Fimela.com, Jakarta Seringkah sahabat FIMELA tertidur dengan lampu menyala? Setiap orang memiliki kebiasaan tidur yang berbeda-beda, salah satunya terkait pencahayaan saat tidur. Ada yang lebih suka tidur dengan lampu dimatikan, tetapi ada juga yang lebih suka tidur dengan lampu terang.
Tidur adalah momen penting bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan energi setelah seharian beraktivitas. Namun, kualitas tidur tidak hanya ditentukan oleh durasinya, melainkan juga oleh kondisi lingkungannya. Cahaya yang tetap menyala saat tidur bisa berdampak negatif terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental.
Cahaya menstimulasi otak untuk tetap waspada, sehingga otak tidak dapat masuk ke tahap tidur nyenyak dan restoratif. Tidak hanya itu, FIMELA akan merangkum 5 dampak negatif tidur dengan lampu menyala yang jarang disadari oleh banyak orang. Yuk, simak sahabat FIMELA!
Mengganggu Kesehatan Jantung
Tidur dengan lampu menyala membuat tubuh tetap dalam kondisi “siaga”. Kondisi ini membuat detak jantung dan tekanan darah tidak turun sesuai kebutuhan istirahat. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, para dokter menyarankan agar orang-orang meminimalkan paparan cahaya pada malam hari agar terhindar dari risiko penyakit jantung.
Meningkatkan Risiko Obesitas
Cahaya buatan saat tidur bisa mengganggu metabolisme tubuh. Sebaliknya, cahaya redup saat tidur malam dapat membuat tubuh mengatur ulang ritme fisik, salah satunya adalah jadwal makan. Seseorang yang sering tidur dengan lampu menyala cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi.
Menekan Produksi Melatonin Tubuh
Saat gelap, otak akan memproduksi hormon pemicu tidur yang disebut sebagai melatonin. Hormon ini membuat seseorang merasa mengantuk dan mengatur siklus tidur-bangun. Kadar melatonin yang seharusnya meningkat di malam hari saat gelap dapat terhambat karena paparan cahaya. Akibatnya, tubuh kesulitan masuk ke fase tidur nyenyak dan kualitas tidur menurun.
Mengganggu Ritme Sirkadian tubuh
Tubuh memiliki jam internal alami yang disebut ritme sirkadian. Ritme ini membantu mengatur siklus tidur-bangun tubuh. Cahaya adalah sinyal kuat yang mengatur siklus tersebut, ketika otak menerima sinyal dari cahaya, tubuh otomatis akan terjaga atau terbangun. Alhasil, organ-organ dalam tubuh yang mengendalikan metabolisme, pencernaan, hingga fungsi kekebalan tubuh akan tetap bekerja, tidak dapat beristirahat secara maksimal.
Membuat Tubuh Cepat Lelah
Tidur yang tidak berkualitas serta organ yang bekerja keras membuat tubuh tidak benar-benar pulih. Akibatnya, rasa lelah akan lebih cepat muncul keesokan harinya meski durasi tidur sudah cukup lama.
Tidur dengan lampu menyala mungkin terasa nyaman dan aman, tetapi efeknya pada tubuh tidak bisa diabaikan. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, kesehatan fisik maupun mental jangka panjang dapat terganggu. Jadi, biasakan untuk tidur dalam keadaan gelap, sahabat FIMELA!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.