Waspada! 8 Tanda Awal Dimensia yang Sering Diabaikan, Bukan Bagian Normal Penuaan

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, apakah Anda mengenal seseorang yang menunjukkan perubahan signifikan dalam ingatan atau perilaku? Kondisi yang sering disalahpahami sebagai bagian normal penuaan ini dikenal sebagai demensia.

Demensia adalah istilah umum untuk sekelompok gejala yang memengaruhi memori, kemampuan berpikir, dan interaksi sosial. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas harian seseorang secara drastis.

Penyakit ini bukan sekadar pikun biasa, melainkan disebabkan oleh kerusakan sel saraf di otak. Berbagai kondisi progresif seperti Alzheimer dapat menjadi pemicunya.

Penurunan daya ingat menjadi salah satu tanda paling umum dari demensia, terutama pada tahap awal. Penderita mungkin kesulitan mengingat informasi baru atau kejadian yang baru saja terjadi.

Mereka bisa sering lupa nama, tempat, atau benda sehari-hari. Meskipun peristiwa lama mungkin masih teringat, informasi baru seringkali sulit disimpan dalam memori.

Selain itu, kesulitan merencanakan atau memecahkan masalah juga kerap terjadi. Seseorang mungkin kesulitan menyelesaikan tugas sederhana seperti memasak resep biasa.

Disorientasi waktu dan tempat juga merupakan ciri khas demensia. Penderita sering bingung dengan hari, tanggal, atau bahkan tersesat di lingkungan yang sudah dikenal baik.

Kesulitan berkomunikasi dan berbahasa seringkali dialami oleh penderita demensia. Mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara atau menjelaskan sesuatu.

Penderita bisa berhenti di tengah kalimat dan bingung melanjutkannya. Gangguan berkomunikasi ini juga bisa berupa jawaban yang tidak sesuai konteks pembicaraan.

Perubahan suasana hati, kepribadian, dan perilaku juga merupakan tanda penting. Penderita bisa menjadi mudah marah, cemas, atau bahkan depresi secara tiba-tiba.

Mereka mungkin menjadi gampang tersinggung, mudah curiga, atau tiba-tiba menarik diri dari lingkungan sosial. Kehilangan inisiatif juga umum, di mana minat pada hobi atau aktivitas berkurang drastis.

Penderita demensia kerap mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya mudah. Ini termasuk mengulang aktivitas tanpa disadari, seperti mandi setelah baru saja melakukannya.

Perubahan persepsi juga dapat terjadi, termasuk halusinasi atau delusi. Penderita bisa melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada.

Kondisi ini dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan kebingungan pada penderita. Oleh karena itu, pemahaman dari lingkungan sekitar sangatlah penting.

Mengenali gejala demensia sejak dini sangat krusial, Sahabat Fimela. Deteksi awal membantu dalam diagnosis dan penanganan yang tepat, serta memungkinkan penyesuaian perawatan yang lebih efektif.

Terapi dan dukungan yang sesuai dapat membantu memperlambat perkembangan demensia. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup penderita secara signifikan.