Fimela.com, Jakarta Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh tentu penting, tetapi ada satu area yang kadang terabaikan padahal sangat vital—daerah kewanitaan. Area ini sangat sensitif dan memiliki peran penting dalam sistem reproduksi serta kenyamanan sehari-hari. Oleh karena itu, perawatannya tidak bisa sembarangan dan membutuhkan perhatian khusus.
Menjaga daerah kewanitaan bukan hanya tentang kebersihan, tapi juga tentang menjaga keseimbangan pH, memilih produk yang tepat, serta menerapkan kebiasaan sehat sehari-hari. Banyak masalah seperti infeksi, keputihan tidak normal, atau iritasi bisa dihindari dengan perawatan yang benar. Sahabat Fimela tidak perlu bingung, karena langkah-langkah yang dibutuhkan sebenarnya sederhana, asalkan dilakukan secara konsisten.
Berikut 6 cara spesifik dan efektif untuk menjaga kesehatan serta kebersihan daerah kewanitaan. Yuk, mulai kebiasaan baik dari sekarang demi kenyamanan dan kesehatan jangka panjang!
Gunakan Pembersih Khusus dengan pH Seimbang
Sahabat Fimela disarankan untuk tidak menggunakan sabun mandi biasa untuk membersihkan daerah kewanitaan. Sabun mandi umumnya bersifat basa dan bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina yang cenderung asam. Ketidakseimbangan pH ini bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat dan menyebabkan infeksi seperti vaginosis bakterialis atau infeksi jamur.
Gunakanlah pembersih khusus kewanitaan yang memiliki pH antara 3,5 hingga 4,5 dan mengandung bahan lembut seperti ekstrak chamomile atau tea tree oil. Namun, jangan pula berlebihan dalam penggunaannya. Cukup bersihkan bagian luar (vulva) sekali sehari saat mandi. Hindari pula praktik douching (membilas bagian dalam vagina), karena justru dapat mengganggu flora alami yang melindungi area tersebut.
Jaga Kebersihan saat Menstruasi
Menstruasi adalah masa ketika daerah kewanitaan sangat rentan terhadap bakteri. Oleh karena itu, penting untuk mengganti pembalut setiap 4–6 jam, meskipun aliran darah tidak terlalu banyak. Membiarkan pembalut terlalu lama bisa menyebabkan iritasi, bau tidak sedap, hingga meningkatkan risiko infeksi.
Selain itu, Sahabat Fimela juga perlu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut, serta memilih pembalut dengan bahan yang lembut dan tidak mengandung pewangi berlebihan. Bila menggunakan menstrual cup atau tampon, pastikan untuk mensterilkannya sesuai petunjuk dan menggantinya secara teratur. Kebersihan selama haid bukan hanya membuat lebih nyaman, tapi juga menjaga kesehatan jangka panjang.
Pilih Pakaian Dalam yang Nyaman dan Ganti secara Rutin
Bahan pakaian dalam sangat mempengaruhi sirkulasi udara dan kelembapan di area kewanitaan. Sahabat Fimela sebaiknya memilih celana dalam berbahan katun karena menyerap keringat dengan baik dan memungkinkan kulit untuk "bernapas". Hindari bahan sintetis seperti nilon atau spandeks untuk pemakaian harian, karena cenderung memerangkap kelembapan dan memicu pertumbuhan bakteri atau jamur.
Selain itu, ganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari, terutama jika sedang banyak berkeringat atau setelah berolahraga. Jangan lupa untuk mencucinya dengan deterjen yang lembut dan tanpa pewangi menyengat agar tidak menyebabkan iritasi. Menjaga pakaian dalam tetap bersih dan kering adalah salah satu cara paling sederhana tapi ampuh dalam merawat area sensitif ini.
Hindari Penggunaan Pantyliner Setiap Hari
Pantyliner memang membantu menjaga kesegaran, tapi jika digunakan setiap hari tanpa henti justru bisa menyebabkan iritasi dan area kewanitaan menjadi terlalu lembap. Hal ini menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang. Terutama jika Sahabat Fimela menggunakan pantyliner dengan pewangi, risiko iritasi akan semakin tinggi.
Gunakan pantyliner hanya saat benar-benar diperlukan, seperti menjelang atau setelah menstruasi. Pilih pantyliner yang bebas pewangi dan ganti secara berkala. Lebih baik, kenakan pakaian dalam berbahan katun dan jaga kebersihan secara alami tanpa ketergantungan pada produk-produk tambahan.
Perhatikan Pola Makan dan Konsumsi Probiotik
Apa yang Sahabat Fimela makan juga memengaruhi kesehatan daerah kewanitaan. Konsumsi makanan tinggi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko infeksi jamur. Sebaliknya, makanan yang kaya probiotik seperti yogurt, tempe, kefir, dan kimchi bisa membantu menjaga keseimbangan flora baik di tubuh, termasuk di area kewanitaan.
Mengonsumsi cukup air putih juga sangat penting untuk membantu proses detoksifikasi alami tubuh dan menjaga kelembapan kulit, termasuk kulit di area intim. Dengan pola makan seimbang yang kaya serat dan nutrisi, sistem imun akan bekerja optimal dalam mencegah infeksi yang tidak diinginkan.
Bersihkan Kemaluan dari Depan ke Belakang
Kebiasaan sederhana tapi sangat penting: bersihkan daerah kewanitaan dari depan ke belakang setiap kali buang air. Ini mencegah bakteri dari anus masuk ke area vagina atau uretra yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi bakteri lainnya. Terutama saat menggunakan tisu atau saat membasuh dengan air, arah pembersihan sangat memengaruhi kebersihan keseluruhan.
Sahabat Fimela juga disarankan untuk mengeringkan area kewanitaan dengan handuk bersih dan lembut setelah buang air atau mandi. Area yang lembap bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Jadi, selain membersihkan dengan benar, pastikan area tersebut juga kering sebelum kembali mengenakan pakaian dalam.
Because every female is Fimela
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.