Fimela.com, Jakarta Akhir-akhir ini hujan lebat turun di beberapa titik di Indonesia dan mengakibatkan banjir, tak hanya di Jakarta saja, tetapi dibeberapa titik di daerah Bogor pun ikut terendam. Akibatnya, beberapa akses transfortasi tidak bisa berjalan normal karena genangan air tersebut. Meski bulan Juni dan Juli identik dengan musim kemarau, di masa kini sudah berubah menjadi musim hujan karena perubahan iklim yang signifikan. Banjir adalah bencana musiman yang datang setiap musim penghujan tiba. Selain dapat merendam pemukiman warga, ternyata banjir juga bisa membawa beberapa penyakit serius salah satunya adalah leptospirosis.
Leptospirosis merupakan penyakit yang sering muncul di daerah dengan kebersihan lingkungan yang buruk, terutama setelah terjadi banjir atau genangan air. Bakteri leptospira merupakan awal mula dari penyakit ini, yang kemudian menyebar melalui urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, atau sapi. Lalu kenapa banjir dikaitkan dengan penyakit ini? Jawabannya ialah, karena pada saat banjir tiba, semua sampah-sampah yang biasanya dibuang sembarangan ke kali atau sungai akan bercampur menjadi satu mengalir dan menggenang pemukiman. Parahnya lagi, kadang-kadang kita masih bermain-main bersama air banjir meski keruh dan banyak sampah-sampah yang mengapung.
Air yang terkontaminasi inilah yang dapat menjadi sumber penularan penyakit, terutama ketika seseorang bersentuhan langsung dengan air melalui luka terbuka, mata, atau selaput lendir lainnya. Meski terlihat sederhana, leptospirosis dapat berkembang menjadi kondisi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi seperti kerusakan hati, gagal ginjal, meningitis, dan gangguan pernapasan akut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami gejala, langkah pencegahan, dan bila perlu pengobatannya sekaligus yang efektif agar terhindar dari risikonya.
Dengan demikian, dalam artikel ini akan kami beritahukan beberapa gejala dan cara pencegahannya agar kamu dan keluarga lebih hati-hati dan menjaga kebersihan karena leptospira juga bukan hanya ada saat banjir saja, melainkan bisa tersembunyi di tempat-tempat kotor. Melansir dari EMC Healthy Care, berikut ini adlah penjelasan lengkapnya!
Gejala-gejala Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai
Gejala leptospirosis bisa sangat bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Pada tahap awal, gejala yang akan muncul seringkali mirip dengan flu biasa, sehingga mudah diabaikan begitu saja. Namun, deteksi dini gejala penyakit ini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Oleh karena itu, yuk kita kenali gejalanya di bawah ini dengan seksama!
1. Demam dan Menggigil Hebat
Ciri pertama dari gejala leptospirosis yaitu: Demam tinggi yang tiba-tiba disertai dengan menggigil hebat selama berhari-hari dan tak kunjung mereda atau turun panasnya. Nah, inilah awal dari infeksinya dan harus segera diperiksa untuk mendapatkan penanganan lanjutan dari dokter.
2. Mengalami Kesulitan untuk Bernafas
Bakteri leptospira yang berkembang dan menyerang paru-paru dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada penderitanya. Pada kondisi yang lebih parah, penderita dapat mengalami sesak napas hingga batuk berdarah yang menyakitkan. J
3. Adanya Indikasi Terserang Penyakit Kuning
Bila leptospirosis juga bisa menyerang kulit, hati, dan mata, ini juga bisa menjadi indikasi gejalanya semakin berat. Penderitanya akan mengalami kekuningan pada bagian-bagian tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit kuning, yang mengindikasikan gangguan fungsi hati serius.
4. Mual, Muntah, dan Kehilangan Nafsu Makan
Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan kerap dialami oleh penderita leptospirosis. Akibatnya, tubuh bisa menjadi semakin lemah dan kekurangan energi.
5. Nyeri Otot
Meski identik denga pekerjaan berat sebagai kuli bangunan, salah duduk, mengangkat barang-barang berat, dan lain sebagainya. Ternyata, nyeri otot, terutama di betis dan punggung, merupakan gejala khas leptospirosis dan akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya.
6. Hematuria atau Kencing Berdarah
Pada stadium lanjutan, leptospirosis dapat merusak ginjal dan menyebabkan hematuria, yaitu keluarnya darah dalam urine. Jika sampai penderita mengalami kondisi ini, berarti harus segera mendapatkan perawatan medis secepatnya agar bisa segera dilakukan tindakan.
Tips Pencegahan Leptospirosis
Melihat dari gejala dan penyakit berbahaya yang ditimbulkan oleh leptospirosis, mungkin ini menimbulkan pertanyaan lanjutan mengenai: Apakah penyakit leptopirosis ini dapat dicegah? Tentu, bisa Sahabat Fimela! Dengan menerapkan langkah-langkah menjaga kebersihan yang baik, bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Berikut ini beberapa upaya pencegahan leptospirosis yang dapat dilakukan. Yuk, simak bersama!
1. Menjaga Kebersihan Tubuh dan Lingkungan
Penyebab dari penyakit ini adalah lingkungan yang kotor atau tidak bersih-termasuk juga tubuh kita. Oleh karena itu, mandi dan bersihkan tubuh secara teratur, terutama setelah bersentuhan dengan air atau tanah yang berpotensi terkontaminasi bakteri Leptospira merupakan kewajiban. Pastikan juga lingkungan sekitar bersih untuk mencegah kehadiran tikus dan hewan pembawa penyakit lainnya.
2. Jauhi Air Kotor
Jika, kamu dan keluarga suka memanfaatkan air banjir sebagai wahana bermain dan berenang yang menyenangkan. Mulai saat ini, hindari berenang atau bermain di daerah banjir, sungai, atau air tawar yang belum tentu bersih. Jika memang harus bekerja atau beraktivitas di lingkungan yang berisiko, gunakan pelindung seperti sepatu bot dan sarung tangan.
3. Cuci Tangan
Pastikan untuk selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah beraktivitas, terutama sebelum makan atau menyentuh wajah. Langkah sederhana ini efektif mencegah penyebaran penyakit.
4. Jaga Lingkungan Tetap Bersih dari Hama
Lingkungan yang kotor merupakan tempat berkembang biaknya tikus sebagai pembawa bakteri Leptospira. Mengelola sampah dengan baik, hindari genangan air, dan lakukan pengendalian hama secara berkala menjadi langkah pasti dalam menurunkan risiko terkena penyakit.
5. Vaksinasi Hewan Peliharaan
Jika memiliki hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, pastikan mereka sudah mendapatkan vaksinasi yang diperlukan. Memvaksinasi hewan membantu mencegah penyebaran bakteri Leptospira melalui urin mereka.
Sahabat Fimela, itulah beberapa gejala dan tips pencegahan penyakit leptospirosis. Semoga dengan adanya artikel ini dan menerapkan tips pencegahannya, kita bisa lebih menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan supaya tetap terlindungi dan terjaga kesehatannya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.