Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, jika kita sedang merencanakan berlibur ke suatu tempat, hal terakhir yang ingin dipikirkan adalah mabuk perjalanan, perasaan tidak enak dan mual yang menyerang setiap kali berkendara di jalan raya. Sekitar satu dari tiga orang sangat rentan terhadap mabuk perjalanan saat bepergian dengan mobil, pesawat, atau bahkan kapal. Hal ini juga dapat terjadi ketika menaiki wahana roller coaster, lereng ski, atau saat mengenakan kacamata realitas virtual.
Perjalanan dapat membuat kita merasa mabuk perjalanan, mulai dari berkeringat dan pusing atau menyebabkan sakit kepala, mual, dan muntah ketika ada ketidaksesuaian antara apa yang dilihat mata dan gerakan yang dialami otak melalui sistem vestibular, yaitu serangkaian kanal dan saraf berisi cairan di telinga bagian dalam yang digunakan tubuh untuk merasakan di mana ia berada di ruang angkasa. "Ini bisa lebih buruk dalam situasi tertentu ketika gerakan lebih tidak menentu atau tersentak-sentak, dan lebih buruk ketika Anda memiliki lebih sedikit kendali atas gerakan Anda," Sunana Sohi, MD, seorang ahli gastroenterologi bersertifikat di Gastroenterology Health Partners di Louisville, Kentucky.
Jika hal itu terjadi pada kita, cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan mengambil langkah-langkah sebelum pada akhirnya naik ke dalam kendaraan untuk melakukan perjalanan. Melansir dari self.com, berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah mabuk perjalanan sebelum, selama, dan setelah berkendara dan agar kita bisa merasa dalam kondisi terbaik saat sampai di tempat tujuan.
1. Mengemudi Sendiri, atau Setidaknya Duduk di Kursi Depan
Meskipun dapat menyadari bahwa kita memiliki kecenderungan tidak mabuk perjalanan ketika mengemudi dan mengendalikan kecepatan serta pergerakan mobil. Hal ini dapat berlaku karena saat duduk di kursi depan, posisi kita paling dekat dengan jalan di depan, pergerakan mobil berada langsung dalam garis pandang, jadi dapat mengantisipasi kapan pergerakan akan terjadi.
Jika tidak suka duduk di belakang kemudi, kita bisa memposisikan diri di tempat yang memungkinkan melihat jalan dengan jelas dan tetap fokus pada jalan yang sedang dilalui, seperti di kursi penumpang depat atau kursi tengah belakang. Jika bepergian bersama pesawat atau kereta, cobalah untuk memesan tempat duduk di dekat jendela karena agar tidak mabuk di perjalanan. Selain itu, menahan kepala dengan kuat di sandaran kursi juga dapat membantu tetap rileks dan tetap nyaman selama perjalanan.
2. Jangan Melihat Ponsel atau Membaca Buku
Ketika masih kecil mengalami mabuk perjalanan, para orang tua memberi tahu agar kita tidak membaca buku selama perjalanan. Hal ini, disebabkan karena saat terlalu fokus membaca buku dapat mengakibatkan kurangnya informasi visual atau pemandangan di luar jendela yang kemudian dapat memperburuk keadaan. Hal yang sama juga berlaku ketika menggulir ponsel atau aktivitas lain yang mengganggu kemampuan mata untuk melihat lurus ke depan dan membantu tubuh mengetahui ke mana ia bergerak sekarang. Lalu bagaimana jika bosan selama perjalanan? Nah, untuk hal semacam ini kita bisa mendengarkan buku audio, podcast favorit, atau mendengarkan beberapa daftar lagu.
3. Cobalah Beberapa Pengobatan OTC atau Pengobatan Rumahan
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa banyak orang mengalami mabuk perjalanan, jadi ada banyak hal yang bisa dilakukan sendiri untuk dicoba meredakan dan menghilangkan kebiasaan ini. Ada penelitian ilmiah yang mendukung beberapa hal ini lebih dari yang lain, tetapi secara anekdot, orang-orang sering mengatakan bahwa hal itu berhasil ketika dilakukan. Misalnya, mengisap permen jahe keras dapat membantu, seperti juga obat mual yang dijual bebas di toko kelontong.
4. Berbaring, Tutup Mata, dan Bernapaslah
Jika kita merasa mual saat perjalanan, cobalah mengurangi rangsangan yang diterima oleh tubuh dan mata, seperti yang disarankan oleh Dr. Sohi, untuk tidak membaca buku atau melihat ponsel. Jika memungkinkan, cari posisi duduk yang nyaman atau berbaring jika itu bisa dilakukan selama perjalanan, tentu saja tetap mengenakan sabuk pengaman, ya!
Menutup mata dan rileks juga bisa membantu menenangkan perut yang tidak nyaman. Selain itu, Dr. Shane merekomendasikan latihan pernapasan dalam. Bernapas perlahan melalui diafragma (pernapasan perut) dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, yang berperan dalam membuat tubuh lebih rileks. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang memperlambat pernapasan mereka menjadi sekitar delapan kali per menit mengalami lebih sedikit gejala mabuk perjalanan dibandingkan mereka yang bernapas dengan kecepatan normal.
5. Atasi Kecemasan
Tahukah kamu? Ternyata bepergian dengan mobil dapat meningkatkan stres, terutama jika kita merupakan tipikal orang yang sering mengalami mabuk perjalanan. Dr. Shane menjelaskan bahwa kecemasan bisa memicu mual, dan rasa mual bisa memperparah kecemasan dan menciptakan lingkaran yang sulit diputus. Bahkan, hanya dengan mengantisipasi perjalanan, gejala mabuk perjalanan bisa memburuknya.
Jika kita mengalami hal ini, pertimbangkan terapi perilaku kognitif (CBT) untuk mengelola kecemasan atau hipnoterapi yang berfokus pada sistem pencernaan. Selain itu, kit juga bisa mencoba desensitisasi, yaitu membiasakan diri secara bertahap dengan situasi yang memicu mabuk perjalanan. Menurut CDC, cara ini dapat membantu mengurangi gejala dalam jangka panjang.
Itulah, beberapa cara yang bisa dilakukan saat bepergian jauh menggunakan mobil atau lendaraan lainnya agar terbebas dari mabuk perjalanan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.