Nyeri dan Kesemutan Tak Kunjung Hilang? Hati-Hati Bisa Jadi Tanda Saraf Kejepit

2 weeks ago 37

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu merasakan sensasi kesemutan yang nggak kunjung hilang, rasa kebas yang bikin nggak nyaman, atau bahkan nyeri yang menjalar sampai bikin susah bergerak? Hati-hati, bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan biasa, lho. Kondisi ini mungkin saja merupakan tanda saraf kejepit, salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami banyak orang tanpa disadari.

Saraf kejepit bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari posisi duduk yang kurang tepat saat bekerja, kebiasaan menunduk menatap gadget terlalu lama, sampai aktivitas fisik yang berlebihan tanpa peregangan yang cukup. Akibatnya, aktivitas harian pun bisa terhambat, mulai dari bekerja di kantor, berolahraga, bahkan saat ingin beristirahat pun rasanya nggak nyaman.

Tapi jangan khawatir, Sahabat Fimela. Kamu masih bisa mengenali gejalanya lebih awal dan mengetahui cara penanganannya. Dilansir dari Mayo Clinic, simak ciri-ciri saraf kejepit dan tips mengatasinya dengan pembahasan ringan dan informatif khas Fimela, supaya kamu bisa tetap aktif tanpa rasa khawatir!

Ciri-Ciri Saraf Kejepit yang Harus Kamu Waspadai

Saraf kejepit bisa dialami siapa saja, terutama jika kamu sering melakukan aktivitas berulang atau memiliki postur tubuh yang kurang tepat. Mengenali gejalanya sejak awal sangat penting agar penanganannya bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Berikut beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan:

1. Mati Rasa atau Berkurangnya Sensasi

Tiba-tiba tangan atau kaki terasa kebas, bahkan seperti "mati rasa"? Hati-hati, ini bisa menjadi pertanda ada saraf yang tertekan dan tidak berfungsi optimal. Kondisi ini biasanya muncul secara mendadak dan dapat mengganggu aktivitas harianmu.

2. Nyeri Tajam atau Sensasi Terbakar

Rasa nyeri yang menusuk atau seperti terbakar merupakan gejala klasik saraf kejepit. Misalnya, rasa sakit yang menjalar dari pinggang hingga ke betis (dikenal sebagai sciatica) atau dari pergelangan tangan hingga ke jari-jari (carpal tunnel syndrome). Sensasi ini bisa membuatmu tidak nyaman bahkan saat sedang beristirahat.

3. Kesemutan Seperti Tertusuk Jarum

Kamu pernah merasa kesemutan yang datang tiba-tiba, bahkan saat kamu sedang diam? Sensasi seperti ditusuk jarum ini sering kali bertahan cukup lama dan menjadi sinyal bahwa saraf di area tersebut sedang mengalami tekanan.

4. Kelemahan pada Otot

Jika kamu merasa tangan lemah saat menggenggam benda atau kaki terasa berat ketika melangkah, itu bisa menjadi tanda serius. Saraf yang terjepit tidak mengirim sinyal dengan baik ke otot, sehingga mengurangi kekuatan dan koordinasi tubuh.

5. Gejala yang Memburuk Saat Tidur atau Bergerak

Saraf kejepit juga bisa terasa semakin menyiksa pada waktu tertentu. Rasa sakitnya bahkan bisa membangunkanmu di malam hari atau semakin parah saat menggerakkan leher, pinggang, atau tangan.

Cara Menangani Saraf Kejepit

Apabila kamu sudah mengalami saraf kejepit mulailah berhati-hatilah karena saraf kejepit dapat menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Penanganannya pun perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi yang dialami. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Perawatan Mandiri

Untuk kasus ringan, perawatan mandiri bisa membantu meredakan nyeri. Beri waktu istirahat pada area yang terasa sakit agar tidak semakin tertekan. Jika saraf kejepit terjadi di pergelangan tangan, penggunaan penyangga atau splint bisa membantu menjaga posisi agar tidak memperparah kondisi. Selain itu, konsumsi obat antiinflamasi seperti ibuprofen juga dapat membantu mengurangi rasa sakit sekaligus peradangan.

2. Terapi Fisik

Mengikuti terapi fisik bersama fisioterapis adalah langkah efektif untuk pemulihan. Latihan peregangan dan penguatan otot yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi tekanan pada saraf. Bonusnya, tubuh juga menjadi lebih fleksibel dan lebih kuat sehingga risiko kambuh bisa diminimalkan.

3. Pendekatan Medis

Jika rasa nyeri tidak kunjung mereda, dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan seperti gabapentin atau antidepresan trisiklik yang efektif untuk mengatasi nyeri saraf. Dalam beberapa kasus, suntikan kortikosteroid juga direkomendasikan untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri yang parah.

4. Operasi (Jika Diperlukan)

Pada kondisi yang lebih serius, misalnya ketika nyeri semakin parah atau tidak membaik meskipun sudah menjalani perawatan, tindakan operasi mungkin menjadi opsi terakhir. Prosedur ini bertujuan untuk memberi ruang lebih pada saraf yang terjepit sehingga tekanan berkurang dan gejala dapat mereda.

Penulis : Annisa Kharisma Dewi 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |