Fimela.com, Jakarta Di tengah rutinitas yang semakin padat, kita jadi sering makan bukan atas dasar rasa lapar, melainkan karena kebiasaan atau pelarian dari stres. Entah itu sambil bekerja, menonton, atau mengobrol dengan teman, kita kerap kali menyantap makanan sambil berlari di antara satu aktivitas ke aktivitas lain. Akibatnya, makanan yang dimakan jadi tidak benar-benar dinikmati, dan kita kehilangan momen untuk merasakan setiap rasa, aroma, dan tekstur yang ada di piring.
Padahal, makan seharusnya menjadi momen yang memberi energi, kenyamanan, bahkan kebahagiaan. Saat kita makan dengan penuh kesadaran tanpa terdistraksi apapun, kita bisa benar-benar menghargai makanan dan merasakan manfaatnya bagi tubuh serta pikiran. Inilah yang menjadi esensi dari mindful eating, yaitu praktik makan dengan penuh kesadaran dan perhatian pada setiap prosesnya.
Mindful eating bukan sekadar tren gaya hidup sehat. Lebih dari itu, ini adalah cara yang efektif untuk membantu kamu mengenali kebutuhan tubuh, menyeimbangkan emosi, hingga memperbaiki hubungan dengan makanan dan diri sendiri. Berikut ini beberapa manfaat nyata dari mindful eating untuk kesehatan fisik dan mental.
Membantu Mengatur Nafsu Makan dan Berat Badan
Dengan melakukan praktik mindful eating, kamu akan belajar mengenali sinyal lapar dan kenyang secara alami. Hal ini bisa terjadi karena ketika kamu makan dengan perlahan dan fokus, tubuh akan memiliki waktu untuk mengirimkan sinyal kenyang ke otak yang membantu mencegahmu makan berlebihan dan membuat kamu merasa kenyang dalam porsi yang cukup.
Beberapa sumber bahkan menunjukkan bahwa mindful eating juga berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang lebih stabil karena kamu tidak lagi makan berdasarkan emosi, melainkan berdasarkan kebutuhan nutrisi harian tubuh.
Mengurangi Kebiasaan Makan karena Emosi
Stres, perasaan cemas, bahkan kesedihan sering kali memicu keinginan untuk makan secara impulsif. Dalam praktik mindful eating, kamu diajak untuk mengenali emosi sebelum mengambil keputusan, yang mana dalam konteks ini adalah makan. Alih-alih merespons stres dengan makanan, kamu akan belajar menghadapinya dengan cara yang lebih sehat.
Dengan mengalihkan perhatian pada rasa, tekstur, dan proses mengunyah, kamu menjadi lebih sadar apakah kamu makan karena lapar atau hanya karena ingin ‘mengalihkan rasa.’
Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Makan terburu-buru dapat mengganggu sistem pencernaan karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk memproses makanan secara optimal. Sebaliknya, makan dengan penuh kesadaran memungkinkan kamu untuk mengunyah lebih lama dan memberi sinyal ke lambung untuk mulai bekerja secara lebih efektif.
Proses ini membantu penyerapan nutrisi lebih maksimal dan mengurangi keluhan seperti kembung, begah, atau sakit perut setelah makan.
Meningkatkan Koneksi dengan Diri Sendiri
Mindful eating juga berfungsi sebagai bentuk self-care. Kamu belajar mendengarkan tubuh, memahami apa yang ia butuhkan, dan meresponsnya dengan penuh rasa hormat. Praktik ini mengurangi rasa bersalah terhadap makanan, karena kamu makan berdasarkan kebutuhan, bukan dorongan sesaat atau tekanan sosial yang membuatmu dapat menghabiskannya dengan penuh kenikmatan.
Membantu Meredakan Stres dan Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Membiasakan diri untuk mindful eating akan memberikan efek menenangkan dalam diri. Bisa terjadi karena aktivitas ini mirip dengan meditasi sederhana yang dapat menurunkan hormon stres seperti kortisol. Selain itu, ritual makan yang tenang dan teratur juga menciptakan jeda dari kesibukan sehari-hari dan memberi ruang bagi pikiran untuk beristirahat.
Dengan membangun kebiasaan mindful eating, kamu tidak hanya merawat tubuh, tapi juga membangun hubungan yang lebih sehat dengan makanan dan diri sendiri. Jadi, yuk mulai menerapkan kebiasaan baik ini dalam kehidupanmu!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.