Gastroenteritis, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan Muntaber

8 hours ago 5

ringkasan

  • Gastroenteritis adalah peradangan pada lapisan lambung dan usus yang sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
  • Gejala umum gastroenteritis meliputi diare, mual, muntah, sakit perut, dan dehidrasi, yang memerlukan perhatian khusus pada bayi, anak-anak, dan lansia.
  • Pencegahan gastroenteritis melibatkan kebersihan tangan dan makanan yang baik, vaksinasi rotavirus, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu mengalami perut mulas, mual, muntah, dan diare sekaligus? Bisa jadi kamu terkena gastroenteritis atau yang lebih dikenal dengan sebutan muntaber. Kondisi ini sangat tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gastroenteritis adalah peradangan pada lapisan lambung dan usus yang menyebabkan berbagai gejala tidak menyenangkan. Penyakit ini sangat menular dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Lalu, apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Artikel ini akan membahas tuntas tentang gastroenteritis, mulai dari gejala, penyebab, cara mengatasi, hingga langkah-langkah pencegahannya. Dengan memahami informasi ini, Sahabat Fimela dapat lebih waspada dan mengambil tindakan yang tepat jika mengalami kondisi ini.

Mengenal Lebih Dekat Gastroenteritis

Gastroenteritis, yang sering disebut sebagai flu perut atau muntaber, adalah peradangan pada lapisan lambung dan usus. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Meskipun infeksi jamur juga mungkin terjadi, namun kasusnya sangat jarang.

Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita. Selain itu, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi juga dapat menjadi penyebab penularan gastroenteritis. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan makanan sangat penting untuk mencegah penyakit ini.

Gejala gastroenteritis biasanya muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala ini dapat berlangsung selama 1-2 hari, tetapi bisa juga lebih lama hingga 10 hari. Penting untuk mengenali gejala-gejala ini agar dapat segera mengambil langkah-langkah penanganan yang tepat.

Gejala Umum Gastroenteritis yang Perlu Diwaspadai

Ada beberapa gejala umum yang sering muncul pada penderita gastroenteritis. Diare adalah salah satu gejala yang paling umum terjadi. Diare bisa berupa diare berair, tetapi jika bercampur darah, infeksi mungkin lebih serius.

Selain diare, mual dan muntah juga sering dialami oleh penderita gastroenteritis. Muntah bisa bersifat proyektil atau semburan kuat. Sakit perut atau kram perut juga menjadi gejala umum lainnya yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.

Demam juga bisa menyertai gastroenteritis, biasanya ringan, tetapi bisa tinggi pada anak-anak. Nyeri kepala dan nyeri otot juga sering dirasakan sebagai gejala penyerta. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan juga dapat terjadi akibat gangguan pencernaan.

Dehidrasi merupakan komplikasi serius yang perlu diwaspadai, terutama pada bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah. Tanda-tanda dehidrasi meliputi berkurangnya frekuensi buang air kecil, urine sedikit, menangis tanpa air mata, dan mulut kering. Pada kasus yang parah, bisa terjadi lesu dan syok.

Penyebab Gastroenteritis dan Cara Pencegahannya

Beberapa bakteri yang umum menyebabkan gastroenteritis meliputi Salmonella, Shigella, Staphylococcus, Escherichia coli, Campylobacter, dan Yersinia. Virus juga merupakan penyebab umum, termasuk rotavirus, terutama pada anak-anak. Parasit dan jamur juga dapat menyebabkan gastroenteritis, tetapi lebih jarang.

Untuk mencegah gastroenteritis, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan. Kebersihan tangan adalah kunci utama. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.

Kebersihan makanan juga sangat penting. Pastikan makanan dimasak dengan matang dan disimpan dengan benar. Hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang, terutama daging unggas dan telur. Selain itu, pastikan untuk minum air minum yang aman dan bersih.

Vaksinasi rotavirus tersedia untuk bayi dan anak-anak untuk mencegah gastroenteritis akibat rotavirus. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit gastroenteritis. Gunakan peralatan pribadi, seperti alat makan dan handuk, dan hindari berbagi barang pribadi.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar kasus gastroenteritis sembuh sendiri dengan istirahat dan rehidrasi yang cukup. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Sahabat Fimela untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Konsultasikan dengan dokter jika gejala parah, berlangsung lama, atau disertai tanda-tanda dehidrasi. Perawatan medis mungkin diperlukan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui infus, terutama pada kasus dehidrasi berat.

Anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi dan memerlukan perhatian medis lebih cepat. Informasi ini bersifat umum dan bukan pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Nabila Mecadinisa
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |