Fimela.com, Jakarta Makanan bukan hanya soal mengenyangkan perut, tapi juga bisa memengaruhi suasana hati, energi, bahkan ketahanan emosional. Seiring berkembangnya penelitian, para ahli melihat adanya kaitan erat antara pola makan dengan kesehatan mental. Beberapa jenis makanan bisa membantu menjaga suasana hati tetap stabil, sementara makanan tertentu justru berisiko memperburuk kecemasan maupun depresi.
Dilansir dari BetterHelp (30/9), berikut beberapa poin penting tentang hubungan pola makan dengan kesehatan mental:
1. Hubungan Makanan dan Mood
Otak membutuhkan nutrisi untuk berfungsi optimal. Vitamin, mineral, antioksidan, dan lemak sehat berperan penting dalam regulasi emosi dan kognisi. Sebaliknya, konsumsi berlebihan makanan olahan, gula, dan lemak trans bisa memicu peradangan yang berdampak negatif pada struktur dan fungsi otak.
2. Pola Makan dan Resiko Depresi atau Kecemasan
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi makanan olahan berhubungan dengan meningkatnya gejala depresi. Sebaliknya, pola makan kaya sayuran, biji-bijian, lemak sehat, dan protein tanpa lemak cenderung dikaitkan dengan suasana hati yang lebih stabil. Nutrisi seperti magnesium, zinc, folat, dan vitamin D juga berperan penting dalam mendukung kesehatan mental.
3. Dampak Makanan Olahan
Camilan kemasan, minuman manis, fast food, hingga daging olahan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang berujung pada mudah lelah dan mudah marah. Dalam jangka panjang, makanan ini dapat mengganggu kesehatan usus dan produksi serotonin, hormon yang berhubungan dengan kebahagiaan.
4. Nutrisi untuk Mendukung Mental yang Sehat
Beberapa makanan yang disarankan antara lain ikan berlemak (sumber omega-3), sayuran hijau, blueberry, kacang walnut, yoghurt atau kefir (probiotik), hingga dark chocolate. Kandungan gizi dalam makanan ini diyakini bisa membantu menjaga suasana hati tetap seimbang sekaligus melindungi fungsi otak.
5. Temukan Pola yang Sesuai
Studi menunjukkan kebiasaan tidak sarapan berhubungan dengan meningkatnya resiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Selain itu, skip sarapan bisa memperlambat metabolisme, membuat tubuh lebih mudah menyimpan lemak. Bagi yang ingin menjaga berat badan, sarapan sehat justru jadi langkah yang lebih efektif.
Sarapan sebaiknya tidak dianggap remeh. Dengan komposisi seimbang, protein, serat, dan lemak sehat, sarapan bisa jadi pondasi penting untuk energi, fokus, serta kesehatan tubuh dan mental sepanjang hari. Mulai dari semangkuk oatmeal, telur dengan roti gandum, atau yoghurt dengan buah segar, semua bisa jadi pilihan sederhana tapi penuh manfaat.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.