Fimela.com, Jakarta Kadar gula darah yang tinggi bisa berdampak serius bagi kesehatan tubuh, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Meskipun sering dikaitkan dengan diabetes, lonjakan gula darah juga bisa terjadi pada orang yang tampak sehat, terutama karena pola makan tidak seimbang dan gaya hidup pasif. Sayangnya, gejala awal sering kali diabaikan karena dianggap sepele atau tidak berhubungan dengan gula darah.
Tubuh sebenarnya memberikan sinyal-sinyal ketika kadar gula dalam darah mulai meningkat melebihi ambang normal. Mengenali gejala ini sejak dini sangat penting agar kita bisa segera mengambil tindakan yang tepat, seperti mengatur pola makan, memperbanyak aktivitas fisik, atau berkonsultasi dengan tenaga medis.
1. Sering Merasa Haus dan Sering Buang Air Kecil
Salah satu tanda klasik dari gula darah tinggi adalah meningkatnya rasa haus yang tidak biasa. Ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, yang membuat cairan tubuh ikut terbuang dan memicu dehidrasi. Akibatnya, kamu jadi merasa haus terus-menerus meski sudah banyak minum.
Seiring dengan itu, frekuensi buang air kecil juga meningkat, terutama di malam hari. Jika kamu mendadak sering terbangun hanya untuk ke kamar mandi, bisa jadi tubuhmu sedang memberi sinyal adanya lonjakan kadar gula darah.
2. Cepat Lelah dan Mengantuk Setelah Makan
Merasa sangat lelah atau mengantuk setelah makan juga bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang kesulitan mengatur gula darah. Ketika asupan karbohidrat berlebihan masuk, tubuh memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang bisa menyebabkan energi cepat menurun.
Kelelahan ini bukan kelelahan biasa—bahkan setelah istirahat cukup, kamu bisa tetap merasa lesu. Ini menandakan metabolisme glukosa tidak berjalan optimal dan bisa menjadi sinyal awal resistensi insulin.
3. Pandangan Kabur Secara Tiba-Tiba
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi lensa mata, membuat penglihatan menjadi buram. Ini bukan masalah mata biasa yang memerlukan kacamata, melainkan efek dari perubahan cairan di sekitar lensa akibat fluktuasi glukosa.
Jika kamu mengalami pandangan kabur secara mendadak, terutama setelah makan atau saat merasa lelah, ada baiknya segera memeriksa kadar gula darah. Penanganan cepat bisa mencegah komplikasi pada mata, seperti retinopati diabetik.
4. Luka yang Lama Sembuh dan Infeksi Berulang
Gula darah tinggi bisa memperlambat proses penyembuhan luka karena aliran darah yang terganggu dan berkurangnya kemampuan sel imun. Luka kecil yang biasanya sembuh dalam beberapa hari bisa menjadi lebih lama, bahkan memburuk.
Selain itu, tubuh juga menjadi lebih rentan terhadap infeksi, terutama di area kulit, gusi, atau saluran kemih. Jika kamu merasa sering mengalami infeksi ringan yang tak kunjung sembuh, waspadalah—itu bisa jadi tanda bahwa kadar gula darahmu sedang tidak stabil.
Mengetahui ciri-ciri tubuh saat kadar gula darah melonjak adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi serius. Meskipun gejala-gejala ini bisa terasa ringan atau biasa saja, mengabaikannya bisa membuat kondisi memburuk tanpa disadari.
Segera lakukan pemeriksaan rutin dan ubah gaya hidup menjadi lebih sehat jika kamu mulai merasakan gejala-gejala di atas. Gula darah yang terkontrol adalah kunci untuk hidup lebih seimbang dan bebas dari penyakit kronis seperti diabetes.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.