Zone Zero, Tren Olahraga Baru yang Populer dengan Manfaat Besar dan Usaha Minim

16 hours ago 8

Fimela.com, Jakarta Selama ini, banyak orang berpikir olahraga harus dilakukan dengan intensitas tinggi untuk bisa mendapatkan hasil maksimal. Tak jarang, mindset ini membuat sebagian orang justru enggan memulai karena khawatir tidak kuat atau tidak punya waktu. Namun, kini hadir tren olahraga baru yang jauh lebih sederhana, yakni zone zero training.

Zone zero disebut-sebut sebagai solusi untuk mereka yang ingin tetap aktif bergerak tanpa harus mengeluarkan tenaga besar. Jenis latihan ini bahkan tidak memerlukan alat khusus, keanggotaan gym, atau keterampilan olahraga tertentu. Cukup dengan gerakan sehari-hari seperti berjalan santai, melakukan peregangan, atau sekadar berkebun, seseorang sudah bisa masuk ke dalam kategori olahraga zone zero.

Dilansir dari Women’s Health, zone zero training adalah bentuk aktivitas fisik dengan intensitas sangat rendah, di mana detak jantung dijaga di bawah 50% dari maksimal. Menurut Kate Rowe-Ham, pelatih kebugaran sekaligus pendiri Owning Your Menopause, zone zero bisa dianggap sebagai gerakan ringan untuk pemulihan aktif. Meski terlihat sepele, olahraga ini justru punya banyak manfaat mengejutkan bagi kesehatan tubuh maupun kualitas hidup jangka panjang.

Apa Itu Zone Zero Training?

Zone zero adalah istilah untuk olahraga dengan intensitas sangat rendah, bahkan lebih ringan dibandingkan zone 1 atau jalan santai. Dalam praktiknya, zone zero bisa berupa aktivitas sehari-hari yang terasa nyaris tanpa usaha yaitu berjalan pelan, melakukan stretching ringan, yoga santai, hingga membersihkan rumah.

Ciri khas latihan ini adalah kemampuan untuk tetap berbicara dengan nyaman tanpa terengah-engah saat bergerak. Sederhana, ringan, dan bisa dilakukan kapan saja—itulah alasan zone zero menjadi tren yang cepat digemari.

Manfaat Olahraga Zone Zero

Meski terlihat mudah, zone zero punya sejumlah manfaat yang cukup besar. Kate Rowe-Ham menjelaskan bahwa gerakan ringan setiap hari bisa membantu melancarkan sirkulasi darah, menstabilkan kadar gula, serta menurunkan stres. Jika dilakukan setelah makan, olahraga ini juga mendukung metabolisme tubuh.

Lebih dari itu, penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas ringan yang konsisten bisa memperpanjang usia dan mengurangi risiko penyakit kronis. Sebuah studi dari University of Sydney bahkan menemukan bahwa berjalan 7.000 langkah per hari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 47%.

Contoh Aktivitas Zone Zero

Tidak perlu jadwal khusus atau instruktur profesional, karena zone zero bisa dilakukan dalam bentuk aktivitas sehari-hari seperti:

  • Jalan kaki santai
  • Yoga dan latihan mobilitas tubuh
  • Peregangan ringanBersepeda santai
  • Berkebun atau membersihkan rumah

Kuncinya adalah menjaga agar detak jantung tetap rendah dan gerakan terasa sangat ringan.

Cukupkah Zone Zero Saja?

Meski bermanfaat, zone zero sebaiknya tidak menjadi satu-satunya bentuk olahraga. Para ahli menyarankan tetap menyeimbangkan dengan latihan lain seperti zone 2 cardio, latihan kekuatan, serta sesekali high-intensity training sesuai kemampuan tubuh.

Menurut Rowe-Ham, cara terbaik adalah menjadikan zone zero sebagai rutinitas harian, misalnya dengan lebih sering berjalan, berdiri, atau stretching—lalu menambahkan olahraga terstruktur 2–3 kali seminggu. Dengan begitu, tubuh mendapatkan kombinasi terbaik antara gerakan ringan sehari-hari dan latihan yang lebih menantang.

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |