Faktor Penyebab Mata Minus dan Silinder yang Sering Terlewatkan

1 day ago 12

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menyadari kondisi mata yang mulai buram memang bisa membuat kita sedikit panik. Apalagi kalau sebelumnya penglihatan terasa normal, lalu tiba-tiba jadi sulit melihat tulisan dari jauh atau sering menyipitkan mata.

Perubahan pada penglihatan biasanya terjadi secara perlahan sehingga kita kadang tidak sadar sampai kondisinya cukup parah. Banyak orang baru memeriksakan mata ketika sudah sulit membaca tulisan di papan atau merasakan sakit kepala terus-menerus.

Jika semakin cepat diketahui, semakin mudah pula ditangani. Selain itu, masalah mata seperti minus atau silinder bukan hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya dan kadang gejalanya terlewatkan karena mereka belum bisa mengungkapkan keluhan dengan jelas.

1. Terlalu Sering Menatap Layar

Penggunaan gadget yang terlalu lama membuat mata terus-menerus fokus pada jarak dekat. Akibatnya, otot mata bekerja lebih keras dari seharusnya dan menjadi cepat lelah. Jika kebiasaan ini dilakukan setiap hari tanpa jeda, mata bisa kehilangan fleksibilitasnya dalam melihat jauh.

Cahaya biru yang dipancarkan dari layar HP, tablet, atau laptop juga bisa mengganggu kesehatan mata. Paparan terus-menerus menyebabkan ketegangan mata, membuat mata kering, hingga memicu sakit kepala.

Karena itu, penting untuk menerapkan aturan 20-20-20, yaitu mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek berjarak 20 kaki selama 20 detik.

2. Membaca dengan Pencahayaan yang Kurang

Membaca di tempat yang kurang cahaya membuat mata bekerja ekstra keras untuk fokus. Ini dapat menyebabkan mata cepat lelah, berair, bahkan terasa perih setelah membaca terlalu lama.

Pencahayaan yang buruk juga memaksa pupil mata melebar lebih lama untuk menangkap cahaya yang cukup. Pastikan pencahayaan cukup terang saat membaca atau menulis. Lampu meja dengan cahaya putih yang mengarah langsung ke buku adalah pilihan terbaik agar mata tetap nyaman.

3. Faktor Genetik dan Keturunan

Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki mata minus atau silinder, kemungkinan besar anak juga bisa mengalaminya. Faktor genetik berperan besar dalam bentuk bola mata dan kornea, yang memengaruhi cara cahaya difokuskan.

4. Paparan Cahaya yang Berlebihan

Paparan sinar matahari langsung tanpa pelindung bisa merusak lapisan kornea dan membuat mata silau. Dalam jangka panjang, hal ini dapat memperburuk penglihatan atau memicu gangguan lain seperti fotofobia (mata sensitif terhadap cahaya).

Bukan hanya sinar matahari, cahaya buatan yang terlalu terang seperti lampu neon juga bisa membuat mata tidak nyaman. Mata yang terus-menerus menyipit untuk melawan silau bisa menyebabkan kelelahan otot mata.

5. Asupan Nutrisi Kurang Seimbang

Mata memerlukan vitamin dan mineral tertentu untuk tetap sehat, seperti vitamin A, C, E, serta zinc dan omega-3. Kekurangan nutrisi ini dapat membuat mata lebih rentan terhadap kelelahan dan iritasi.

Pola makan yang didominasi makanan olahan dan jarang mengkonsumsi sayuran berdaun hijau, wortel, atau buah-buahan dapat memperburuk kesehatan mata. Mulailah menambahkan makanan sehat ke menu harian, seperti ikan berlemak, telur, bayam, atau kacang-kacangan.

Sahabat Fimela, demikian faktor yang menjadi mata minus dan silinder yang harus kamu ketahui. Perhatikan kebiasaan sehari-hari dan jadwalkan pemeriksaan mata rutin, agar penglihatan tetap jernih hingga nanti!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |