Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dunia hiburan dan kompetisi sedang mengalami pergeseran besar dengan kemunculan electronic sports atau esports. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian jutaan orang, tetapi juga menantang definisi tradisional tentang apa itu olahraga.
Apa yang dulunya dianggap sebagai hobi semata, kini telah bertransformasi menjadi industri bernilai miliaran dolar. Esports kini menjadi salah satu bentuk hiburan paling diminati di seluruh dunia, dengan turnamen besar disaksikan jutaan penonton.
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah, apakah e-sport termasuk olahraga? Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana esports mengubah lanskap kompetisi global dan mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak.
Pengakuan Internasional dan Nasional: Esports di Panggung Dunia
Perdebatan mengenai apakah e-sport termasuk olahraga telah menemukan titik terang dengan pengakuan dari berbagai badan olahraga terkemuka. Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengambil langkah bersejarah dengan mengakui esports sebagai aktivitas olahraga.
Pada pertemuan 28 Oktober 2017 di Lausanne, Swiss, IOC secara resmi menilai intensitas persiapan dan latihan para pemain gim sebanding dengan atlet olahraga tradisional. Ini menunjukkan bahwa tuntutan mental dan strategis dalam esports diakui setara dengan olahraga fisik.
Bahkan, IOC secara resmi menyetujui pembentukan Olympic Esports Games, dengan acara perdana dijadwalkan pada tahun 2025 di Arab Saudi. Langkah ini bertujuan menarik audiens lebih muda dan menggabungkan nilai-nilai olahraga tradisional dengan teknologi digital. Di tingkat regional, esports juga telah menjadi cabang olahraga ekshibisi di Asian Games 2018 dan menjadi acara medali penuh di Asian Games 2022 (yang diselenggarakan pada tahun 2023). Di Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah mengesahkan esports sebagai cabang olahraga prestasi pada Agustus 2020, semakin mengukuhkan statusnya di kancah nasional.
Keterampilan dan Tuntutan Fisik-Mental Atlet Esports
Bagi yang bertanya-tanya apakah e-sport termasuk olahraga, penting untuk memahami keterampilan yang dituntut dari para atletnya. Atlet esports menunjukkan kemampuan motorik luar biasa, mampu melakukan hingga 400 gerakan per menit pada keyboard dan mouse.
Gerakan ini simetris, terkoordinasi, dan melibatkan kerja otak yang sangat intens. Selain itu, para atlet juga melatih posisi tubuh, terutama bahu dan leher, serta memperhatikan gizi dan nutrisi yang baik. Mereka bahkan mengonsumsi suplemen nutrisi otak untuk meningkatkan sirkulasi.
Esports membutuhkan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi dan kemampuan menyusun strategi yang kompleks, mirip dengan pemain catur. Fakta menarik lainnya, atlet game strategi dapat memiliki denyut nadi hingga 160-180 denyutan per menit, setara dengan pelari maraton. Para pemain esports juga menghabiskan delapan hingga sembilan jam untuk bertanding dan melatih diri agar menjadi yang terbaik, menunjukkan stamina dan dedikasi yang luar biasa.
Perdebatan Sengit: Apakah Esports Benar-benar Olahraga?
Meskipun banyak dukungan dan pengakuan, perdebatan mengenai apakah e-sport termasuk olahraga masih terus berlangsung. Beberapa pihak berpendapat bahwa esports tidak memenuhi definisi tradisional olahraga karena kurangnya aktivitas fisik signifikan.
Sebagai contoh, John Skipper, Presiden ESPN, berpendapat bahwa esports adalah kompetisi, bukan olahraga, karena kurangnya unsur atletisme. Meutya Hafid, mantan Menteri Komunikasi dan Digital, juga menyatakan bahwa olahraga harus melibatkan aktivitas fisik secara langsung dan menghasilkan keringat.
Definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tentang olahraga sebagai "gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh" juga sering dijadikan argumen. Sebuah tinjauan literatur bahkan menunjukkan bahwa mayoritas (61,5%) peneliti berpendapat esports belum layak dikategorikan sebagai olahraga dari perspektif tradisional. Namun, para pendukung esports menekankan unsur kompetitif, sportivitas, dan prestasi, serta struktur profesional yang terorganisir, sebagai alasan kuat untuk pengakuannya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.