ringkasan
- Kecanduan susu kental manis pada anak disebabkan oleh kandungan gula tinggi yang memicu pelepasan hormon dopamin di otak.
- Dampak buruk kecanduan susu kental manis meliputi kerusakan gigi, obesitas, dan peningkatan risiko diabetes pada anak.
- Orang tua berperan penting dalam mencegah dan mengatasi kecanduan susu kental manis dengan memberikan edukasi gizi, membatasi akses, dan menyediakan alternatif sehat.
Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, apakah si kecil terlalu sering meminta susu kental manis? Kecanduan susu kental manis pada anak menjadi perhatian serius. Pasalnya, kandungan gula yang tinggi dalam susu kental manis dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak. Lantas, bagaimana cara efektif mengatasi kondisi ini?
Kecanduan susu kental manis pada anak bukan tanpa alasan. Rasa manis yang kuat pada susu kental manis memicu pelepasan hormon dopamin di otak, yang menimbulkan perasaan senang dan nagih. Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Dokter spesialis anak Siska Mayasari Lubis mengatakan minuman atau makanan tinggi gula memang menyebabkan kecanduan pada anak. Menurutnya, Paparan gula berulang-ulang dan dalam konsentrasi yang berlebih bakal menyebabkan perilaku ketergantungan dan mengurangi kemampuan mengontrol diri pada anak.
"Kecanduan gula ini dapat menunjukkan perilaku yang mirip dengan kecanduan zat. Seperti kita jadi memakan berlebihan,” kata Siska.
Mengapa Anak Bisa Kecanduan Susu Kental Manis?
Susu kental manis memang memiliki rasa yang disukai anak-anak. Namun, kandungan gula yang sangat tinggi inilah yang menjadi masalah utama. Dokter spesialis anak, Siska Mayasari Lubis, menjelaskan bahwa rasa manis yang kuat pada susu kental manis dapat memicu pelepasan hormon dopamin di otak.
Hormon dopamin ini memberikan sensasi kesenangan dan kepuasan, sehingga anak-anak cenderung ingin mengonsumsi susu kental manis lagi dan lagi. Semakin sering anak mengonsumsi susu kental manis, semakin besar pula potensi mereka untuk mengalami kecanduan.
Selain itu, faktor lingkungan juga dapat berperan. Anak-anak yang terbiasa melihat orang tua atau anggota keluarga lain mengonsumsi makanan dan minuman manis cenderung lebih mudah tertarik pada susu kental manis.
Dampak Buruk Kecanduan Susu Kental Manis pada Anak
Konsumsi susu kental manis yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak. Salah satu dampak yang paling umum adalah kerusakan gigi. Gula dalam susu kental manis menjadi makanan bagi bakteri di mulut, yang kemudian menghasilkan asam dan merusak lapisan gigi.
Selain itu, kecanduan susu kental manis juga dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Kalori yang tinggi dalam susu kental manis dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Dr. Siska menyebut saat anak gula darah meningkat dengan cepat saat mengonsumsi tinggi gula disertai dengan pelepasan hormon insulin dan dopamin, sehingga gula darah akan menurun dengan cepat. Hal itu yang memicu keinginan anak untuk mengonsumsi minuman atau makanan tinggi gula."Ketika gula darah menurun dengan cepat, ini akan memunculkan lagi rasa ingin minum lagi, nafsu makan menjadi tidak terkontrol, dan keinginan untuk mendapatkan atau minum dari gula yang berlebih," tutur Siska.
Peran Orang Tua dalam Mengatasi Kecanduan Susu Kental Manis
Peran orang tua sangat penting dalam mencegah dan mengatasi kecanduan susu kental manis pada anak. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Pastikan anak menyantap makanan utama sesuai isi piringkuHal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan anak menyantap makanan utamanya di waktu dan porsi yang tepat. Sayangnya, banyak anak-anak enggan menyantap menu makanan utama dan lebih suka mengonsumsi cemilan. Menghadapi situasi seperti ini, orang tua biasanya beranggapan anak susah makan atau picky eater. Mengatasi hal ini, salah satu trik yang dapat dicoba adalah menyajikan hidangan utama dengan menarik. Kombinasi makanan berwarna warni misalnya, dapat menarik perhatian anak. Selain itu, kreasi bentuk lauk, dipotong sesuai genggaman anak akan memudahkan anak mengenali makanannya. Pada anak usia 4-5 tahun, sudah bisa diajak untuk ikut serta menyiapkan makanan, sehingga anak merasa senang menikmati hidangan yang disiapkannya.2. Kurangi Frekuensinya PerlahanPada saat anak sudah terbiasa mengonsumsi menu utama sesuai porsi yang tepat, maka anak akan merasa cukup sehingga tidak lagi meminta cemilan lain termasuk kental manis. Jika tidak, frekuensi pemberiannya dapat dikurangi secara bertahap. 3. Ganti kental manis dengan susu pertumbuhan yang sesuai dengan usia anak Beri pengertian kepada anak bahwa susu yang sebaiknya dikonsumsi oleh anak adalah susu pertumbuhan sesuai usia anak. Orang tua dapat mulai mengenalkan jenis susu pertumbuhan ini sembari menjelaskan manfaat susu pertumbuhan untuk kesehatan tubuh dan pertumbuhan tulang anak.
4. Berikan Camilan Sehat yang Manisnya dibuat dari Bahan AlamiAnak menyukai rasa manis? Buatkan camilan seperti puding buah tanpa gula tambahan atau roti dengan selai buah alami.Dengan pendekatan bertahap dan konsisten, anak akan lebih mudah beradaptasi dan meninggalkan kebiasaan mengonsumsi susu kental manis. Upaya ini menjadi bagian penting dalam membentuk pola makan sehat sejak dini untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
Sahabat Fimela, dengan kesabaran dan konsistensi, Anda dapat membantu si kecil mengatasi kecanduan susu kental manis dan membangun kebiasaan makan yang lebih sehat.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.