Cegah Sering Lupa! Begini Cara Sederhana untuk Menjaga Daya Ingat

2 weeks ago 29

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, mengalami lupa pada kondisi-kondisi tertentu adalah hal yang sangat wajar. Namun, ada kalanya kelupaan itu terasa cukup mengganggu, apalagi bila sudah mulai mempengaruhi rutinitas atau pekerjaan. 

Bayangkan saja ketika kita sudah jauh-jauh pergi, ternyata dompet tertinggal di rumah. Rasanya campur aduk antara kesal, panik, dan menyesal. Seiring bertambahnya usia, wajar jika kemampuan mengingat mengalami sedikit penurunan.

Tapi bukan berarti lupa hanya dialami oleh orang dewasa atau lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya, terutama bila terlalu sibuk, kurang istirahat, atau terlalu banyak pikiran. Ingatan yang lelah pada akhirnya bisa membuat konsentrasi menurun. Nah bagaimana tips untuk mengurangi lupa di saat kondisi tertentu? ini penjelasannya!

1. Latih Kerja Otak Secara Rutin

Aktivitas ringan seperti bermain teka-teki silang, sudoku, atau membaca buku bisa menjadi olahraga untuk otak. Lewat cara ini, kemampuan konsentrasi dan daya ingat bisa tetap terjaga meski usia terus bertambah.

Selain itu, mencoba hal baru juga efektif melatih otak. Tantangan baru akan membuat otak lebih aktif bekerja karena harus menyesuaikan diri dengan informasi yang baru masuk. Semakin sering otak digunakan untuk kegiatan positif, semakin besar pula kapasitasnya dalam menyimpan memori.

2. Buatlah Jurnal Harian atau To-do List

Dengan mencatat, kita membantu otak menyimpan informasi dalam bentuk visual sehingga lebih mudah diingat kembali. Catatan kecil ini juga bisa menjadi pengingat saat kita terlalu sibuk dengan banyak hal.

Kebiasaan menulis juga bisa membuat hidup terasa lebih teratur. Saat menuliskan jadwal, target, atau rencana harian, kita menjadi lebih fokus dan minim resiko melupakan hal penting. Aktivitas sederhana ini tidak hanya mencegah lupa, tapi juga melatih disiplin.

3. Kurang Distraksi Digital atau Screen Time

Notifikasi dari gadget yang tak ada habisnya sering kali mengganggu fokus sehingga otak sulit menyimpan informasi dengan baik. Akibatnya, kita jadi lebih sering lupa terhadap hal-hal sederhana.

Selain mengurangi risiko lupa, membatasi penggunaan gawai juga bisa meningkatkan kualitas interaksi sosial. Mengatur waktu khusus tanpa gawai bisa jadi solusi. Misalnya, membuat screen time limit atau menetapkan jam bebas gadget sebelum tidur. 

4. Pola Tidur yang Teratur

Saat tidur, terutama pada fase tidur nyenyak, otak bekerja mengkonsolidasikan informasi yang kita terima sepanjang hari. Jika tidur terganggu, proses ini pun ikut kacau. Itulah mengapa, tidur yang cukup dan teratur sangat penting.

Idealnya, orang dewasa butuh sekitar 7–9 jam tidur setiap malam. Dengan pola tidur yang konsisten, otak akan lebih siap bekerja optimal di keesokan harinya. Sebaliknya, kurang tidur dapat membuat kita sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan sulit mengambil keputusan.

5. Kurangi Overthinking yang Berlebihan

Ketika otak dipenuhi berbagai kekhawatiran, kapasitasnya untuk menyimpan informasi baru jadi berkurang. Belajar mengendalikan pikiran dengan cara relaksasi bisa membantu. Misalnya dengan meditasi, pernapasan dalam, atau sekadar meluangkan waktu.

Dengan begitu, otak mendapat kesempatan untuk beristirahat sejenak dari tekanan berlebihan. Mengurangi overthinking juga berarti belajar untuk lebih menerima situasi. Tidak semua hal harus dipikirkan secara mendalam.

Sahabat Fimela, demikian tips sederhana yang bisa kamu coba agar tetap fokus pada kegiatan dan menghilangkan sifat lupa yang berkepanjangan. Mulailah dari hal kecil hari ini, agar otak tetap segar dan ingatan selalu tajam.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |