Fimela.com, Jakarta Mencukur ketiak adalah rutinitas yang umum dilakukan banyak orang demi menjaga kebersihan dan penampilan. Namun, tak jarang aktivitas ini justru meninggalkan masalah seperti iritasi, rasa perih, gatal, bahkan munculnya benjolan kecil yang mengganggu kenyamanan. Hal ini biasanya terjadi karena teknik mencukur yang salah atau perawatan setelahnya yang kurang tepat.
Agar ketiak tetap halus, sehat, dan bebas dari iritasi, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu terapkan setiap kali mencukur. Perawatan yang benar tidak hanya mencegah iritasi, tapi juga membantu menjaga kulit ketiak tetap cerah dan lembut. Simak tips lengkapnya berikut ini!
1. Lakukan Eksfoliasi Sebelum Mencukur
Salah satu penyebab iritasi setelah mencukur adalah penumpukan sel kulit mati yang membuat permukaan kulit tidak rata. Dengan eksfoliasi ringan sebelum mencukur, kamu dapat mengangkat sel kulit mati dan membantu mata pisau mencukur bekerja lebih mulus tanpa tersendat.
Gunakan scrub lembut atau kain lap hangat untuk membersihkan area ketiak sebelum mencukur. Lakukan dengan gerakan memutar agar tidak melukai kulit. Selain mencegah iritasi, eksfoliasi juga membantu mengurangi risiko rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair).
2. Gunakan Pisau Cukur yang Tajam dan Bersih
Pisau cukur yang tumpul atau kotor dapat menarik dan merobek kulit alih-alih mencukur dengan halus. Ini sangat berisiko menyebabkan luka mikro yang membuat kulit iritasi dan merah. Pastikan kamu selalu menggunakan pisau cukur yang tajam, bersih, dan bebas karat.
Jika kamu menggunakan pisau cukur sekali pakai, ganti secara rutin. Untuk pisau cukur yang bisa digunakan berkali-kali, bersihkan dengan air panas setelah digunakan dan simpan di tempat kering untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
3. Gunakan Krim Cukur atau Sabun yang Lembut
Mencukur tanpa pelumas dapat menyebabkan gesekan langsung antara pisau cukur dan kulit, yang sangat mudah menimbulkan iritasi. Selalu gunakan krim cukur, gel, atau sabun berbusa yang lembut untuk membantu pisau meluncur lebih mulus di atas kulit.
Pilih produk yang bebas alkohol dan pewangi kuat, karena bahan-bahan ini dapat memicu reaksi sensitif pada area ketiak. Jika kulitmu sangat sensitif, kamu bisa mencoba menggunakan gel aloe vera alami atau minyak kelapa sebagai alternatif.
4. Hindari Mencukur dalam Keadaan Kering atau Terburu-Buru
Mencukur saat kulit dalam keadaan kering adalah kesalahan umum yang sering dilakukan. Kulit yang belum dilembapkan membuat bulu lebih keras dan sulit dicukur, meningkatkan risiko iritasi dan luka. Sebaiknya cukur setelah mandi saat kulit dan bulu ketiak sudah lembut.
Selain itu, hindari terburu-buru saat mencukur. Lakukan dengan tekanan ringan dan gerakan yang hati-hati mengikuti arah tumbuhnya rambut. Jika perlu, ulangi dengan arah berlawanan secara perlahan untuk hasil yang lebih halus.
5. Rawat Kulit Setelah Mencukur
Perawatan pasca-cukur sangat penting untuk menghindari iritasi. Segera setelah mencukur, bilas area ketiak dengan air dingin untuk menutup pori-pori, lalu tepuk-tepuk dengan handuk bersih hingga kering. Hindari menggosok area tersebut karena dapat memicu peradangan.
Setelah itu, aplikasikan pelembap yang menenangkan seperti aloe vera gel, minyak zaitun, atau losion tanpa alkohol. Hindari penggunaan deodoran atau produk berbahan aktif selama beberapa jam setelah mencukur, karena bisa menyebabkan perih dan iritasi.
Mencukur ketiak memang terlihat sederhana, tapi jika dilakukan tanpa teknik yang tepat bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup mengganggu. Dengan perawatan sebelum dan sesudah mencukur yang baik, kamu bisa mencegah iritasi sekaligus menjaga kulit ketiak tetap halus dan sehat.
Ingat, perhatikan alat cukur, gunakan pelindung kulit seperti krim atau gel, dan jangan buru-buru. Rawat ketiak seperti kamu merawat bagian tubuh lainnya—dengan perhatian dan kelembutan. Ketiak sehat, kamu pun lebih percaya diri setiap hari!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.