Kenali Vaksin HPV Nonavalent, Langkah Terbaru Untuk Cegah Kanker Serviks

5 days ago 17

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kanker leher rahim atau kanker serviks masih menjadi salah satu ancaman kesehatan paling serius bagi perempuan Indonesia. Data terbaru mengungkap fakta yang mengkhawatirkan. Setiap hari, terdapat 100 kasus baru kanker serviks terdiagnosis, dan 57 perempuan meninggal dunia karena penyakit ini. Jika dihitung, artinya setiap jam ada dua perempuan yang harus kehilangan nyawa akibat kanker yang sebenarnya bisa dicegah sejak dini.

Menurut laporan Globocan 2020, Indonesia bahkan menempati posisi sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya angka ini bukan hanya sekadar data, tetapi juga sinyal bahaya yang menuntut perhatian serius. Kondisi ini menjadi pengingat keras bahwa langkah pencegahan, seperti vaksinasi HPV (Human Papillomavirus), bukan lagi pilihan yang bisa ditunda.

Kanker serviks sendiri umumnya disebabkan oleh infeksi virus HPV, yang dapat menyerang perempuan dari berbagai usia, terutama mereka yang aktif secara seksual. Meski begitu, kabar baiknya, kanker ini sebenarnya bisa dicegah dengan deteksi dini dan vaksinasi yang tepat. Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, kini tersedia vaksin HPV nonavalent, yang mampu memberikan perlindungan lebih luas dibanding vaksin generasi sebelumnya.

Apa Itu Vaksin HPV Nonavalent?

Vaksin HPV nonavalent dirancang untuk melindungi tubuh dari sembilan tipe HPV, yaitu 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58. Beberapa di antaranya, seperti tipe 16 dan 18, diketahui menjadi penyebab utama kanker serviks, sedangkan tipe 6 dan 11 paling sering memicu munculnya kutil kelamin.

Dengan cakupan yang lebih luas dibandingkan vaksin bivalent atau quadrivalent, vaksin ini menjadi pilihan unggul untuk mencegah risiko infeksi HPV yang dapat mengarah ke berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker serviks, kanker anus, hingga kanker orofaringeal.

Siapa Saja yang Dianjurkan Mendapatkan Vaksin Ini?

Dilansir dari rekomendasi para ahli dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), berikut adalah kelompok yang dianjurkan untuk mendapatkan vaksin HPV Nonavalent:

  • Perempuan: Usia 18–45 tahun
  • Laki-laki: Usia 18–26 tahun

Vaksin HPV nonavalent untuk orang dewasa diberikan dalam tiga tahap: dosis pertama pada bulan ke-0, dosis kedua di bulan ke-2, dan dosis ketiga di bulan ke-6. Ikuti jadwal ini dengan konsisten agar perlindungan terhadap virus HPV maksimal. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum individu aktif secara seksual, namun tetap bermanfaat bagi orang dewasa yang ingin memperluas perlindungan terhadap tipe HPV tambahan.

Rekomendasi PAPDI: Siapa Saja yang Membutuhkan Vaksinasi Tambahan

Menurut dr. Sukamto dari PAPDI pada konferensi pers Update Jadwal Kalender Imunisasi Dewasa - Revaksinasi HPV di Jakarta, vaksin HPV Nonavalent tidak hanya diberikan pada populasi umum, tetapi juga memiliki indikasi khusus untuk kelompok tertentu:

  • Pasien pasca perawatan lesi pra kanker serviks

Vaksinasi disarankan untuk memberikan perlindungan tambahan setelah menjalani pengobatan.

  • Pasien imunkompromi atau dengan risiko tinggi.

Misalnya laki-laki yang memiliki riwayat hubungan sesama laki-laki (LSL). Vaksin diberikan 3 dosis dengan interval 1 tahun setelah dosis terakhir dari vaksinasi sebelumnya.

  • Populasi umum yang pernah mendapatkan vaksin HPV bivalent/quadrivalent

Revaksinasi 3 dosis juga disarankan, dengan pemberian dimulai 1 tahun setelah dosis vaksin terakhir. Individu dengan seri vaksin sebelumnya yang belum lengkap. Seri vaksin dapat dilanjutkan dengan HPV Nonavalent sebanyak 3 dosis untuk memberikan perlindungan yang optimal.

Vaksinasi bukan hanya soal pencegahan, tetapi juga bentuk investasi kesehatan untuk masa depan. Vaksin HPV Nonavalent memberikan perlindungan yang lebih luas, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau ingin meningkatkan perlindungan setelah vaksinasi sebelumnya.

Sahabat Fimela, jika kamu berada di rentang usia yang direkomendasikan, tidak ada kata terlambat untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan memulai vaksinasi. Karena menjaga kesehatan dimulai dari langkah kecil yang tepat dan vaksinasi HPV Nonavalent adalah salah satunya.

Penulis : Annisa Kharisma Dewi 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |