Fimela.com, Jakarta Pernahkah Sahabat Fimela merasa kalau waktu makan berlalu begitu saja? Tanpa sadar, makanan di piring sudah habis, tapi kenikmatannya entah di mana. Dalam keseharian yang serba cepat, kita sering kali makan bukan karena lapar, melainkan karena bosan, stres, atau sekadar ingin mengisi waktu. Makan pun jadi rutinitas otomatis—bukan lagi pengalaman yang benar-benar kita rasakan.
Kebiasaan ini, tanpa disadari, bisa jadi salah satu pemicu berat badan naik perlahan. Makan terburu-buru, porsi berlebihan, hingga mengabaikan sinyal kenyang dari tubuh bisa membuat kita terus mengonsumsi lebih dari yang dibutuhkan. Di sinilah pentingnya kembali ‘hadir’ saat makan. Bukan soal mengatur kalori secara ketat, tapi soal membangun koneksi antara pikiran, tubuh, dan makanan.
Ada satu pendekatan sederhana tetapi penuh makna yang bisa jadi jawabannya: mindful eating. Sebuah cara menikmati makanan dengan lebih utuh, lebih sadar, dan tentu saja—lebih sehat. Tanpa larangan ekstrem atau diet menyiksa, mindful eating mengajak kita kembali mengenal tubuh dan merawatnya dengan cara yang lebih lembut. Melansir healthline.com, berikut adalah tips mencegah obesitas dengan mindful eating!
Apa Itu Mindful Eating?
Mindful eating adalah praktik makan dengan kesadaran penuh—menikmati setiap suapan, meresapi rasa, serta benar-benar hadir dalam momen makan itu sendiri. Konsep ini berasal dari mindfulness, yaitu kemampuan untuk hadir secara utuh dalam momen kini, tanpa menghakimi pikiran atau perasaan yang muncul. Dalam konteks makan, ini berarti menyadari apa yang kita makan, mengapa kita makan, dan bagaimana makanan itu memengaruhi tubuh serta emosi kita.
Praktik ini bukan tentang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, melainkan bagaimana kita menyikapi makanan secara lebih sadar. Kita belajar membedakan antara lapar fisik dan lapar emosional, mengenali rasa kenyang, serta menghargai proses makan sebagai bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri.
Mengapa Mindful Eating Bisa Mencegah Obesitas?
Obesitas sering kali tidak hanya disebabkan oleh makanan itu sendiri, melainkan oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak sadar. Saat kita makan terlalu cepat atau tanpa memperhatikan apa yang kita konsumsi, otak tidak memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang dari tubuh. Inilah mengapa makan berlebihan bisa terjadi dalam waktu singkat.
Dengan mindful eating, kita diajak untuk memperlambat ritme makan dan mengamati sinyal tubuh secara seksama. Hal ini membantu kita berhenti makan tepat saat kenyang, bukan saat makanan habis. Selain itu, praktik ini juga dapat mengurangi kebiasaan makan karena emosi, seperti stres, cemas, atau sedih—yang merupakan penyebab umum obesitas jangka panjang.
Lebih dari sekadar menurunkan angka di timbangan, mindful eating membantu kita membangun hubungan yang sehat dan damai dengan makanan. Hasilnya, tubuh pun menjadi lebih seimbang, dan kita tidak lagi hidup dalam siklus diet ekstrem yang melelahkan.
Makan dengan Emosi atau dengan Kesadaran?
Banyak orang makan bukan karena lapar, tapi karena dipicu oleh emosi yang tak tertangani. Rasa cemas, kesepian, marah, atau bahkan sekadar ingin merasa “lebih baik” sering membuat kita mencari pelarian dalam makanan. Ini dikenal sebagai emotional eating, sebuah pola yang bisa berdampak negatif jika terus dibiarkan.
Dengan mindful eating, kita belajar untuk mengenali emosi sebelum mengambil makanan. Kita mulai bertanya pada diri sendiri: “Apakah aku benar-benar lapar? Atau aku sedang ingin menenangkan perasaan?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini memberi ruang bagi kita untuk mengolah emosi tanpa selalu melibatkan makanan sebagai pelarian.
Lambat laun, kita akan terbiasa memilih respons yang lebih sehat—seperti berjalan sebentar, menulis jurnal, atau sekadar bernapas dalam-dalam—ketimbang langsung membuka lemari camilan. Dengan begitu, kita tak hanya mengendalikan nafsu makan, tapi juga memperkuat kesehatan mental.
Praktik Mindful Eating yang Bisa Kamu Coba!
Memulai mindful eating tak memerlukan alat khusus atau waktu yang panjang. Sahabat Fimela bisa melatihnya dari hal-hal sederhana yang dilakukan sehari-hari. Mulailah dengan memperlambat proses makan. Jangan terburu-buru menelan makanan, cobalah untuk mengunyah lebih lama dari biasanya, dan rasakan setiap tekstur dan rasa yang muncul di lidahmu. Hal ini akan membuatmu lebih sadar terhadap apa yang sedang dimakan dan seberapa banyak tubuhmu membutuhkannya.
Cobalah juga untuk menjauhkan gangguan saat makan. Matikan televisi, letakkan ponsel, dan duduklah di tempat yang tenang. Suasana makan yang hening membantumu lebih fokus pada makanan dan sinyal tubuh. Saat sedang makan, perhatikan bagaimana tubuhmu bereaksi. Apakah merasa mulai kenyang? Apakah makanan ini membuatmu merasa lebih baik atau malah lesu? Semua pertanyaan ini akan membantumu membangun koneksi yang lebih dalam dengan tubuhmu.
Jangan lupa untuk bertanya pada diri sendiri sebelum makan: apakah Sahabat Fimela benar-benar lapar secara fisik, atau hanya ingin makan karena alasan emosional? Makanlah dengan niat dan bukan sekadar mengikuti dorongan sesaat. Latih juga kebiasaan menyajikan makanan di piring, bukan langsung dari kemasan, agar Sahabat Fimela bisa mengamati porsi dan merasa lebih terlibat dalam proses makan. Jika dilakukan secara konsisten, praktik-praktik kecil ini akan membawa perubahan besar dalam caramu menyikapi makanan.
Lebih Bahagia, Lebih Sehat
Bukan rahasia lagi kalau hubungan yang sehat dengan makanan bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Saat Sahabat Fimela tidak lagi merasa bersalah setelah makan, atau tidak lagi “balas dendam” dengan makan besar setelah diet ketat, Sahabat Fimela akan merasa lebih ringan—secara fisik dan emosional.
Mindful eating bukan sekadar strategi untuk mengontrol berat badan, tapi juga cara untuk lebih terhubung dengan tubuhmu sendiri. Dengan mindful eating, Sahabat Fimela jadi lebih peka terhadap apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh, bukan sekadar apa yang diinginkan sesaat. Hasilnya? Tubuh yang lebih sehat, pikiran yang lebih tenang, dan kebiasaan makan yang lebih selaras dengan gaya hidupmu.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.