Fimela.com, Jakarta Influenza masih menjadi masalah kesehatan yang serius sampai saat ini, terutama pada anak-anak. Penyakit saluran pernapasan akut ini sangat mudah menular, menyebabkan komplikasi berat, bahkan berujung pada kematian. Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama orang tua, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan Seminar Media atau Media Briefing dengan topik “Mengenali Influenza A dan B pada Anak” yang diselenggarakan pada Selasa (30/09/2025). Seminar ini dipimpin oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A, Subsp.Kardio(K), dan dilanjutkan oleh Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp (K) dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI.
Influenza berbeda dengan selesma atau common cold. Gejala influenza lebih berat dan dampaknya bisa lebih berbahaya, khususnya pada kelompok berisiko seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Data menunjukkan bahwa satu orang yang terinfeksi influenza dapat menularkan kepada 2-3 orang di sekitarnya.
Permasalahan influenza ini bahkan sudah ada sejak 100 tahun lalu dan telah banyak menyebabkan kematian di berbagai negara, seperti Russia, Hongkong, Spanyol, hingga Asia. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memahami tindakan terbaik saat anak terkena influenza, sekaligus mengenali tanda bahaya yang memerlukan penanganan medis segera.
Alasan Influenza belum Tertangani dengan Baik
Setiap tahun epidemi influenza selalu menyebabkan penyakit parah dan kematian. Angka kematian akibat influenza yang terlaporkan hanya sebagian kecil dibandingkan dengan angka yang sebenarnya. Virus influenza adalah rajanya mutasi, selalu dapat berkembang menjadi varian baru, sehingga sulit terdeteksi. Selain itu, pemerintah dan masyarakat masih menganggap influenza sebagai penyakit ringan dan tidak mematikan, membuat penanganan vaksin influenza belum masuk ke program vaksinasi nasional.
Gejala Umum Influenza pada Anak & Tanda Bahaya
Influenza umumnya ditandai dengan demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, tidak nafsu makan, hingga muntah atau diare. Sekilas memang mirip dengan common cold, namun gejalanya jauh lebih banyak dan intensitasnya lebih berat.
Selain gejala yang umum, Dr. Nastiti menyebutkan bahwa ada beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai oleh orang tua. Red flag tersebut diantaranya, demam tinggi yang sulit turun, anak sulit minum atau menolak makan, sesak napas atau terlihat ngos-ngosan, kejang atau penurunan kesadaran, sianosis, serta memiliki riwayat penyakit bawaan. Jika gejala-gejala tersebut muncul, orang tua disarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit. Keterlambatan penanganan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius.
Perawatan Influenza di Rumah
Dr. Nastiti melanjutkan bahwa tidak semua kasus influenza pada anak memerlukan rawat inap. Jika gejalanya masih ringan, orang tua cukup merawat anak di rumah dengan memperhatikan beberapa hal, seperti memastikan anak mendapat cukup cairan untuk mencegah dehidrasi, memberikan makanan sehat yang mudah dicerna, hingga memastikan anak istirahat dengan cukup. Orang tua juga dapat memberikan obat penurun panas atau pereda flu seperti paracetamol. Selagi anak masih aktif serta masih mau mengonsumsi makanan dan minuman, maka perawatan di rumah sudah cukup aman. Namun, jika orang tua ragu, lebih baik segera membawa anak ke rumah sakit daripada terlambat. Kekurangan oksigen terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan otak dan penurunan kecerdasan pada anak.
Pencegahan Influenza
Influenza sebenarnya bisa dicegah melalui vaksinasi sejak anak berusia 6 bulan, Meski vaksin tidak sepenuhnya melindungi anak dari penularan virus influenza, tetapi terbukti efektif dalam menurunkan tingkat keparahan penyakit. Anak yang sudah menerima vaksin, gejalanya tidak akan separah anak yang tidak menerima vaksin. Sayangnya, vaksin influenza belum termasuk dalam program vaksinasi nasional di Indonesia, sehingga banyak orang tua masih mengabaikan permasalahan ini.
Influenza bukanlah penyakit ringan yang bisa disepelekan. Pada anak, flu dapat berkembang menjadi kondisi yang serius apabila tidak ditangani dengan tepat. Dengan langkah pencegahan melalui vaksinasi dan pola hidup sehat, risiko influenza pada anak dapat berkurang, sehingga anak dapat tumbuh sehat dan aman.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.