Ini Apa Saja Macam-Macam Penyakit Influenza yang Perlu Diwaspadai

16 hours ago 10

ringkasan

  • Terdapat empat jenis utama virus influenza yaitu A, B, C, dan D, dengan tipe A dan B paling sering menyebabkan epidemi pada manusia.
  • Influenza tipe A adalah satu-satunya jenis yang dapat menyebabkan pandemi global karena kemampuannya bermutasi cepat dan menginfeksi berbagai inang.
  • Sementara influenza tipe B menyebabkan epidemi musiman dengan gejala serupa namun umumnya lebih ringan, tipe C menyebabkan infeksi ringan, dan tipe D umumnya hanya menginfeksi hewan.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, seringkali kita menganggap flu sebagai penyakit ringan biasa. Namun, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis virus influenza dengan dampak berbeda? Memahami apa saja macam-macam penyakit influenza sangat penting untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Influenza adalah infeksi pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza. Gejalanya bisa berkisar dari ringan hingga parah, meliputi demam, batuk, pilek, dan nyeri otot. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, serta berpotensi menyebabkan komplikasi serius.

Virus influenza tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan tertentu. Mengenali karakteristik setiap jenis virus ini akan membantu Sahabat Fimela lebih waspada. Mari kita selami lebih dalam tentang beragam jenis influenza yang perlu kita ketahui bersama agar dapat melakukan pencegahan yang tepat.

Mengenal Influenza Tipe A: Penyebab Epidemi dan Pandemi Global

Influenza tipe A merupakan jenis virus yang paling sering menjadi pemicu epidemi musiman dan pandemi global. Virus ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menginfeksi berbagai inang. Selain manusia, virus influenza A juga dapat ditemukan pada burung, babi, kuda, bahkan anjing laut. Burung air liar seringkali menjadi reservoir alami utama bagi virus ini.

Salah satu ciri khas influenza A adalah kemampuannya bermutasi dengan cepat. Virus ini diklasifikasikan berdasarkan dua protein permukaan, yaitu hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N), yang menghasilkan berbagai subtipe seperti H1N1 dan H3N2 yang beredar saat ini. Mutasi ini terjadi melalui antigenic drift (perubahan kecil) dan antigenic shift (perubahan besar), memungkinkan virus menghindari kekebalan tubuh dan memicu pandemi.

Gejala influenza A seringkali muncul tiba-tiba dan lebih parah dibandingkan flu biasa. Penderita dapat mengalami demam tinggi, menggigil, batuk kering, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem. Komplikasi serius seperti pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut juga bisa terjadi. Sejarah mencatat, pandemi besar seperti Flu Spanyol 1918 dan Flu Babi 2009 disebabkan oleh virus influenza A.

Mengingat potensi bahayanya, kewaspadaan terhadap influenza tipe A sangatlah penting. Memahami cara penyebaran dan gejalanya adalah langkah awal untuk melindungi diri. Vaksinasi tahunan menjadi salah satu upaya efektif untuk mengurangi risiko infeksi dan keparahan penyakit ini.

Influenza Tipe B: Ancaman Musiman dengan Gejala Serupa

Berbeda dengan tipe A, influenza tipe B umumnya hanya menyebabkan epidemi musiman pada manusia dan belum pernah dikaitkan dengan pandemi. Meskipun demikian, virus ini tetap menjadi penyebab penting dari penyakit pernapasan yang memerlukan perhatian. Virus influenza B terutama menginfeksi manusia, namun kasusnya juga pernah terdeteksi pada hewan seperti anjing laut dan babi.

Virus influenza B tidak diklasifikasikan ke dalam subtipe seperti tipe A. Sebaliknya, ia memiliki dua garis keturunan antigenik yang berbeda, yaitu B/Victoria dan B/Yamagata. Tingkat mutasi virus influenza B cenderung lebih lambat dibandingkan tipe A, menjadikannya lebih stabil secara genetik. Hal ini berkontribusi pada mengapa ia tidak menyebabkan perubahan genetik drastis yang memicu pandemi.

Gejala influenza tipe B mirip dengan tipe A, meliputi demam, nyeri tubuh, menggigil, sakit kepala, pilek, batuk, dan sakit tenggorokan. Meskipun seringkali dianggap lebih ringan, influenza B tetap dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan kondisi medis tertentu. Komplikasi ini bisa berupa pneumonia atau bronkitis.

Oleh karena itu, Sahabat Fimela tetap perlu waspada terhadap influenza tipe B. Pencegahan melalui vaksinasi flu musiman sangat dianjurkan. Vaksin flu biasanya mencakup perlindungan terhadap strain influenza A dan B yang diprediksi akan beredar pada musim tersebut, memberikan perlindungan komprehensif.

Influenza Tipe C dan D: Jenis yang Kurang Dikenal Namun Tetap Penting

Selain tipe A dan B, ada pula influenza tipe C yang jarang terdeteksi dan biasanya menyebabkan infeksi ringan. Virus ini umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Infeksi influenza C seringkali asimtomatik atau hanya menyebabkan gejala seperti pilek biasa dan infeksi saluran pernapasan atas yang ringan. Meskipun demikian, kasus yang lebih parah seperti gastroenteritis atau pneumonia dapat terjadi, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun.

Virus influenza C memiliki karakteristik genetik yang berbeda dari tipe A dan B, dengan tujuh segmen genom dan satu glikoprotein permukaan unik yang disebut hemagglutinin-esterase fusion (HEF). Tingkat evolusi antigeniknya juga lebih lambat. Inangnya terutama manusia, namun juga ditemukan pada babi dan unta dromedari. Penting untuk diketahui bahwa meskipun ringan, virus ini tetap merupakan bagian dari keluarga influenza.

Terakhir, ada influenza tipe D yang sebagian besar ditemukan pada hewan, khususnya sapi dan babi. Virus ini pertama kali diisolasi pada tahun 2011 dan kemudian diklasifikasikan sebagai genus baru dalam keluarga Orthomyxoviridae. Inang alaminya adalah sapi, dan juga ditemukan pada babi, kuda, serta ruminansia kecil seperti kambing dan domba.

Hingga saat ini, virus influenza tipe D tidak diketahui menyebabkan penyakit pada manusia. Meskipun beberapa pekerja peternakan menunjukkan adanya paparan sebelumnya, tidak ada bukti bahwa virus ini dapat menginfeksi atau menyebabkan gejala pada manusia. Karakteristik genetiknya mirip dengan influenza C, dengan tujuh segmen genom dan glikoprotein HEF tunggal. Memahami keberadaan keempat jenis virus ini melengkapi pengetahuan kita tentang apa saja macam-macam penyakit influenza yang ada di dunia.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Batik Raya Indonesia

Batik Raya Indonesia

Lihat Selengkapnya

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |