Mengenal Gejala Gangguan Kecemasan yang Kerap Tak Disadari

1 week ago 31
Portal Info Live Sore Akurat Online

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa khawatir berlebihan tentang kesehatanmu? Atau mungkin kamu seringkali menghubungkan sensasi tubuh yang biasa saja dengan penyakit serius? Jika iya, bisa jadi kamu mengalami gangguan kecemasan penyakit (GKP).

GKP, yang sebelumnya dikenal sebagai hipokondria, adalah kondisi di mana seseorang memiliki kekhawatiran berlebihan tentang kemungkinan menderita penyakit serius. Dilansir dari berbagai sumber, kondisi ini ditandai dengan interpretasi berlebihan terhadap sensasi tubuh yang normal sebagai gejala penyakit yang menakutkan.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan atribusi gejala pada GKP? Dan bagaimana kita bisa mengatasi kondisi ini? Mari kita bahas lebih lanjut!

Memahami Atribusi Gejala pada Gangguan Kecemasan Penyakit

Atribusi gejala adalah proses di mana seseorang menjelaskan atau memberikan makna pada sensasi fisik yang mereka alami. Pada individu dengan GKP, proses ini seringkali terdistorsi. Mereka cenderung memberikan interpretasi yang lebih serius dan menakutkan pada gejala-gejala fisik yang sebenarnya tidak berbahaya.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan GKP cenderung:

  • Memberikan atribusi yang lebih "catastrophic" (mengancam) pada gejala fisik mereka.
  • Kurang mampu memberikan penjelasan yang menenangkan dan menormalkan gejala tersebut.
  • Cenderung "jumping to conclusions" (loncat ke kesimpulan) dalam menafsirkan gejala.
  • Memberikan lebih sedikit atribusi secara keseluruhan dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki GKP.

Sebagai contoh, seseorang dengan GKP mungkin merasakan sakit kepala ringan dan langsung berpikir bahwa itu adalah gejala tumor otak. Padahal, sakit kepala tersebut bisa saja disebabkan oleh dehidrasi atau kurang tidur.

Perbedaan GKP dengan Gangguan Gejala Somatik

Penting untuk membedakan GKP dengan gangguan gejala somatik (GGS). Pada GGS, individu mengalami gejala fisik yang signifikan yang menyebabkan distress atau gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara pada GKP, gejala fisiknya mungkin ringan atau bahkan tidak ada.

Meskipun demikian, GKP dan GGS memiliki kesamaan, yaitu kecemasan kesehatan yang tinggi. Keduanya juga dapat menyebabkan peningkatan penggunaan layanan kesehatan dan penurunan kualitas hidup.

Perbedaan utama terletak pada fokusnya. Pada GGS, fokusnya adalah pada gejala fisik itu sendiri, sedangkan pada GKP, fokusnya adalah pada ketakutan akan penyakit serius yang mungkin mendasari gejala tersebut.

Cara Mengatasi Atribusi Gejala pada GKP

Terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam mengelola GKP. CBT membantu individu untuk:

  • Mengidentifikasi dan mengubah pikiran-pikiran negatif dan keyakinan yang salah tentang kesehatan mereka.
  • Mengembangkan strategi koping yang lebih adaptif untuk mengatasi kecemasan kesehatan.
  • Mengurangi perilaku yang memperburuk kecemasan, seperti sering memeriksa tubuh atau mencari informasi tentang penyakit di internet.

Selain CBT, terapi lain yang mungkin bermanfaat adalah terapi penerimaan dan komitmen (ACT) dan terapi berbasis mindfulness. Penting untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan mengatasi GKP sendiri.

Sahabat Fimela, penting untuk diingat bahwa GKP adalah kondisi yang dapat diobati. Dengan bantuan yang tepat, kamu dapat belajar untuk mengelola kecemasan kesehatanmu dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Meskipun penelitian tentang GKP terus berkembang, penelitian lebih lanjut diperlukan, terutama pada anak-anak dan remaja, untuk memahami gangguan ini secara lebih komprehensif.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Adinda Tri Wardhani

    Author

    Adinda Tri Wardhani
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |