Penyebab Jamaah Haji Alami Serangan Jantung: Usia, Fisik Berat, dan Komorbid

2 weeks ago 46
Web Kabar News Siang Tepat Terbaik

Fimela.com, Jakarta Serangan jantung menjadi penyebab utama kematian di kalangan jamaah haji. Mengapa hal ini bisa terjadi? Beberapa faktor risiko saling terkait meningkatkan kemungkinan serangan jantung pada jamaah haji. Faktor-faktor ini perlu dipahami agar jamaah dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat.

Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes), per 23 Mei 2025, sebanyak 19 dari 53 jemaah haji Indonesia meninggal dunia akibat serangan jantung. Dokter Agus Sulistyawati dari Tim Visitasi Kesehatan mengungkapkan bahwa sebagian besar jemaah yang meninggal memiliki riwayat penyakit jantung dan komorbid. Selain itu, mereka kurang membatasi aktivitas fisik selama beribadah.

Lantas, apa saja penyebab utama serangan jantung pada jamaah haji? Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

Usia dan Penyakit Komorbid sebagai Faktor Risiko Serangan Jantung

Usia lanjut menjadi salah satu faktor risiko utama. Jamaah haji lansia, terutama yang berusia di atas 45 tahun (laki-laki) atau 55 tahun (perempuan), lebih rentan terhadap serangan jantung. Kondisi ini diperburuk oleh penyakit penyerta atau komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus, dan kadar kolesterol tinggi.

Banyak jamaah haji lansia yang sudah memiliki penyakit komorbid sebelum berangkat. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki riwayat penyakit jantung koroner atau gagal jantung. Hal ini menjadikan mereka lebih rentan terhadap serangan jantung saat menjalani ibadah haji.

Penting bagi jamaah haji dengan usia lanjut dan penyakit komorbid untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum berangkat. Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengevaluasi kondisi kesehatan dan mengontrol penyakit yang ada.

Aktivitas Fisik yang Melelahkan Picu Serangan Jantung

Ibadah haji melibatkan aktivitas fisik yang intens, seperti berjalan kaki jarak jauh, tawaf, dan sa'i yang dilakukan berulang-ulang. Aktivitas fisik yang berlebihan ini dapat memicu serangan jantung, terutama bagi mereka yang kondisi kesehatannya kurang prima.

Kurangnya istirahat dan cuaca ekstrem di Arab Saudi juga dapat memperparah kondisi ini. Oleh karena itu, penting bagi jamaah haji untuk mengatur aktivitas fisik mereka. Hindari aktivitas yang berlebihan dan beristirahatlah yang cukup.

Kementerian Kesehatan RI mengimbau agar jamaah haji lansia dan yang memiliki komorbid untuk bijak dalam menjalankan ibadah sunah. Kesehatan dan keselamatan jiwa harus menjadi prioritas utama.

Kondisi Medis yang Tidak Terkontrol dan Risiko Serangan Jantung

Tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi yang tidak terkontrol merupakan pemicu utama serangan jantung. Jamaah haji perlu memantau dan mengontrol kondisi kesehatan mereka sebelum dan selama ibadah haji.

Tiga indikator utama penyebab serangan jantung adalah darah tinggi, gula tinggi, dan kolesterol tinggi. Kondisi-kondisi ini perlu dikendalikan agar tidak memicu masalah jantung yang lebih serius.

Selain itu, banyak jamaah haji yang sudah memiliki penyakit jantung sebelum berangkat, tetapi tidak menyadarinya atau tidak terdiagnosis dengan baik. Kondisi ini menjadi lebih rentan saat menghadapi tekanan fisik dan mental selama ibadah haji.

Infark miokard akut (penyumbatan arteri koroner) dan syok kardiogenik (jantung tidak mampu memompa darah cukup untuk kebutuhan tubuh) adalah fase akhir dari serangan jantung dan seringkali menjadi penyebab kematian.

Tips Mencegah Serangan Jantung saat Ibadah Haji

  • Periksa kesehatan secara menyeluruh sebelum berangkat haji.
  • Konsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dan mengontrol penyakit komorbid.
  • Atur aktivitas fisik, hindari yang berlebihan, dan istirahat cukup.
  • Pantau dan kontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
  • Gunakan masker jika merasa kurang sehat untuk mencegah penularan penyakit.
  • Jaga pikiran tetap positif dan kurangi stres, karena stres dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan pentingnya disiplin dalam mengikuti aturan haji, termasuk soal visa. Fokuslah pada niat dan keikhlasan dalam beribadah.

Dengan memahami penyebab dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko serangan jantung pada jamaah haji dapat diminimalkan. Semoga ibadah haji berjalan lancar dan mabrur.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Vinsensia Dianawanti

    Author

    Vinsensia Dianawanti
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |