Fimela.com, Jakarta Aktris cantik Aurelie Moeremans baru saja membagikan kabar terbarunya di media sosial. Ia mengungkapkan kesedihannya atas hasil MRI yang baru saja dilakukan. Istri Tyler Bigenho itu mengakui bahwa dirinya mengalami sebuah kecelakaan yang memberikannya kondisi pasca kecelakaan.
Khawatir akan kondisi kesehatannya secara menyeluruh, Aurelie Moeremans pun didiagnosa mengalami penyusutan otak atau cerebal atrophy. Mengutip dari Lone Star Neurology, atrofi serebral adalah suatu kondisi di mana otak menyusut dan kehilangan fungsinya seiring berjalannya waktu. Atrofi serebral dapat terjadi karena berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi penuaan, faktor genetik, hingga cedera otak traumatis.
Pada pasien yang mengalami penyusutan otak memiliki kondisi yang mengacu pada hilangnya sel dan jaringan otak secara progresif. Kondisi ini dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terlihat pada orang dewasa yang lebih tua.
Gejala penyusutan otak
Gejala dari penyusutan bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan area otak yang terpengaruh. Secara umum, berikut beberapa gejala,
1. Kehilangan memori
Salah satu gejala atrofi serebral yang paling umum adalah kehilangan memori. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai kesulitan mengingat kejadian terkini atau melupakan tanggal atau janji penting. Selain itu, kesulitan mengingat informasi baru dapat terjadi.
2. Kesulitan berbicara atau memahami bahasa
Hal ini juga dapat memengaruhi area otak yang bertanggung jawab untuk memproses bahasa. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan berbicara atau memahami bahasa. Dan masalah dengan membaca dan menulis dapat terjadi.
3. Masalah dengan gerakan dan koordinasi
Kondisi ini memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk gerakan dan koordinasi. Hal ini dapat menyebabkan masalah dengan keseimbangan, kesulitan berjalan, dan tremor atau gemetar.
4. Perubahan suasana hati
Atrofi serebral juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai depresi, kecemasan, mudah tersinggung, atau apatis.
5. Penurunan kognitif
Seiring perkembangan atrofi serebral, hal ini dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Ini dapat mencakup kesulitan dalam memecahkan masalah, rentang perhatian yang berkurang, dan masalah dalam pengambilan keputusan.
Berpengaruh pada kondisi mental
Kondisi ini sangat memengaruhi kemampuan mental seseorang. Akibatnya, kondisi ini dapat memperburuk kehidupan pasien. Dan menyebabkan konsekuensi negatif yang tidak dapat dipulihkan. Namun, penyakit ini dapat berkembang selama bertahun-tahun.
Ketika gejala pertama terdeteksi, pasien memiliki waktu untuk menjalani terapi. Hal ini dapat memperlambat perubahan yang tidak dapat dipulihkan dan memperbaiki kondisi pasien.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.