Fimela.com, Jakarta Indonesia hadapi masalah serius: hampir 50% anak usia 1-5 tahun kekurangan zat besi. Menurut Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Dara terdapat sejumlah tanda yang dapat mudah dideteksi seperti lesu, lemah, wajah pucat, sulit berkonsentrasi, sering infeksi, hingga nafsu makan yang menurun.
Susu fortifikasi hadir sebagai solusi efektif. Produk ini mengandung zat besi tambahan dan seringkali diperkaya vitamin C untuk penyerapan optimal. Inovasi ini menjawab kebutuhan gizi anak Indonesia, membantu mencegah anemia dan mendukung perkembangan optimal.
Zat besi adalah nutrisi esensial untuk pembentukan hemoglobin, komponen sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, fungsi zat besi yang mendukung produksi sel darah merah sangat esensial untuk menjaga energi tubuh. Hal ini membuat zat besi berperan krusial dalam berbagai proses tubuh anak. Kekurangan zat besi berdampak serius pada perkembangan kognitif dan fisik. Susu fortifikasi membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian anak, sehingga mencegah anemia dan mendukung pertumbuhan optimal. Konsumsi rutin susu fortifikasi terbukti efektif mencegah anemia hingga 88%.
Menuju Anak Cerdas dan Sehat dengan Susu Fortifikasi
Susu fortifikasi bukan sekadar susu biasa. Dokter spesialis penyakit dalam dr. Sukiman Rusli, Sp.PD, dokter spesialis penyakit mengatakan susu fortifikasi memiliki kandungan zat besi tambahan dan vitamin C berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Hal ini sangat penting karena zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak, meningkatkan daya ingat, dan kemampuan memecahkan masalah. Anak yang mengonsumsi susu fortifikasi secara rutin menunjukkan peningkatan kemampuan belajar dan memproses informasi lebih cepat.
“Banyak yang mengeluh lelah dan sulit fokus, ternyata mereka kekurangan zat besi,” kata Dr. Sukiman, menyoroti dampak defisiensi zat besi pada produktivitas anak.
Selain itu, susu fortifikasi juga berperan dalam memperkuat sistem imun anak. Dengan sistem imun yang kuat, anak lebih tahan terhadap berbagai infeksi. Susu fortifikasi juga membantu meningkatkan kebugaran fisik, sehingga anak lebih berenergi dan mampu beraktivitas lebih lama. Bahkan, asupan zat besi yang cukup dapat membantu menjaga suasana hati anak tetap ceria dan berenergi.
“Susu mengandung kalsium, protein, vitamin D, dan zat besi, yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh,” kata dr. Sukiman.Penting diingat, susu fortifikasi merupakan pelengkap, bukan pengganti makanan bergizi lainnya. Anak tetap membutuhkan asupan zat besi dari berbagai sumber makanan seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan jenis dan jumlah susu fortifikasi yang tepat.
Komponen Penting dalam Susu Fortifikasi
- Zat Besi: Komponen utama, berperan dalam perkembangan otak, pencegahan anemia, penguatan sistem imun, dan peningkatan kebugaran fisik.
- Vitamin C: Meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
- Vitamin A, D, dan Zinc: Nutrisi penting lainnya yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal.
"Beberapa produk susu pertumbuhan difortifikasi dengan zat besi dan ini bisa membantu melengkapi asupan harian anak," ujar dr. Denta. Biasanya, zat besi pada susu pertumbuhan berkisar 1,5-2 mg per 200 ml, mencukupi 15-30% kebutuhan zat besi harian anak. "Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, bisa juga dipertimbangkan untuk melengkapinya dengan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan Zat Besi dan Vitamin C. Konsumsi zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat," jelas Dian.
Pilihan Tepat untuk Pertumbuhan Optimal
Pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi pada anak usia 1-3 tahun terbukti membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian anak sesuai angka kecukupan gizi (AKG) lebih baik. Orangtua harus bijak memilih susu pertumbuhan yang terfortifikasi nutrisi penting seperti Zat Besi dan Vitamin C untuk penyerapan zat besi optimal.
Susu fortifikasi merupakan solusi praktis dan efektif untuk mengatasi kekurangan zat besi pada anak. Namun, tetap penting untuk diingat bahwa susu fortifikasi hanyalah pelengkap, bukan pengganti makanan bergizi lainnya. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan pilihan terbaik bagi anak Anda.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.