Siklus Haid Tidak Teratur Bisa Jadi Tanda PCOS, Waspadai 5 Gejalanya Sejak Dini

1 day ago 15

Fimela.com, Jakarta Banyak perempuan mungkin pernah menganggap wajar apabila siklus menstruasi tidak teratur, jerawat sulit hilang, atau berat badan naik tanpa sebab. Padahal, kondisi-kondisi tersebut bisa menjadi tanda awal Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), salah satu gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia subur. 

PCOS terjadi ketika hormon reproduksi tidak seimbang, sehingga mengganggu proses ovulasi. Jika tidak ditangani sejak dini, PCOS dapat memicu komplikasi serius seperti diabetes tipe 2, infertilitas, bahkan penyakit jantung.

Karena itu, mendeteksi sejak awal sangat penting. Dilansir dari theproductivewoman.com, berikut lima tanda yang perlu diperhatikan untuk mengenali PCOS lebih cepat.

Menstruasi yang Tidak Teratur

Salah satu gejala paling umum dari PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak menentu. Normalnya, siklus haid berlangsung 25–32 hari, dengan rata-rata 28 hari. Namun, bagi perempuan dengan PCOS, siklus bisa lebih dari 35 hari, datang tidak teratur, bahkan tidak muncul sama sekali.

Sebagian juga mengalami perdarahan berlebihan atau berkepanjangan. Kondisi ini terjadi karena kurangnya hormon progesteron akibat tidak adanya ovulasi. Jika sejak lebih dari dua tahun setelah menarche (menstruasi pertama) siklus masih tidak teratur, ini bisa menjadi tanda awal PCOS yang tidak boleh diabaikan.

Perubahan pada Rambut dan Kulit

PCOS berkaitan erat dengan peningkatan hormon androgen (hormon pria). Akibatnya, beberapa perempuan mengalami pertumbuhan rambut berlebih di area yang tidak biasa, seperti wajah, dagu, dada, perut, hingga jari-jari. Kondisi ini disebut hirsutisme.

Di sisi lain, rambut di kepala justru bisa semakin menipis atau rontok menyerupai pola kebotakan pada pria. Perubahan hormon ini juga kerap memicu jerawat yang membandel di wajah, dada, atau punggung, serta sulit diatasi dengan perawatan biasa.

Selain itu, perubahan kulit juga menjadi tanda khas. Penderita PCOS sering mengalami acanthosis nigricans, yaitu penggelapan kulit di lipatan leher, ketiak, selangkangan, atau bawah payudara. Tak jarang, muncul pula skin tags atau lipatan kulit kecil di area tubuh tertentu.

Masalah Berat Badan, Gangguan Tidur dan Masalah Emosional

Berat Badan Mudah Naik dan Sulit Turun

Sekitar 40–80% perempuan dengan PCOS mengalami kenaikan berat badan yang sulit dikendalikan. Hal ini terjadi karena adanya resistensi insulin, sehingga tubuh tidak bisa memproses gula darah dengan baik. Kondisi ini membuat penderita PCOS lebih rentan terhadap diabetes tipe 2, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.

Namun penting untuk dicatat, PCOS tidak hanya dialami oleh perempuan dengan berat badan berlebih. Wanita bertubuh kurus pun bisa mengalaminya. Jadi, bukan semata-mata soal angka di timbangan, melainkan bagaimana tubuh merespons hormon dan metabolisme.

Gangguan Tidur dan Masalah Emosional

PCOS tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tapi juga kondisi mental dan kualitas hidup sehari-hari. Banyak perempuan dengan PCOS mengalami gangguan tidur, bahkan sleep apnea, yaitu kondisi saat pernapasan berhenti sesaat ketika tidur. Hal ini membuat tubuh terasa lelah meski sudah beristirahat cukup.

Dari sisi emosional, perubahan fisik seperti rambut rontok, pertumbuhan rambut berlebih, hingga kenaikan berat badan bisa menurunkan rasa percaya diri. Tidak jarang hal ini memicu kecemasan, depresi, hingga gangguan makan. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa perempuan dengan PCOS tiga kali lebih rentan mengalami gangguan mood dibanding mereka yang tidak mengalaminya.

Kesulitan untuk Hamil

PCOS merupakan salah satu penyebab infertilitas paling umum pada wanita. Ketidakteraturan ovulasi membuat peluang pembuahan berkurang. Banyak perempuan baru menyadari dirinya memiliki PCOS ketika mencoba hamil dan mengalami kesulitan.

Selain memengaruhi kesuburan, PCOS yang tidak ditangani juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, hingga keguguran. Karena itu, deteksi dan penanganan dini menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi jangka panjang.

Mengapa Deteksi Dini Penting?

PCOS memang tidak selalu bisa disembuhkan sepenuhnya, namun sangat bisa dikendalikan dengan gaya hidup sehat, pengobatan, dan pemantauan medis. Deteksi dini bukan hanya membantu mencegah komplikasi serius seperti diabetes dan penyakit jantung, tapi juga menjaga kualitas hidup agar tetap optimal.

Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Ingat, semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk mengontrol gejalanya dan menjalani hidup dengan lebih sehat serta percaya diri.

Penulis : Annisa Kharisma Dewi 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |