Fimela.com, Jakarta Musim hujan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit seperti flu dan batuk. Namun, tidak hanya infeksi virus yang perlu diperhatikan, karena cuaca dingin juga dapat menyebabkan lonjakan kadar kolesterol dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Penelitian yang dilakukan oleh State University of Campinas di Brasil menunjukkan bahwa kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah mengalami peningkatan selama musim dingin dan akan kembali menurun saat suhu menjadi lebih hangat.
Meskipun di Indonesia perubahan musim tidak terlalu ekstrem, penting untuk memahami bagaimana kondisi cuaca dapat memengaruhi kesehatan, khususnya kadar kolesterol. Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (11/04/2025), dr. Filipe Moura, pemimpin penelitian dari State University of Campinas, menjelaskan, Di musim dingin, orang akan mengonsumsi lebih banyak kalori dan makanan berlemak, hal itu bisa berdampak pada kolesterol jahat mereka.
Lebih lanjut, dr. Muliaman Mansyur dari Kalbe Nutritionals menambahkan bahwa fluktuasi kadar kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke saat musim dingin. Namun, di Indonesia, perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikan berarti bahwa dampak terhadap kesehatan tidak terlalu besar.
Tingkat Kolesterol Biasanya Meningkat Saat Musim Dingin
Penelitian yang dilakukan oleh State University of Campinas di Brasil mengungkapkan bahwa kadar kolesterol jahat, atau LDL, mengalami kenaikan saat musim dingin tiba. Ketika suhu mulai menghangat kembali, kadar kolesterol tersebut cenderung menurun. Temuan ini menjadi sangat relevan, terutama bagi negara-negara yang mengalami empat musim, karena perubahan suhu yang drastis dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa, fluktuasi suhu yang signifikan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yang lebih terasa.
Perubahan ini sering kali disebabkan oleh perubahan pola makan dan gaya hidup yang terjadi selama musim dingin. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat di negara-negara dengan empat musim untuk lebih memperhatikan asupan makanan serta aktivitas fisik mereka selama musim dingin. Dengan demikian, mereka dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah masalah yang berkaitan dengan kadar kolesterol. Kesadaran akan pentingnya menjaga pola makan dan berolahraga di musim dingin harus ditingkatkan untuk mendukung kesehatan jangka panjang.
Asupan Kalori yang Tinggi Selama Musim Dingin Berdampak pada Kadar Kolesterol
Di musim dingin, orang-orang biasanya lebih banyak mengonsumsi kalori serta makanan yang mengandung lemak. Kebiasaan makan seperti ini dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Hal ini mendukung temuan penelitian yang menunjukkan bahwa musim dingin dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kolesterol tinggi. Beberapa jenis makanan yang sering dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak selama musim dingin adalah: makanan berlemak seperti daging merah dan produk olahan, kue serta makanan manis yang kaya kalori, serta minuman yang mengandung banyak gula. Dengan meningkatnya asupan makanan tersebut, kadar kolesterol LDL dalam darah dapat mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Negara dengan Empat Musim Lebih Mudah Terkena Perubahan Kadar Kolesterol
Perubahan kadar kolesterol yang signifikan lebih sering terjadi di daerah-daerah yang mengalami pergeseran iklim yang drastis antara musim dingin dan musim panas, seperti yang terlihat di Amerika Serikat dan Eropa. Di negara-negara ini, fluktuasi suhu yang besar membuat lonjakan kadar kolesterol selama musim dingin menjadi lebih mencolok.
Dr. Moura menekankan bahwa perubahan kadar kolesterol ini akan jauh lebih ekstrem pada orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat, Eropa atau wilayah negara lain yang memiliki perubahan iklim yang lebih besar antara musim dingin dan musim panas. Oleh karena itu, sangat penting bagi penduduk di negara-negara tersebut untuk lebih memperhatikan kesehatan jantung mereka, terutama saat musim dingin tiba.
Pengaruh Musim Hujan di Indonesia terhadap Kadar Kolesterol
Di Indonesia, peralihan musim tidak diiringi dengan perubahan suhu yang mencolok. Oleh sebab itu, fluktuasi kadar kolesterol selama musim hujan tidak begitu tampak. Hal ini terjadi karena iklim tropis Indonesia hanya mengenal dua musim, yaitu hujan dan panas. Meskipun suhu pada musim hujan bisa terasa lebih dingin, efeknya terhadap kadar kolesterol tidak sekuat yang terjadi di negara-negara dengan empat musim.
Menurut Dr. Muliaman, perubahan musim di Indonesia tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kondisi tersebut dikarenakan perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikan. Pernyataan ini menegaskan bahwa pola makan yang sehat dan gaya hidup yang baik tetap menjadi faktor utama untuk menjaga kesehatan kolesterol di Indonesia. Dengan demikian, meskipun ada perubahan musim, perhatian terhadap pola makan dan aktivitas fisik tetap menjadi hal yang sangat penting.
Perlakuan Khusus Tidak Diperlukan saat Musim Hujan
Suhu di Indonesia cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan, sehingga pengelolaan kadar kolesterol pada musim hujan tidak memerlukan perhatian khusus. Walaupun suhu bisa terasa lebih dingin saat hujan, pengaruhnya tidak sebanding dengan negara-negara yang memiliki empat musim. Dr. Muliaman menyatakan, Di Indonesia hanya terdapat dua musim, sehingga tidak ada perlakuan khusus yang dilakukan pada musim hujan ini. Meskipun demikian, menjaga pola makan yang sehat dan rutin beraktivitas fisik tetap menjadi hal yang penting untuk memastikan kadar kolesterol tetap dalam batas normal.
Dengan demikian, masyarakat di Indonesia tidak perlu khawatir tentang perubahan suhu yang drastis saat musim hujan. Fokus utama seharusnya adalah pada kebiasaan sehari-hari dalam menjaga kesehatan, terutama dalam hal pola makan dan aktivitas fisik. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan jantung dan kadar kolesterol, meskipun tidak ada perlakuan khusus yang diperlukan. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat harus terus ditingkatkan, terutama pada saat musim hujan.
Menjaga Kolesterol Tetap Bergantung Pada Pola Hidup Sehat
Menjaga pola makan yang seimbang adalah langkah utama untuk mengendalikan kadar kolesterol. Mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans, meningkatkan konsumsi serat, serta melakukan olahraga secara teratur adalah beberapa tindakan yang dianjurkan agar kadar kolesterol tetap dalam batas normal sepanjang tahun.
Beberapa saran untuk mempertahankan kadar kolesterol yang sehat antara lain, kurangi konsumsi makanan berlemak jenuh dan trans. Selain itu, penting untuk Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari juga sangat dianjurkan. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, risiko mengalami kolesterol tinggi dapat dikurangi secara signifikan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
HealthKetahui Beragam Gejala Kolesterol Tinggi yang Sering Terabaikan
Pahami berbagai keluhan yang umum dialami oleh pasien kolesterol tinggi agar dapat mencegah terjadinya komplikasi yang serius.
HealthDampak Minuman Manis Terhadap Kolesterol Jahat, Apa yang Perlu Anda Ketahui
Konsumsi minuman manis, seperti soda dan jus kemasan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat serta trigliserida di dalam tubuh kita.
HealthMemahami Ciri-Ciri Penyakit Jantung pada Urine, Yuk Waspada Sedini Mungkin
Perubahan warna, aroma, atau frekuensi buang air kecil dalam urine dapat menjadi indikasi awal adanya masalah pada sistem kardiovaskular.
HealthSahabat Fimela, Waspada! Makan Tepung Berlebihan Ternyata Bahaya
Konsumsi tepung berlebihan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan masalah pencernaan; yuk, ketahui dampaknya dan tips mengurangi konsumsi tepung!
HealthLezatnya Makan Jeroan saat Lebaran, Amankah untuk Kolesterol?
Kolesterol tinggi dapat menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit jantung hingga stroke.