Apakah Normal Bangun Tidur Lapar? Berikut Jawabannya

16 hours ago 4

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, pernahkah kamu terbangun di pagi hari dengan perut keroncongan, padahal sudah makan malam cukup banyak? Rasa lapar setelah bangun tidur adalah pengalaman umum yang sering membuat kita bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi.

Fenomena ini terjadi karena tubuh telah berpuasa selama beberapa jam saat tidur, sehingga membutuhkan asupan energi kembali untuk memulai aktivitas harian. Namun, jika rasa lapar ini terasa berlebihan atau mengganggu setiap pagi, ada beberapa alasan mendasar yang mungkin memengaruhinya.

Berbagai faktor, mulai dari kebiasaan makan hingga kondisi kesehatan tertentu, dapat menjadi penyebab utama di balik rasa lapar yang intens di pagi hari. Memahami alasan kenapa bangun tidur lapar dapat membantu Sahabat Fimela menjaga pola makan dan gaya hidup lebih seimbang.

Mengapa Tubuh Merasa Lapar Setelah Berpuasa Semalaman?

Rasa lapar di pagi hari sebenarnya merupakan respons alami tubuh setelah tidak mendapatkan asupan makanan selama beberapa jam tidur. Tubuh kita mengandalkan makanan untuk energi, jadi wajar jika merasa lapar setelah berpuasa semalaman.

Namun, bagi kebanyakan orang, nafsu makan justru memuncak di malam hari dan berada pada titik terendah sepanjang malam hingga pagi. Jika Sahabat Fimela sering terbangun dengan rasa lapar yang mengganggu, ini mungkin menandakan tubuh tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan.

Uniknya, beberapa ahli kesehatan berpendapat bahwa merasa lapar di pagi hari adalah tanda kesehatan yang baik. Ini menunjukkan tidak ada masalah mendasar seperti kadar kortisol tinggi atau ketidakseimbangan hormon.

Faktor Gaya Hidup dan Pola Makan Pemicu Rasa Lapar Pagi Hari

Banyak kebiasaan sehari-hari dan pilihan makanan yang dapat menjadi alasan kenapa bangun tidur lapar. Memahami faktor-faktor ini bisa menjadi langkah awal untuk mengelola rasa lapar di pagi hari.

Salah satu penyebab utama adalah asupan kalori yang tidak cukup sepanjang hari. Jika tubuh tidak mendapatkan energi yang memadai, ia akan mengirim sinyal lapar di pagi hari. Kurang tidur juga dapat mengganggu hormon ghrelin (pemicu lapar) dan leptin (pengatur kenyang), membuat kita lebih mudah lapar.

Pola makan tidak seimbang turut berperan penting. Kurangnya serat dan protein membuat kita cepat kenyang dan merasa lapar lagi. Lemak sehat juga esensial untuk rasa kenyang yang bertahan lama, sementara karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan rasa lapar kembali.

Dehidrasi sering disalahartikan sebagai rasa lapar; minum air yang cukup bisa membantu membedakannya. Stres meningkatkan hormon kortisol yang memicu nafsu makan, dan perubahan pola olahraga tanpa penyesuaian kalori juga bisa membuat tubuh kelaparan.

Waspadai Kondisi Medis di Balik Rasa Lapar Berlebihan

Rasa lapar yang ekstrem dan terus-menerus, dikenal secara medis sebagai polyphagia atau hiperfagia, bisa menjadi indikasi adanya kondisi kesehatan yang mendasari. Ini bukan sekadar keinginan untuk ngemil, melainkan dorongan makan yang intens dan sulit dikendalikan.

Diabetes adalah salah satu penyebab umum polyphagia, di mana tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi, sehingga terus meminta asupan makanan. Hipoglikemia atau gula darah rendah juga memicu rasa lapar berlebihan karena kadar glukosa turun drastis di bawah normal.

Hipertiroidisme, kondisi tiroid yang terlalu aktif, mempercepat metabolisme tubuh dan meningkatkan nafsu makan secara signifikan. Sindrom makan malam (night eating syndrome) adalah gangguan makan yang menyebabkan seseorang secara teratur terbangun di malam hari untuk makan.

Perubahan hormon sebelum menstruasi (PMS) juga dapat membuat wanita lebih mudah lapar dan menginginkan makanan tertentu. Selain itu, beberapa obat-obatan seperti steroid dan antidepresan tertentu dapat meningkatkan nafsu makan sebagai efek sampingnya.

Kapan Saatnya Berkonsultasi dengan Ahli Kesehatan?

Jika Sahabat Fimela mengalami rasa lapar yang terus-menerus, bahkan setelah makan, atau jika rasa lapar tersebut sangat ekstrem (polyphagia) dan disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat membantu menentukan penyebab mendasar dari rasa lapar berlebihan tersebut melalui pemeriksaan yang tepat. Penanganan yang akurat akan diberikan setelah diagnosis, memastikan Sahabat Fimela mendapatkan solusi terbaik untuk kondisi ini dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |