ringkasan
- Campak adalah penyakit virus sangat menular yang terutama menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan fatal.
- Gejala campak meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, bintik Koplik, dan ruam kemerahan yang menyebar dari wajah.
- Pencegahan paling efektif adalah melalui imunisasi MR atau MMR sesuai jadwal, serta penanganan gejala yang tepat untuk mencegah komplikasi.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, campak atau morbili adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di beberapa bagian tubuh, menjadikannya salah satu infeksi yang sangat mudah dikenali.
Meskipun sering dianggap remeh, virus campak pada anak sangat menular dan dapat menjadi serius, bahkan fatal, terutama bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penularan terjadi melalui percikan air liur dari batuk atau bersin penderita, dengan virus yang dapat bertahan di udara hingga dua jam.
Gejala campak biasanya muncul sekitar 7 hingga 14 hari setelah terpapar virus, diawali dengan keluhan mirip flu sebelum ruam khas muncul. Memahami seluk-beluk penyakit ini sangat penting untuk melindungi buah hati kita dari risiko komplikasi serius.
Penyebab dan Penularan Virus Campak pada Anak
Penyakit campak disebabkan oleh infeksi virus Morbillivirus, bagian dari keluarga Paramyxoviridae. Virus ini dikenal sangat mudah menular dan menyebar secara cepat melalui udara. Menurut Mitra Keluarga, "Penyakit campak adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan virus dari keluarga paramyxovirus dan ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di beberapa bagian tubuh."
Virus campak ditemukan di hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Penularan utamanya terjadi melalui percikan air liur atau droplet yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Nutriclub menjelaskan bahwa "Virus campak menyebar melalui udara dan dapat ditularkan dengan sangat mudah oleh orang yang terjangkit penyakit ini melalui napas, batuk, atau bersin."
Keunikan virus ini adalah kemampuannya untuk tetap aktif dan menular di udara atau pada permukaan benda hingga dua jam setelah penderita pergi. Hal ini membuat campak menjadi salah satu penyakit menular yang paling cepat menyebar. Jika satu orang terinfeksi, sekitar 9 dari 10 orang di sekitarnya yang belum divaksinasi berisiko tinggi untuk ikut terinfeksi.
Masa penularan campak terjadi sejak empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelah ruam timbul. Penting bagi Sahabat Fimela untuk memahami periode ini agar dapat mengambil langkah isolasi yang tepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Gejala Khas dan Tanda Awal Campak pada Anak
Gejala virus campak pada anak umumnya muncul sekitar 7 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Gejala awal seringkali mirip flu dan dapat berlangsung selama 1-3 hari sebelum tanda khas campak muncul. Menurut Alodokter, "Gejala campak akan timbul sekitar 7–14 hari setelah terinfeksi, dengan keluhan awal mirip dengan gejala flu."
Sahabat Fimela perlu mewaspadai beberapa gejala umum campak, yang meliputi:
- Demam tinggi: Suhu tubuh bisa mencapai lebih dari 38°C, bahkan hingga 40°C atau lebih, dan dapat berlangsung selama tiga hari atau lebih.
- Batuk kering, pilek, dan bersin: Gejala menyerupai pilek, termasuk hidung berair atau tersumbat.
- Mata merah dan berair (konjungtivitis): Mata bisa menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Bintik Koplik: Bintik-bintik putih kecil dengan pusat biru-putih yang muncul di dalam mulut, khususnya di bagian dalam pipi, biasanya 2-3 hari setelah gejala awal dan sebelum ruam muncul. Halodoc menyebutkan, "Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai."
- Ruam kulit: Ruam kemerahan muncul 3-5 hari setelah gejala awal. Ruam ini awalnya berupa bintik-bintik merah kecil yang kemudian menyatu dan membesar. Biasanya, ruam dimulai dari wajah dan leher, lalu menyebar ke seluruh tubuh, termasuk dada, punggung, lengan, dan kaki, serta dapat bertahan selama 5-7 hari. Demam umumnya akan turun saat ruam mulai muncul.
Memahami tanda-tanda ini memungkinkan deteksi dini dan penanganan yang lebih cepat.
Komplikasi Serius Akibat Virus Campak pada Anak
Meskipun banyak kasus campak sembuh dengan sendirinya, virus campak pada anak dapat menyebabkan komplikasi serius yang tidak boleh dianggap remeh. Risiko ini terutama tinggi pada anak di bawah usia 5 tahun, bayi, serta anak dengan daya tahan tubuh yang lemah atau malnutrisi.
Beberapa komplikasi umum yang sering terjadi meliputi:
- Infeksi telinga: Terjadi pada sekitar 1 dari 10 anak dengan campak.
- Diare: Dilaporkan pada kurang dari 1 dari 10 orang dengan campak, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
- Pneumonia (radang paru-paru): Merupakan penyebab kematian paling umum dari campak pada anak kecil.
- Radang pita suara (laringitis) atau bronkitis.
- Gangguan mata: Termasuk kebutaan. Nutriclub mengingatkan bahwa "Komplikasi campak dapat menyebabkan diare berat, pneumonia, radang paru, radang otak, serta infeksi di selaput mata hingga menimbulkan kebutaan."
Selain komplikasi umum, ada pula komplikasi yang lebih serius dan jarang terjadi, namun sangat berbahaya:
- Ensefalitis (radang otak): Terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 anak yang menderita campak dan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian.
- Kejang: Akibat demam tinggi.
- Panensefalitis Sklerosis Subakut (SSPE): Komplikasi langka dan fatal yang menyebabkan kerusakan otak progresif. SSPE sering muncul 7-10 tahun setelah infeksi campak, terutama pada anak yang terinfeksi sebelum usia 2 tahun.
Oleh karena itu, pencegahan dini sangat krusial untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan bagi kesehatan buah hati Sahabat Fimela.
Pencegahan Paling Efektif untuk Virus Campak pada Anak
Pencegahan utama dan paling efektif terhadap virus campak pada anak adalah melalui imunisasi. Vaksin campak tersedia dalam bentuk vaksin kombinasi, yaitu Vaksin MR (Measles, Rubella) yang mencegah campak dan rubella, atau Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) yang mencegah campak, gondongan, dan rubella.
Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jadwal imunisasi campak diberikan dalam beberapa dosis. Dosis pertama diberikan saat anak berusia 9 bulan menggunakan vaksin MR. Dosis kedua atau booster diberikan saat anak berusia 18 bulan dengan vaksin MR atau MMR. Selanjutnya, dosis ketiga atau booster diberikan saat anak berusia 5-7 tahun atau sebelum memasuki sekolah dasar, juga dengan vaksin MR atau MMR.
Efektivitas vaksinasi sangat tinggi; dua dosis vaksin MMR efektif sekitar 97% dalam mencegah campak, sementara satu dosis efektif sekitar 93%. Vaksinasi bahkan dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah paparan virus untuk memberikan perlindungan dari gejala berat, menunjukkan betapa pentingnya imunisasi ini.
Selain vaksinasi, langkah-langkah pencegahan lain yang dapat Sahabat Fimela lakukan meliputi menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan, dan mengenakan masker di kerumunan. Mengisolasi penderita campak setidaknya sampai empat hari setelah ruam muncul juga sangat penting untuk mencegah penularan ke orang lain.
Penanganan Tepat Saat Anak Terkena Campak
Saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang dapat menyembuhkan infeksi virus campak pada anak. Campak umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari dengan perawatan yang tepat. Tujuan utama pengobatan adalah meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi serius.
Langkah-langkah penanganan yang dapat Sahabat Fimela lakukan di rumah meliputi memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu sistem imun melawan virus. Penting juga untuk memberikan cairan yang cukup, seperti air putih atau ASI, guna mencegah dehidrasi, terutama jika anak mengalami diare atau muntah.
Untuk meredakan demam dan nyeri, obat pereda demam seperti paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan, namun hindari aspirin pada anak karena risiko sindrom Reye. World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian suplemen vitamin A untuk semua anak yang terdiagnosis campak, diberikan dalam dua dosis dengan jeda 24 jam. Ini bertujuan mencegah kerusakan mata, kebutaan, dan mengurangi angka kematian.
Selain itu, berikan makanan sehat dan lunak untuk memudahkan menelan, serta obat batuk dan pilek untuk meredakan gejala pernapasan. Kompres hangat dapat membantu jika mata merah dan berair, sementara lotion calamine bisa dioleskan pada ruam untuk mengurangi gatal. Segera cari pertolongan medis jika anak mengalami demam tinggi yang tidak kunjung reda, sulit dibangunkan, mengigau, linglung, sulit bernapas, atau kejang, karena ini bisa menjadi tanda komplikasi serius.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.