Ketahui Tanda-tanda Stroke Dilihat dari Kondisi Tubuh yang Kasat Mata dan Cara Mencegahnya

2 months ago 84

Fimela.com, Jakarta Stroke adalah situasi darurat medis yang memerlukan tindakan cepat dan tepat. Memahami tanda-tanda stroke yang tampak jelas pada tubuh sangatlah penting, karena gejala ini sering muncul mendadak dan dapat dikenali melalui perubahan fisik yang nyata. Salah satu cara paling mudah untuk mengingat tanda-tanda tersebut adalah dengan akronim F.A.S.T.

Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau berkurang, yang menyebabkan sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap tanda-tanda fisik sangat penting untuk mengurangi kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.

Dengan memahami gejala-gejala yang terlihat ini, siapa pun—baik penderita maupun orang di sekitarnya—dapat bertindak cepat. Tindakan segera bisa membuat perbedaan besar dalam hasil akhir dan kualitas hidup penderita setelah mengalami stroke. Ingin tahu lebih lanjut? Simak informasi berikut ini.

Heboh, di media sosial, klaim video yang menyatakan dengan cara menempelkan jari telunjuk dan kelingking dapat mendeteksi penyakit stroke dan asam urat. Benar nggak ya?

Tanda-tanda Stroke yang Kasat Mata

Tanda-tanda stroke yang kasat mata seringkali muncul mendadak dan dapat dikenali dengan mudah. Mengutip dari American Stroke Association, Jumat (1/8) cara mudahnya adalah memahami akronim F.A.S.T. (Face drooping, Arm weakness, Speech difficulty, Time to call emergency) untuk mengidentifikasi gejala awal stroke. Apa itu F.A.S.T?

  • F (Face drooping / Wajah Melorot): Salah satu sisi wajah mungkin terlihat melorot atau mati rasa. Ketika penderita mencoba tersenyum, senyumnya mungkin tidak simetris, menunjukkan adanya kelemahan otot di satu sisi.
  • A (Arm weakness / Lengan Lemah): Penderita dapat mengalami kelemahan atau mati rasa pada satu lengan. Jika diminta untuk mengangkat kedua lengan secara bersamaan, salah satu lengan mungkin melorot ke bawah tanpa bisa ditahan.
  • S (Speech difficulty / Kesulitan Berbicara): Gejala ini ditandai dengan kesulitan berbicara atau bicaranya cadel (pelo). Penderita mungkin juga kesulitan mengulang kalimat sederhana atau tidak dapat memahami pembicaraan orang lain.
  • T (Time to call emergency / Waktu untuk memanggil bantuan darurat): Jika seseorang menunjukkan salah satu dari tanda-tanda ini, bahkan jika gejalanya hilang, segera hubungi nomor darurat. Waktu adalah otak; penanganan cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak.

Selain tanda-tanda F.A.S.T., beberapa gejala lain yang mungkin muncul secara tiba-tiba meliputi mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh. Kebingungan mendadak, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan juga bisa menjadi indikasi.

Penderita mungkin mengalami kesulitan melihat tiba-tiba pada satu atau kedua mata, serta kesulitan berjalan mendadak, pusing, kehilangan keseimbangan, atau koordinasi. Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya juga perlu diwaspadai sebagai salah satu tanda-tanda stroke.

Penyebab Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit, menyebabkan kerusakan fungsi tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut.

Menurut Mayo Clinic, ada dua jenis utama stroke yang perlu diketahui:

  • Stroke Iskemik

Merupakan jenis stroke paling umum, menyumbang sekitar 87% dari semua kasus. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Penyumbatan ini sering disebabkan oleh gumpalan darah (trombus) yang terbentuk di arteri yang sudah menyempit akibat aterosklerosis, atau gumpalan darah (embolus) yang berasal dari bagian lain tubuh, seperti jantung, dan bergerak menuju otak.

  • Stroke Hemoragik

Stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan di dalam atau di sekitar otak. Pendarahan ini menekan jaringan otak dan merusaknya. Penyebab umum stroke hemoragik meliputi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, aneurisma (pelebaran atau penonjolan dinding pembuluh darah yang lemah), atau malformasi arteriovenosa (AVM) yang merupakan kelainan pembuluh darah bawaan.

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) sebagai risiko utama, kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, dan diabetes yang meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah.
  • Penyakit jantung, seperti fibrilasi atrium, juga dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah.
  • Kebiasaan merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah,
  • Obesitas berkontribusi pada tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.
  • Kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat tinggi lemak jenuh dan natrium, riwayat keluarga stroke atau TIA (serangan iskemik transien), serta usia yang semakin bertambah juga merupakan faktor risiko penting.

Cara Mencegah Stroke

Mencegah stroke adalah langkah penting yang memerlukan perhatian khusus terhadap faktor risiko dan perubahan gaya hidup yang signifikan. Mengutip dari Mayo Clinic Health System, terdapat sejumlah langkah proaktif ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya stroke secara drastis:

1. Mengendalikan Tekanan Darah: Ini adalah salah satu langkah paling penting dalam pencegahan stroke, mengingat hipertensi adalah faktor risiko utama. Rutin memantau tekanan darah dan mengelolanya melalui pola makan yang sehat, olahraga teratur, serta, bila diperlukan, penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter, sangatlah penting.

2. Menurunkan Kolesterol: Mengurangi asupan lemak jenuh dan trans, serta meningkatkan konsumsi serat, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol.

3. Mengontrol Diabetes: Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap terkendali sangat penting untuk mengurangi risiko stroke.

4. Berhenti Merokok: Langkah ini sangat penting karena merokok dapat menggandakan risiko stroke dan merusak pembuluh darah.

5. Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, serta rendah natrium, lemak jenuh, dan kolesterol, dapat secara efektif mencegah stroke.

6. Olahraga Teratur: Melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan menjaga berat badan ideal.

7. Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas secara signifikan meningkatkan risiko stroke, sehingga menjaga berat badan yang sehat sangatlah penting.

8. Mengelola Kondisi Jantung: Mengelola kondisi seperti fibrilasi atrium dengan baik dapat mencegah pembentukan gumpalan darah yang berpotensi menyebabkan stroke.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengambil kendali atas kesehatan Anda dan mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |