Fimela.com, Jakarta Diabetes kini tak lagi hanya terbagi dalam tipe 1 dan tipe 2. Dalam Kongres Dunia Diabetes 2025 yang digelar oleh International Diabetes Federation (IDF) di Bangkok, Thailand, secara resmi diperkenalkan Diabetes Tipe 5 — bentuk diabetes yang selama ini kurang dikenal dan sering salah didiagnosis.
Berikut informasi penting terkait Diabetes 5 yang dirangkum dari laman IDF ("IDF launches new type 5 diabetes working group") dan laman Independent UK ("What is Type 5 diabetes? New form of disease recognised after decades of debate"). Selengkapnya, simak uraiannya di bawah ini.
Apa Itu Diabetes Tipe 5?
Diabetes Tipe 5 adalah jenis diabetes yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, khususnya saat masa kanak-kanak atau remaja.
Berbeda dari diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh gangguan autoimun dan tipe 2 yang berkaitan dengan resistensi insulin akibat gaya hidup, diabetes tipe 5 terjadi karena gangguan perkembangan pankreas akibat malnutrisi.
Kondisi ini banyak ditemukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Asia dan Afrika. Penderita umumnya adalah remaja dan dewasa muda yang bertubuh kurus dan berasal dari latar belakang ekonomi sulit.
Diakui Setelah Puluhan Tahun Terabaikan
Meski sudah diamati sejak lebih dari 70 tahun lalu, diabetes tipe 5 selama ini belum diakui secara resmi dalam dunia medis. Banyak penderita yang salah diklasifikasikan sebagai tipe 1 atau 2, sehingga penanganannya pun tidak tepat dan bisa membahayakan jiwa.
Baru pada 8 April 2024, dalam pertemuan para ahli diabetes internasional di India, kondisi ini diresmikan sebagai jenis diabetes tersendiri. Langkah ini dikukuhkan dalam Kongres Dunia Diabetes IDF di Bangkok pada tahun 2025, dengan pembentukan Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5.
Kelompok Kerja untuk Perubahan Global
Kelompok kerja ini diketuai oleh dua ahli terkemuka: Dr. Meredith Hawkins dari Albert Einstein College of Medicine, AS, dan Profesor Nihal Thomas dari Christian Medical College, India. Mereka akan mengembangkan pedoman diagnosis dan pengobatan khusus, membentuk registri penelitian global, serta membuat modul pelatihan bagi tenaga kesehatan di seluruh dunia.
Presiden IDF, Profesor Peter Schwarz, menyebut pengakuan ini sebagai langkah bersejarah:
“Ini bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tapi juga tentang keadilan dan menyelamatkan nyawa. Selama ini, jutaan penderita diabetes tipe 5 tidak mendapat perawatan yang layak karena ketidaktahuan kita.”
Gejala dan Penanganan yang Berbeda
Pasien diabetes tipe 5 mengalami kekurangan insulin tetapi tidak mengalami resistensi insulin seperti pada tipe 2. Menariknya, banyak dari mereka tidak membutuhkan suntikan insulin, dan dapat dikelola dengan obat oral serta perbaikan gizi.
Namun, karena masih banyak dokter yang belum memahami kondisi ini, tak sedikit pasien yang diberi terapi insulin tinggi seperti penderita tipe 1 — padahal ini bisa berakibat fatal. Dr. Hawkins menegaskan bahwa pendekatan pengobatan yang tepat bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Harapan Baru Lewat Penelitian dan Dukungan Global
Pengenalan diabetes tipe 5 juga membuka peluang baru bagi penelitian lebih lanjut. Dr. Hawkins yang pertama kali mendengar tentang kasus ini saat mengajar di konferensi kesehatan global tahun 2005, kini menjadi salah satu penggerak utama riset bersama mitra internasional.
Menurutnya, pasien diabetes tipe 5 memerlukan asupan protein lebih tinggi, karbohidrat lebih rendah, dan pemenuhan mikronutrien penting. Namun, semua itu masih perlu diteliti lebih dalam dan disesuaikan dengan kondisi lokal di berbagai negara.
Pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5 menjadi tonggak penting dalam dunia medis. Ini menunjukkan bahwa diabetes bukan hanya penyakit akibat gaya hidup modern, tapi juga bisa menjadi akibat dari kemiskinan dan kekurangan gizi. Dengan adanya perhatian baru dari komunitas global, jutaan orang yang selama ini terpinggirkan kini punya harapan akan perawatan yang lebih tepat dan adil.
Semoga langkah ini menjadi awal dari perubahan besar dalam menangani diabetes di seluruh dunia, terutama bagi mereka yang paling rentan dan membutuhkan.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.