Yuk, Kenali Penyebab dan Tanda Jerawat di Wajah

2 weeks ago 30

ringkasan

  • Jerawat adalah kondisi kulit umum akibat pori-pori tersumbat oleh kotoran, minyak, atau sel kulit mati yang memicu peradangan, sering muncul pada masa pubertas.
  • Penyebab jerawat bervariasi, mulai dari produksi sebum berlebih, sumbatan folikel rambut, bakteri, perubahan hormon, genetik, pola makan, stres, hingga kebiasaan buruk dan penggunaan produk yang tidak tepat.
  • Tanda jerawat meliputi komedo (putih dan hitam), jerawat meradang seperti papula, pustula, nodul, dan kista, serta dapat disertai sensasi panas, gatal, atau perubahan warna kulit.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, jerawat adalah masalah kulit umum yang seringkali menjadi perhatian banyak orang. Kondisi ini, yang dikenal juga sebagai acne vulgaris, terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh kotoran, debu, minyak, atau sel kulit mati. Sumbatan ini kemudian dapat memicu peradangan dan infeksi, menyebabkan munculnya benjolan merah atau bengkak di permukaan kulit.

Jerawat umumnya pertama kali muncul pada masa pubertas, yaitu sekitar usia 10 hingga 18 tahun, namun dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia. Area yang sering menjadi target kemunculan jerawat meliputi wajah, leher, punggung, atau dada. Memahami penyebab dan tanda-tandanya adalah langkah awal yang krusial untuk penanganan yang efektif.

Artikel ini akan membantu Sahabat Fimela untuk lebih jauh kenali penyebab dan tanda jerawat di wajah. Dengan informasi yang tepat, Anda dapat mengambil langkah pencegahan dan perawatan yang sesuai, demi mendapatkan kulit wajah yang lebih bersih dan sehat.

Penyebab Utama Jerawat di Wajah: Sebum, Sumbatan, dan Bakteri

Jerawat tidak muncul begitu saja; ada berbagai faktor internal yang menjadi pemicunya. Salah satu penyebab utama adalah produksi sebum berlebih. Kelenjar minyak atau kelenjar sebasea pada kulit secara normal memproduksi sebum untuk menjaga kelembapan kulit. Namun, jika produksi sebum ini terlalu banyak, ia dapat menyumbat pori-pori kulit, menjadi awal terbentuknya jerawat. Produksi sebum ini sangat dipengaruhi oleh hormon, terutama hormon androgen, yang puncaknya terjadi pada masa pubertas.

Selain sebum berlebih, jerawat juga terbentuk ketika folikel rambut tersumbat oleh campuran sel kulit mati dan sebum. Sel kulit mati secara alami mengelupas, tetapi jika proses ini tidak efisien, sel-sel tersebut dapat menumpuk dan menyumbat folikel rambut. Sumbatan ini menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri tertentu untuk berkembang biak.

Bakteri jenis Propionibacterium acnes (P. acnes) adalah salah satu penyebab utama peradangan pada jerawat. Bakteri ini dapat berkembang biak di folikel rambut yang tersumbat, menyebabkan kemerahan dan nyeri. Jenis bakteri lain seperti Corynebacterium granulosum dan Staphylococcus epidermidis juga dapat memicu kondisi jerawat.

Perubahan hormon juga memainkan peran penting dalam munculnya jerawat. Peningkatan aktivitas hormon testosteron, misalnya, dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum. Pada wanita, perubahan hormon sering terjadi saat menstruasi, kehamilan, atau sindrom polikistik ovarium (PCOS), yang semuanya dapat memicu timbulnya jerawat. Ketidakseimbangan hormon ini juga dapat memengaruhi produksi minyak pada kulit, seringkali menyebabkan jerawat di dahi.

Faktor Eksternal dan Gaya Hidup Pemicu Jerawat

Selain faktor internal, ada banyak faktor eksternal dan kebiasaan gaya hidup yang dapat memicu atau memperparah jerawat. Faktor genetik atau keturunan adalah salah satunya; jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah jerawat, kemungkinan seseorang juga akan mengalaminya. Ini menunjukkan adanya predisposisi genetik terhadap kondisi kulit ini.

Pola makan yang tidak sehat juga dapat berkontribusi. Konsumsi makanan dengan gula tinggi, makanan olahan, dan makanan berlemak dapat memicu kelenjar minyak menjadi lebih aktif. Jerawat di sekitar bibir dan mulut sering dikaitkan dengan pencernaan yang buruk akibat terlalu banyak konsumsi makanan pedas dan berminyak. Selain itu, stres juga dapat meningkatkan produksi minyak pada wajah, sehingga kulit lebih mudah berjerawat, bahkan memperparah jerawat di dahi.

Penggunaan produk kosmetik dan perawatan kulit yang tidak tepat juga menjadi pemicu umum. Penggunaan riasan wajah berlebihan atau produk yang mengandung minyak dapat menyumbat pori-pori. Produk perawatan rambut yang berat, seperti kondisioner tertentu, juga dapat menyumbat pori-pori di sekitar garis rambut. Penting untuk memilih make up yang sesuai dengan jenis kulit dan berlabel 'non-comedogenic' agar tidak memicu jerawat. Jerawat yang muncul di area wajah yang sebelumnya tidak bermasalah, disertai gatal atau iritasi berlebihan, bisa menjadi tanda ketidakcocokan dengan produk skincare.

Kebiasaan buruk sehari-hari juga perlu diwaspadai. Menyentuh kulit wajah dengan tangan yang kotor dapat memindahkan bakteri dan kotoran, menyumbat pori-pori. Sarung bantal dan sprei yang kotor dapat menumpuk sel kulit mati, kotoran, sisa make up, dan bakteri yang kemudian menempel di kulit saat tidur. Telepon genggam yang tidak bersih juga bisa menjadi tempat berkumpulnya minyak dan bakteri pemicu jerawat di pipi. Kebiasaan merokok dapat merusak kulit dan mengubah komposisi sebum, menyebabkan pori-pori tersumbat, sementara jarang mencuci rambut juga bisa menjadi penyebab jerawat.

Efek samping obat-obatan tertentu juga dapat memicu jerawat. Beberapa obat, seperti yang mengandung litium, kortikosteroid, testosteron, atau obat antikejang, diketahui dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Terakhir, paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit dehidrasi, memicu produksi minyak berlebih, dan menyumbat pori-pori, sehingga memperparah kondisi jerawat.

Ragam Tanda dan Jenis Jerawat yang Perlu Sahabat Fimela Kenali

Jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada tingkat keparahannya. Mengenali jenis-jenisnya penting untuk penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa tanda dan jenis jerawat yang umum:

  • Komedo (Comedones)
    • Komedo Putih (Whiteheads): Benjolan kecil berwarna putih atau sewarna kulit yang muncul ketika pori-pori tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri, dan pori-pori tersebut tertutup.
    • Komedo Hitam (Blackheads): Benjolan kecil dengan ujung berwarna hitam yang muncul ketika pori-pori tersumbat dan terbuka ke permukaan kulit. Warna hitam disebabkan oleh pigmen kulit yang meningkat, bukan kotoran.
  • Jerawat Meradang
    • Papula (Papules): Benjolan kecil kemerahan yang biasanya terasa nyeri. Ini terjadi ketika pori-pori yang tersumbat meradang.
    • Pustula (Pustules): Benjolan kecil yang menonjol dengan bagian tengah berwarna putih kekuningan (berisi nanah) dan kulit di sekitarnya memerah karena meradang.
    • Nodul (Nodules): Benjolan cukup besar di bawah kulit yang teraba padat dan terasa nyeri. Nodul terjadi ketika pori-pori yang tersumbat meradang lebih dalam.
    • Kista (Cysts) atau Jerawat Kistik (Cystic Acne): Benjolan besar, padat, dan berisi nanah yang terbentuk jauh di dalam jaringan kulit. Ini sering dikenal sebagai jerawat batu, yang bisa meninggalkan bekas luka jika pecah.
    • Jerawat Conglobata: Jenis jerawat parah yang umumnya dialami oleh laki-laki remaja dan dewasa muda, diduga terkait dengan kelebihan hormon testosteron, obat-obatan steroid, dan kondisi autoimun.

Selain bentuk fisik, jerawat juga dapat disertai gejala lain seperti sensasi panas atau terbakar akibat peradangan, timbul rasa gatal pada benjolan, serta perubahan warna kulit, seperti area yang lebih gelap atau lebih terang setelah jerawat meradang membaik. Memahami arti letak jerawat di wajah, atau face mapping, juga dapat memberikan petunjuk tambahan mengenai penyebabnya.

  • Dahi: Sering dikaitkan dengan masalah pencernaan yang buruk, stres, atau ketidakseimbangan hormon.
  • Sekitar Garis Rambut: Bisa disebabkan oleh penggunaan produk perawatan rambut yang berat atau sisa sabun pembersih wajah yang tidak bersih.
  • Pipi: Dapat disebabkan oleh sarung bantal yang tidak bersih, ponsel yang kotor, kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan kotor, atau keringat yang menumpuk di balik hijab.
  • Hidung: Sering dikaitkan dengan sirkulasi darah yang buruk, gangguan jantung, atau sembelit.
  • Dagu: Biasanya disebabkan oleh kadar hormon yang naik turun.
  • Antara Alis: Mengindikasikan gangguan pada kandung kemih atau liver, sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, atau makanan olahan/berlemak.
  • Sekitar Bibir dan Mulut: Paling sering disebabkan oleh pencernaan yang buruk, terlalu banyak konsumsi makanan pedas dan berminyak, atau pasta gigi yang mengiritasi kulit.

Memahami jenis-jenis jerawat dan penyebabnya penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Jika jerawat Sahabat Fimela tergolong parah atau tidak membaik dengan perawatan mandiri, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk diagnosis dan rencana perawatan yang lebih akurat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Nabila Mecadinisa
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |