Fimela.com, Jakarta Kita sering kali mendengar bahwa makanan yang kaya lemak, seperti jeroan, daging olahan, dan seafood, menjadi penyebab utama tingginya kolesterol. Namun, sebuah penelitian terkini dari Journal of the American Heart Association mengungkapkan bahwa minuman manis juga memiliki kontribusi signifikan terhadap peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida. Menurut laporan dari Healthline, penelitian ini mengindikasikan bahwa mengonsumsi minuman manis setiap hari dapat menyebabkan peningkatan kadar LDL hingga 98 persen dan trigliserida hingga 53 persen.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber pada Kamis (10/04/2025), studi ini melibatkan lebih dari 6.000 orang dewasa berusia pertengahan selama periode 12 tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa dampak negatif dari minuman manis tidak hanya terbatas pada peningkatan risiko diabetes, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap profil lipid dalam tubuh. Dr Adeline Devita, Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals, menambahkan bahwa kelebihan kalori yang berasal dari minuman manis dapat memicu peningkatan kadar trigliserida dalam darah, yang berhubungan erat dengan risiko penyakit serius.
Minuman manis seperti soda, jus kemasan, dan minuman boba berperan dalam meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida di dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi berlebihan dari jenis minuman ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang perlu kita perhatikan dengan serius.
Minuman Manis Berhubungan Langsung dengan Peningkatan Kadar Kolesterol
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association, mengonsumsi minuman manis setiap hari dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa minuman yang mengandung gula tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar LDL hingga 98 persen dan trigliserida sebesar 53 persen. Hal ini menegaskan bahwa konsumsi minuman manis dapat berdampak serius pada kesehatan jantung, yang sering kali diabaikan oleh banyak orang.
Dengan hanya mengonsumsi satu kaleng minuman manis setiap hari, risiko terjadinya serangan jantung dapat meningkat hingga 20%. Ini adalah angka yang cukup signifikan dan harus menjadi perhatian bagi kita semua. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan dampak konsumsi minuman manis terhadap kesehatan jantung dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi asupan gula dalam diet sehari-hari.
Kalori Berlebihan dari Minuman Manis Diubah Menjadi Lemak Trigliserida
Dr. Adeline Devita menegaskan bahwa trigliserida terbentuk dari kalori yang tidak digunakan dan disimpan sebagai sumber energi cadangan di dalam tubuh. Ketika kita mengonsumsi minuman manis secara berlebihan, terutama yang mengandung kalori lebih dari yang dibutuhkan tubuh, kadar trigliserida akan meningkat. Kenaikan kadar trigliserida ini menjadi salah satu indikator kesehatan yang harus diperhatikan.
Ketika tubuh menerima kalori tinggi dari minuman manis, ia akan mengubahnya menjadi trigliserida, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan stroke. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan membatasi konsumsi minuman manis. Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko kesehatan yang mungkin muncul akibat tingginya kadar trigliserida dalam tubuh.
Tingginya Kadar Trigliserida Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Stroke
Kadar trigliserida yang tinggi berpengaruh langsung terhadap meningkatnya risiko terkena penyakit jantung serta sindrom metabolik, yang juga berkaitan dengan kemungkinan terjadinya stroke. Hal ini mengindikasikan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman manis dapat berkontribusi pada masalah kesehatan yang lebih serius dari yang kita duga sebelumnya.
Mengkonsumsi 1-2 gelas minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko kematian hingga 14%. Data ini seharusnya menjadi perhatian penting bagi kita semua dalam menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Dengan memahami dampak dari konsumsi minuman manis, kita dapat lebih bijak dalam memilih apa yang kita konsumsi sehari-hari demi kesehatan jangka panjang.
Kolesterol Tidak Selalu Buruk, Tetapi Dapat Berubah Akibat Pola Hidup
Kolesterol memiliki peran penting bagi tubuh, karena diperlukan untuk pembentukan membran sel, hormon, dan vitamin D, serta mendukung proses pencernaan lemak. Namun, dr Adeline menjelaskan bahwa kolesterol bisa menjadi masalah kesehatan ketika gaya hidup yang tidak sehat menyebabkan tubuh memproduksinya secara berlebihan.
Salah satu penyebab tingginya kadar kolesterol adalah konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi. Jika kadar kolesterol jahat (LDL) meningkat dan kolesterol baik (HDL) menurun, hal ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam arteri, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Gula dalam Minuman Sehari-hari Dapat Meningkatkan Kolesterol
Dr. Adeline menekankan bahwa selain makanan berlemak, kita juga harus waspada terhadap konsumsi minuman tertentu. Pentingnya menghindari minuman seperti soda, es krim, dan minuman manis lainnya tidak bisa diabaikan, karena jenis-jenis minuman ini sering kali mengandung gula tersembunyi yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh kita.
Oleh karena itu, ada beberapa minuman yang sebaiknya kita hindari atau batasi konsumsinya. Di antara minuman tersebut adalah minuman bersoda, minuman beralkohol, kopi yang ditambahkan krim atau pemanis, smoothies komersial, minuman energi, teh manis, minuman cokelat, serta jus buah kemasan. Mengurangi atau menghindari minuman ini dapat membantu menjaga kesehatan kita secara keseluruhan.
Olahraga dan Kolesterol
Olahraga memiliki kontribusi signifikan dalam meningkatkan jumlah serta ukuran partikel yang mengangkut kolesterol ke seluruh tubuh. Dr. Adeline menyatakan, mereka yang rutin berolahraga cenderung memiliki partikel kolesterol yang lebih besar dan tidak mudah menyumbat arteri. Dengan demikian, aktivitas fisik menjadi elemen krusial dalam pengelolaan kadar kolesterol. Melalui latihan yang teratur, kita tidak hanya dapat menjaga kesehatan jantung, tetapi juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Konsumsi Serat Tinggi Membantu Menurunkan LDL
Menerapkan pola makan yang bergizi dan tinggi serat dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Konsumsi serat yang berasal dari makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian sangat penting untuk membantu tubuh menjaga keseimbangan kadar kolesterol. Selain itu, asupan serat yang cukup juga berfungsi untuk mencegah peningkatan kadar trigliserida yang biasanya terjadi akibat konsumsi kalori yang berlebihan.
Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, kita tidak hanya mendukung kesehatan jantung, tetapi juga meningkatkan fungsi pencernaan. Seperti yang dinyatakan, asupan serat dari makanan seperti sayur, buah, dan biji-bijian mendukung tubuh dalam menjaga keseimbangan kadar kolesterol. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi agar tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
Nutrive Benecol dengan Plant Stanol Ester bantu Turunkan Kolesterol
Dengan rutin mengonsumsi Nutrive Benecol dua kali sehari setelah makan, Anda dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Produk ini mengandung Plant Stanol Ester (PSE), yang mana satu gram PSE dalam sebotol Nutrive Benecol setara dengan tiga gram beta glucan yang biasanya terdapat dalam tiga mangkuk oat.
Hal ini menjadikan Nutrive Benecol sebagai pilihan yang praktis untuk mendukung pengelolaan kolesterol. Satu gram PSE di dalam sebotol Nutrive Benecol setara dengan tiga gram beta glucan, sehingga Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan dengan cara yang mudah.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
HealthMemahami Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Urine, Yuk Waspada Sedini Mungkin
Perubahan warna, aroma, atau frekuensi buang air kecil dalam urine dapat menjadi indikasi awal adanya masalah pada sistem kardiovaskular.
HealthSahabat Fimela, Waspada! Makan Tepung Berlebihan Ternyata Bahaya
Konsumsi tepung berlebihan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan masalah pencernaan; yuk, ketahui dampaknya dan tips mengurangi konsumsi tepung!
HealthLezatnya Makan Jeroan saat Lebaran, Amankah untuk Kolesterol?
Kolesterol tinggi dapat menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit jantung hingga stroke.
HealthMarah Berpotensi Jadi Penyakit, Begini Cara Mengelola Amarahmu
Mengelola amarah penting untuk mencegah penyakit jantung dan stroke yang mengintai 2 jam setelahnya; pelajari strategi efektifnya!
HealthKenali Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi Menumpuk, Cegah Sejak Dini
Gejala kolesterol tinggi bisa muncul dalam bentuk nyeri dada, sakit kepala, mudah merasa lelah, kesemutan, hingga timbulnya lemak di bawah permukaan kulit