak.

Demam Tinggi yang Tidak Turun: Demam yang terus-menerus tinggi dan tidak merespons obat.

Sakit Telinga: Ini bisa menjadi tanda infeksi telinga, komplikasi umum pada campak.

Kejang atau Tidak Sadarkan Diri: Segera cari bantuan medis darurat.

Muncul Bintik-bintik Merah Kecil (Pendarahan): Ini bisa menjadi tanda komplikasi pendarahan. Penting untuk diingat bahwa pencegahan adalah cara terbaik. Vaksinasi campak adalah langkah paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Pastikan Anda dan anak Anda mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang dianjurkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |