Bukan Cuma Bikin Jerawatan dan Eksim, Cuaca Ekstrem Juga Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

6 days ago 10

Fimela.com, Jakarta Cuaca ekstrem yang belakangan di pertengahan 2025 di Indonesia menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakatnya. Pasalnya, perubahan cuaca yang cukup ekstrem menghambat aktivitas masyarakat dan berpotensi membawa berbagai macam penyakit. Terlebih perubahan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini diproyeksikan akan terjadi dalam beberapa waktu mendatang.

dr. Frieda, Sp.DVE mengingatkan kesehatan kulit yang jadi cerminan kondisi tubuh seseorang turut terdampak di tengah perubahan cuaca ekstrem. Ditambah dengan tekanan gaya hidup modern, seperti polusi di kota besar, stres pekerjaan, dan pola makan yang tidak seimbang dapat memicu dan memperburuk berbagai masalah kulit seperti jerawat, kulit kering, dan gangguan kulit lainnya.

"Perubahan cuaca yang drastis dapat memicu respons kulit yang tidak diinginkan, bahkan memicu stres yang berdampak pada kesehatan fisik dan emosional secara keseluruhan. Misalnya, kulit berjerawat dapat mengalami produksi minyak berlebih dan pori tersumbat, sementara stres akibat suhu memicu hormon kortisol yang memperburuk jerawat hormonal. Begitu pula kulit kering yang bisa semakin parah. Oleh karena itu, perawatan kulit tidak cukup hanya dilakukan dari luar, namun juga perlu pendekatan holistik termasuk menjaga hidrasi, nutrisi, dan manajemen stres”, jelas dr. Frieda, Sp.DVE dalam sebuah acara bersama Halodoc.

Hal ini menjadikan cuaca ekstrem memberikan efek domino pada kulit secara menyeluruh. Timbulnya jerawat di tengah cuaca ekstrem akan membuat kita semakin stres dan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Kondisi ini akan semakin meningkatkan tingkat stres yang menimbulkan semakin banyak timbulnya jerawat hormonal.

Berdampak pada psikologis

Menurut dr. Frieda, 30-60 persen masalah kulit itu dipicu dapat diperburuk oleh masalah psikologis. Seperti stres, depres, dan gangguan kecemasan. Stres yang memicu pelepasan hormon kortisol akan turut memicu peradangan, terutama di kulit. Sehingga membuat pertahanan kulit juga ikut menurun. Pertahanan kulit yang senantiasa terpapar oleh lingkungan membutuhkan kemampuan beradaptasi. Namun apabila tidak dibarengi dengan gaya hidup dan perawatan kulit yang tidak tepat dapat membuat skin barrier menjadi rusak.

Hal ini dapat dikenali dengan munculnya gejala seperti kulit mudah memerah, iritasi, ruam, alergi kambuh, dan timbulnya breakout. Oleh karena itu, memilih perawatan kulit yang tepat merupakan hal yang krusial dalam menghadapi risiko dampak perubahan cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini.

"Keduanya (sinar matahari dan polusi) dapat memberikan dampak jangka pendek hingga panjang pada kulit. Menurut studi, secara garis besar awareness masyarakat Indonesia terhadap dampak negatif paparan sinar matahari (65-70%) masih berada di bawah rerata Asia dan global (71-88%). Hanya kurang dari 30% masyarakat menggunakan sunscreen lebih dari 1 kali dalam sehari. Paparan sinar UVA UVB berlebihan yang tidak ditangani dengan baik serta tingginya paparan polusi dapat meningkatkan potensi terjadinya sunburn, melasma, jerawat, penuaan, alergi, hingga kanker," kata Hansen Gandhi, Medical Director L'Oréal Dermatology Beauty.

Produk skincare yang direkomendasikan

Dengan misi offering life-changing and sustainable dermatological solutions to all, L'Oréal Dermatology Beauty menghadirkan berbagai inovasi kecantikan yang lahir dari penelitian jangka panjang, serta diakui dan bekerjasama dengan para dermatolog dan ahli kesehatan. Diantaranya adalah La Roche-Posay, Dermatological Skincare Brand nomor 1 di dunia; dan CeraVe, rangkaian produk dengan ceramides yang membantu menjaga skin barrier.

“Rangkaian inovasi terbaik kami tersedia bagi konsumen Halodoc. Seperti La Roche-Posay Anthelios UVMUNE 400 yang mampu memproteksi kulit dari dampak sinar matahari berlebihan, termasuk Ultra Long UVA (400 nm) dengan molekul Mexoryl 400 yang telah dipatenkan, hingga CeraVe Blemish Range yang telah terbukti secara klinis dapat melawan jerawat dalam 3 hari hingga mengurangi noda bekas jerawat dan noda hitam.” kata Hansen.

Berkolaborasi dengan Halodoc, masyarakat bisa mengakses produk perawatan kulit yang tepat untuk menjawab berbagai masalah kesehatan kulit pngguna.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |