Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kepribadian seseorang menentukan bagaimana ia memandang dunia di sekitarnya. Sebab kepribadian adalah serangkaian karakteristik dan ciri yang menyebabkan seseorang berpikir, merasa, dan bertindak dengan cara tertentu. Oleh karena itu, ketika seseorang memiliki gangguan kepribadian, akan menjadi lebih sulit bagi mereka untuk menanggapi perubahan dan tuntutan hidup serta untuk membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Gangguan kepribadian sering kali sulit dikenali karena perilakunya biasanya dianggap sebagai bagian dari kepribadian seseorang.
Gangguan kepribadian atau personality disorder adalah pola perilaku, pikiran, dan perasaan yang berbeda dari norma sosial atau budaya yang ada, yang dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Biasanya, gangguan ini muncul pada masa remaja atau awal usia dewasa dan dapat memengaruhi kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan seseorang.
Selain itu, gangguan kepribadian juga dapat menyebabkan tekanan dan isolasi sosial serta meningkatkan risiko depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.
Untuk itu, penting bagi sahabat Fimela untuk memahami berbagai jenis gangguan kepribadian agar dapat mendeteksi tanda-tandanya lebih awal dan memberikan penanganan yang tepat. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis gangguan kepribadian yang terbagi menjadi 3 cluster, melansir dari medicalnewstoday.com.
Gangguan Kepribadian Cluster A
Gangguan kepribadian cluster A melibatkan perilaku yang tampak tidak biasa dan eksentrik bagi orang lain. Diantaranya adalah:
1. Paranoid Personality Disorder
Seseorang dengan gangguan kepribadian paranoid merasa sulit untuk memercayai orang lain. Mereka mungkin berpikir bahwa orang-orang berbohong atau memanipulasi mereka tanpa alasan yang jelas. Ciri-cirinya adalah:
- Kecurigaan yang berlebihan terhadap niat orang lain
- Kesulitan mempercayai orang lain
- Merasa tersinggung atau diserang tanpa alasan yang jelas
2. Schizoid Personality Disorder
Seseorang dengan gangguan kepribadian ini sering kali merasa tidak nyaman ketika mereka harus berhubungan atau berinteraksi sosial dengan orang lain. Orang lain mungkin melihat orang tersebut sebagai penyendiri, apatis, atau "dingin". Seseorang dengan kepribadian tersebut cenderung memiliki ciri-ciri:
- Ketidakpedulian terhadap interaksi sosial
- Tidak tertarik pada kegiatan kelompok atau hubungan dekat
- Dingin atau terpisah secara emosional dari orang lain
3. Schizotypal Personality Disorder
Penderita gangguan kepribadian skizotipal memiliki perilaku dan cara berpikir yang aneh atau eksentrik. Mereka mungkin memiliki keyakinan atau persepsi yang tidak biasa, seperti mempercayai bahwa mereka memiliki kemampuan psikis atau merasakan hal-hal yang tidak dirasakan orang lain. Selain itu, kondisi ini juga sering menyebabkan penderitanya merasa tidak nyaman untuk berinteraksi dengan orang lain. Biasanya ditandai dengan beberapa hal berikut:
- Keyakinan atau perilaku yang aneh dan tidak biasa
- Kesulitan membentuk hubungan dekat
- Perasaan terisolasi atau tidak biasa dalam pergaulan
Gangguan Kepribadian Cluster B
Gangguan kepribadian cluster B memiliki perilaku yang emosional, dramatis, dan impulsif. Gangguan kepribadian dalam cluster ini lebih sering mempengaruhi interaksi sosial dan dapat menimbulkan konflik dalam hubungan pribadi atau pekerjaan. Jenis-jenis gangguan kepribadian nya adalah:
Seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial (ASPD) bertindak tanpa memperhatikan benar atau salah atau tanpa memikirkan konsekuensi tindakan mereka terhadap orang lain. Ciri-cirinya adalah:
- Perilaku yang melanggar hak orang lain
- Tidak merasa bersalah atas tindakan mereka
- Perilaku impulsif dan mudah marah
2. Borderline Personality Disorder
Penderita gangguan ini sering mengalami perubahan emosi yang ekstrem dan hubungan yang tidak stabil. Mereka sangat sensitif terhadap penolakan atau ditinggalkan dan cenderung terlibat dalam perilaku merusak diri untuk mengatasi perasaan mereka. Dengan ciri-ciri seperti:
- Ketidakstabilan emosi yang ekstrim
- Ketakutan berlebihan akan penolakan atau ditinggalkan
- Perilaku impulsif yang merusak diri sendiri
3. Histrionic Personality Disorder
Gangguan kepribadian ini ditandai dengan kebutuhan yang berlebihan untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain. Penderitanya cenderung bersikap dramatis, berlebihan dalam ekspresi emosional, dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Ciri-cirinya:
- Perilaku dramatis dan berlebihan untuk menarik perhatian
- Mudah dipengaruhi oleh orang lain
- Ketergantungan yang tinggi terhadap pujian atau perhatian
4. Narcissistic Personality Disorder
Penderita gangguan ini memiliki rasa diri yang sangat tinggi dan merasa bahwa mereka lebih unggul daripada orang lain. Mereka memiliki kebutuhan yang kuat untuk dipuji dan diperhatikan, dan sering kali kurang empati terhadap perasaan orang lain. Penderitnya mengalami ciri-ciri seperti:
- Rasa superioritas yang berlebihan
- Keinginan untuk dipuji dan diakui
- Kurangnya empati terhadap orang lain
Gangguan Kepribadian Cluster C
Cluster C mencakup gangguan kepribadian yang ditandai dengan perasaan cemas, takut, dan tidak aman. Seseorang dengan gangguan kepribadian dalam cluster ini sering kali memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan atau bertindak secara mandiri, serta cenderung menghindari situasi sosial atau konflik karena takut akan penolakan atau kegagalan. Jenis-jenis gangguan kepribadian pada cluster ini adalah:
1. Avoidant Personality Disorder
Seseorang dengan gangguan ini cenderung menghindari situasi sosial atau hubungan interpersonal karena takut ditolak atau dihina. Mereka sering merasa rendah diri dan sangat cemas terhadap penilaian orang lain. Ciri-cirinya adalah:
- Takut akan penolakan atau kritik
- Menghindari interaksi sosial
- Merasa tidak aman dalam situasi sosial
2. Dependent Personality Disorder
Seseorang dengan gangguan kepribadian dependen biasanya kurang percaya diri terhadap diri mereka sendiri dan kemampuan mereka. Sulit bagi mereka untuk mengerjakan proyek secara mandiri atau membuat keputusan tanpa bantuan. Seseorang dengan kondisi ini memiliki karakteristik berikut:
- Ketergantungan yang berlebihan pada orang lain
- Rasa takut berpisah atau sendirian
- Kesulitan dalam membuat keputusan tanpa bantuan orang lain
3. Obsessive-compulsive Personality Disorder
Berbeda dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD), OCPD ditandai dengan kebutuhan yang berlebihan untuk kontrol, keteraturan, dan kesempurnaan. Penderita gangguan ini sering kali sangat perfeksionis dan sulit menerima perubahan atau ketidakteraturan dalam kehidupan mereka. Ciri-ciri utamanya adalah:
- Kebutuhan berlebihan untuk kontrol dan keteraturan
- Perfeksionisme yang mengganggu kehidupan sehari-hari
- Kesulitan dalam bekerja sama dengan orang lain
Sahabat Fimela, semoga informasi di atas dapat membantu memahami seputar jenis-jenis kepribadian dan ciri-ciri utamanya. Tetap ingat untuk tidak melakukan self diagnose, ya! Ada baiknya untuk konsultasi langsung pada dokter atau psikolog jika kamu mengalami tanda-tanda gangguan kepribadian.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.