Cara Mengatasi Kecemasan Mendengar Berita Negatif, Kunci Utama Jaga Kesehatan Mental

2 weeks ago 13

ringkasan

  • Batasi paparan berita negatif dan pilih sumber informasi yang kredibel untuk mengurangi kecemasan serta menjaga kesehatan mental secara efektif.
  • Alihkan fokus pada hal yang dapat dikendalikan, lakukan aktivitas menenangkan, dan jaga koneksi sosial untuk mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan.
  • Prioritaskan kesehatan fisik dengan tidur cukup, gizi seimbang, dan olahraga teratur, serta jangan ragu mencari bantuan profesional jika kecemasan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, di era digital ini, paparan informasi negatif dari berbagai sumber seringkali tak terhindarkan. Mendengar dan melihat berita buruk secara terus-menerus dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental kita. Kondisi ini bisa memicu kecemasan, stres, bahkan hingga depresi yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Fenomena ini, yang dikenal sebagai doomscrolling atau infodemic anxiety, menuntut kita untuk lebih bijak dalam mengelola asupan informasi. Penting bagi setiap individu untuk memiliki strategi ampuh dalam menyaring dan mengelola berita. Ini demi menjaga keseimbangan emosi dan pikiran di tengah arus informasi yang masif.

Lantas, bagaimana cara mengatasi kecemasan mendengar berita negatif agar kesehatan mental tetap terjaga? Artikel ini akan membahas berbagai strategi efektif yang bisa Sahabat Fimela terapkan. Tujuannya adalah untuk menghadapi banjir informasi dan melindungi diri dari dampak buruknya.

Batasi Paparan dan Pilih Sumber Berita Kredibel

Salah satu langkah paling krusial dalam cara mengatasi kecemasan akibat berita negatif adalah dengan membatasi paparan informasi. Terlalu sering terpapar berita, terutama yang berulang atau sensasional, dapat memicu perasaan kewalahan dan cemas. American Psychological Association (APA) menyarankan untuk mengatur waktu konsumsi berita, karena "Membatasi paparan berita, terutama berita yang berulang atau sensasional, dapat membantu mengurangi perasaan cemas dan kewalahan."

Harvard Health Publishing merekomendasikan untuk menetapkan batasan waktu, misalnya hanya 30 menit sehari, untuk mencegah informasi negatif membanjiri pikiran. Dengan demikian, Sahabat Fimela dapat mengontrol seberapa banyak berita yang masuk ke dalam diri.

Selain membatasi waktu, penting juga untuk memilih sumber berita yang kredibel dan terpercaya. World Health Organization (WHO) menekankan pentingnya mencari sumber yang menyajikan fakta tanpa sensasionalisme berlebihan. Hindari sumber yang dikenal menyebarkan informasi tidak terverifikasi atau berita palsu, seperti yang disarankan Mayo Clinic. Memilah sumber membantu mengurangi kebingungan dan kecemasan yang tidak perlu.

Fokus pada Hal yang Dapat Dikendalikan dan Lakukan Aktivitas Menyenangkan

Mengalihkan fokus dari hal-hal yang tidak dapat dikendalikan ke hal-hal yang dapat dikendalikan merupakan strategi efektif berikutnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk fokus pada tindakan yang bisa kita lakukan, seperti menjaga kebersihan diri atau membantu orang lain. Ini "dapat mengurangi perasaan tidak berdaya."

Berpartisipasi dalam kegiatan yang memberikan rasa kontrol, seperti merencanakan makanan sehat atau mengatur jadwal harian, juga dapat mengurangi kecemasan. National Institute of Mental Health (NIMH) mendukung pendekatan ini. Ini membantu Sahabat Fimela merasa lebih berdaya dalam menghadapi situasi sulit.

Melibatkan diri dalam aktivitas yang menenangkan dan menyenangkan juga sangat direkomendasikan. Mental Health America (MHA) menyarankan untuk meluangkan waktu membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan hobi. Latihan fisik teratur, meditasi, atau yoga juga dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental, menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI).

Jaga Koneksi Sosial dan Perhatikan Kesehatan Fisik

Menjaga koneksi sosial adalah kunci penting lainnya dalam upaya cara mengatasi kecemasan. Berinteraksi dengan orang lain dan berbagi perasaan dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Mind (UK) menyarankan untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, baik melalui telepon, video call, atau pertemuan langsung jika aman.

Berbicara tentang perasaan dengan orang yang dipercaya dapat membantu memproses emosi dan mengurangi beban kecemasan, seperti yang ditekankan oleh Anxiety & Depression Association of America (ADAA). Ini menciptakan ruang aman untuk berekspresi.

Kesehatan fisik memiliki hubungan erat dengan kesehatan mental. WHO menyarankan untuk memastikan tidur yang cukup, makan makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Ini semua berkontribusi pada kesehatan mental yang baik. National Health Service (NHS) juga mengingatkan untuk menghindari konsumsi alkohol dan kafein berlebihan, karena dapat memperburuk gejala kecemasan.

Pentingnya Filter Informasi Menurut Psikolog

Psikolog Klinis Nena Mawar Sari dari RSUD Wangaya Kota Denpasar, Bali, menegaskan bahwa masyarakat perlu berhati-hati terhadap berita negatif. Paparan informasi negatif yang masif, terutama dari media sosial dan berita harian, dapat berdampak signifikan pada kondisi psikologis seseorang. Fenomena ini seringkali memicu perasaan cemas, stres, bahkan hingga gangguan kesehatan mental yang lebih serius.

Nena Mawar Sari menjelaskan bahwa bombardir berita negatif, seperti kasus korupsi, kriminalitas, atau kerusuhan, dapat memicu kelelahan mental. Kondisi ini, jika tidak ditangani, dapat berkembang menjadi berbagai masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, kunci utama untuk menghadapinya adalah dengan melakukan filter informasi secara bijak.

Bagi Sahabat Fimela yang sudah terlanjur terpapar berita negatif dan merasa tertekan, Nena Mawar Sari menyarankan beberapa strategi efektif. Pertama, luangkan waktu sejenak untuk jeda dari aktivitas, lalu atur napas secara perlahan. Pada saat yang sama, evaluasi apakah informasi tersebut memang perlu disimpan dan dipikirkan secara mendalam atau tidak. Kedua, berbincanglah dengan orang terdekat mengenai hal-hal yang ringan, lucu, atau menyenangkan. Aktivitas ini dapat menjadi katup pelepasan emosi yang positif dan membantu mengalihkan fokus dari beban pikiran.

Kapan Mencari Bantuan Profesional

Jika semua strategi di atas telah dicoba namun kecemasan tetap berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental sangat dianjurkan. Mayo Clinic menyarankan untuk mempertimbangkan terapis atau konselor jika kecemasan persisten, parah, atau mengganggu fungsi sehari-hari.

Seorang profesional kesehatan mental dapat membantu Sahabat Fimela mengembangkan strategi koping yang lebih efektif. Mereka juga dapat merekomendasikan pengobatan jika diperlukan, seperti yang dijelaskan oleh American Psychiatric Association. Ini adalah bentuk perlindungan diri yang proaktif dalam menghadapi arus informasi yang tak terbatas di era digital.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |