Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, konsumsi makanan fermentasi sudah dikenal sejak lama sebagai salah satu rahasia kesehatan yang diwariskan dari berbagai budaya di dunia. Proses fermentasi tidak hanya membuat makanan menjadi lebih tahan lama, tetapi juga menghasilkan senyawa-senyawa baik yang bermanfaat untuk tubuh.
Mulai dari menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, membantu penyerapan nutrisi, hingga memperkuat sistem imun, makanan fermentasi punya peran besar dalam mendukung kesehatan secara menyeluruh. Pencernaan yang sehat adalah kunci dari tubuh yang bugar. Ketika usus kita dipenuhi dengan bakteri baik, proses penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal.
Sebaliknya, jika keseimbangan bakteri terganggu, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, mulai dari gangguan pencernaan, kulit kusam, hingga penurunan daya tahan tubuh. Selain itu, konsumsi makanan fermentasi secara rutin juga diyakini mampu mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini membuat metabolisme lebih lancar, energi tubuh meningkat, dan penyerapan vitamin-mineral lebih maksimal. Berikut daftar olahan makanan fermentasi yang wajib kamu coba.
1. Tempe
Tempe adalah makanan fermentasi khas Indonesia yang terbuat dari kedelai yang diolah dengan bantuan jamur. Tempe mengandung protein nabati berkualitas tinggi, serat, vitamin B, dan mineral seperti zat besi serta kalsium. Kandungan probiotik pada tempe membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus.
Bakteri baik ini berperan penting dalam memperlancar pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare. Mengkonsumsi tempe secara rutin juga baik untuk kesehatan jantung karena kandungan isoflavonnya yang mampu menurunkan kolesterol jahat.
2. Tape
Tape adalah makanan fermentasi tradisional Indonesia yang biasanya terbuat dari singkong atau beras ketan. Proses fermentasi menggunakan ragi menghasilkan rasa manis dan sedikit asam yang khas, serta aroma yang menggugah selera. Fermentasi pada tape memecah karbohidrat menjadi gula sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Selain itu, tape mengandung probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan usus dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Namun, karena kandungan gulanya cukup tinggi, konsumsi tape sebaiknya tidak berlebihan, terutama bagi penderita diabetes. Tape sering diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, seperti kolak tape, es tape, atau campuran dalam kue dan roti.
3. Natto
Natto adalah makanan fermentasi khas Jepang yang terbuat dari kedelai dan difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis. Teksturnya lengket dan berlendir dengan aroma yang cukup tajam, sehingga sering kali butuh waktu bagi orang yang baru mencoba untuk terbiasa. Salah satu keunggulan natto adalah kandungan enzim nattokinase yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Enzim tersebut dapat membantu mencegah pembekuan darah dan melancarkan peredaran darah. Selain itu, natto kaya akan vitamin K2 yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Di Jepang, natto biasanya disantap sebagai menu sarapan dengan nasi hangat dan kecap asin.
4. Kombucha
Kombucha adalah minuman teh yang difermentasi dengan bantuan koloni bakteri dan ragi yang disebut SCOBY. Proses fermentasi ini menghasilkan minuman dengan rasa asam segar, sedikit manis, dan berkarbonasi alami. Kombucha biasanya dibuat dari teh hitam atau teh hijau yang diberi gula sebagai sumber makanan untuk mikroorganisme.
Kombucha kaya akan probiotik, antioksidan, dan asam organik yang dapat membantu detoksifikasi tubuh, memperbaiki pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan asam asetat dalam kombucha juga memiliki sifat antibakteri alami yang membantu melawan bakteri berbahaya di sistem pencernaan.
5. Yogurt
Yogurt adalah produk olahan susu yang difermentasi dengan bakteri baik. Kandungan probiotik pada yogurt membantu menjaga kesehatan usus, meningkatkan imunitas, dan memperbaiki penyerapan nutrisi. Yogurt juga merupakan sumber protein, kalsium, dan vitamin B12 yang baik untuk kesehatan tulang dan otot.
Bagi beberapa orang yang tidak toleran terhadap laktosa, yogurt bisa menjadi alternatif yang lebih mudah dicerna dibanding susu segar. Yogurt dapat dikonsumsi langsung atau dipadukan dengan buah-buahan, madu, dan kacang-kacangan untuk menambah cita rasa serta kandungan nutrisinya.
Sahabat Fimela, demikian beberapa opsi makanan fermentasi yang kaya akan khasiat dan nutrisi. Mengkonsumsi makanan fermentasi bukan hanya soal tren kesehatan, tetapi benar-benar sebuah investasi untuk tubuh yang lebih kuat, kulit yang lebih sehat, dan kualitas hidup yang lebih baik.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.