ringkasan
- Kafein dapat melemaskan sfingter esofagus bawah (LES) dan meningkatkan produksi asam lambung, yang berpotensi memperburuk gejala GERD pada beberapa orang.
- Tidak ada konsensus pasti mengenai apakah penderita GERD boleh minum kopi dan teh, sehingga penting untuk memperhatikan reaksi tubuh masing-masing terhadap kafein.
- Penderita GERD yang ingin tetap mengonsumsi kopi atau teh disarankan untuk membatasi jumlahnya, menghindari konsumsi saat perut kosong, memilih jenis kopi yang lebih rendah asam, dan berkonsultasi dengan dokter.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, bagi sebagian orang, teh dan kopi adalah minuman wajib setiap hari. Namun, bagaimana jika kamu menderita GERD? Apakah aman untuk tetap menikmati minuman berkafein ini? Yuk, kita bahas tuntas hubungan antara GERD dan kafein!
Dilansir dari berbagai sumber, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn) dan gejala tidak nyaman lainnya. Lantas, apa hubungannya dengan kafein yang terkandung dalam teh dan kopi? Apakah kafein memperburuk gejala GERD?
Mari kita cari tahu fakta-fakta penting seputar GERD dan konsumsi kafein, serta tips aman menikmati teh dan kopi bagi penderita GERD.
Pendapat mengenai pengaruh kafein terhadap GERD masih beragam. Beberapa ahli berpendapat bahwa kafein dapat memperburuk gejala GERD karena dapat melemaskan sfingter esofagus bawah (LES). LES adalah katup antara kerongkongan dan lambung yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Ketika LES melemas, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, menyebabkan heartburn dan gejala GERD lainnya. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang semakin memperparah kondisi GERD.
Namun, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini masih terbatas. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara konsumsi kopi dan GERD. Jadi, efek kafein pada GERD bisa berbeda-beda pada setiap individu.
Bolehkah Penderita GERD Minum Kopi dan Teh?
Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Beberapa dokter menyarankan penderita GERD untuk membatasi atau menghindari kafein, terutama jika mereka merasakan gejala GERD memburuk setelah mengonsumsi kopi atau teh.
Namun, ada juga dokter yang berpendapat bahwa pembatasan kafein tidak selalu diperlukan. Jika kamu menderita GERD dan tidak merasakan efek negatif setelah minum kopi atau teh, kamu mungkin masih bisa mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
Kuncinya adalah dengan memperhatikan reaksi tubuhmu sendiri. Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap kafein, jadi penting untuk mengetahui batasanmu.
Tips Aman Minum Kopi dan Teh untuk Penderita GERD
Jika kamu menderita GERD dan ingin tetap menikmati kopi atau teh, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Perhatikan reaksi tubuhmu: Catat makanan dan minuman yang kamu konsumsi dan perhatikan apakah ada peningkatan gejala GERD setelahnya. Ini akan membantumu mengidentifikasi pemicu gejala.
- Coba alternatif: Jika kopi dan teh menyebabkan masalah, coba alternatif seperti teh herbal (misalnya jahe atau chamomile), kopi tanpa kafein (decaf), atau kopi chicory.
- Batasi jumlah: Jika kamu tetap ingin mengonsumsi kopi atau teh, batasi jumlahnya dan perhatikan waktu konsumsi. Hindari mengonsumsi minuman ini saat perut kosong.
- Pilih jenis kopi yang tepat: Beberapa jenis kopi, seperti dark roast dan cold brew, mungkin lebih rendah asamnya dibandingkan light roast, sehingga mungkin lebih toleran bagi penderita GERD.
- Konsultasi dengan dokter: Diskusikan dengan doktermu tentang konsumsi kafein dan GERD yang kamu alami. Dokter dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhanmu.
Dengan mengikuti tips ini, Sahabat Fimela dapat tetap menikmati kopi dan teh tanpa memperburuk gejala GERD. Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuhmu dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang paling tepat.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
HealthWaspada, Kenali Gejala Kanker Paru-Paru yang Seringkali Terabaikan
Kenali 13 gejala kanker paru-paru yang sering terabaikan. Deteksi dini penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
HealthCara Mengatur Jadwal Makan Ideal untuk Penderita Kolesterol
Tak hanya soal apa yang dimakan, waktu makan juga penting. Pelajari cara mengatur jadwal makan yang mendukung kesehatan jantung.
HealthCuma Butuh Seminggu untuk Turunkan Berat Badan: Yuk, Ikuti Diet Mentimun dan Tips Suksesnya!
Ingin turun berat badan tanpa ribet dan hasilnya cepat terasa? Diet mentimun 7 hari ini bisa jadi jawabannya! Selain segar dan rendah kalori, mentimun juga membantu detoks alami tubuhmu. Yuk, simak cara menjalankannya dengan benar plus tips sukses agar hasilnya makin maksimal!
HealthSelamat Tinggal Begadang! Ini 5 Tips Atasi Insomnia dan Rasakan Manfaatnya
Insomnia jadi bayang-bayang ketakutanmu setiap malam? Yuk, ucapkan selamat tinggal padanya dengan mengikuti 5 tips sederhana di bawah ini dan rasakan manfaatnya!
HealthDiet Plant-Based, Gaya Hidup Sehat dengan Segudang Manfaat
Diet plant-based adalah pola makan berbasis tumbuhan yang kaya nutrisi, membantu meningkatkan kesehatan, menjaga berat badan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.