Fimela.com, Jakarta Hormon adalah pengirim pesan penting dalam sistem endokrin yang mengatur hampir semua fungsi tubuh. Mulai dari metabolisme, reproduksi, hingga suasana hati, semuanya sangat dipengaruhi oleh keseimbangan hormon. Tubuh sebenarnya berusaha menjaga kadar hormon tetap stabil, namun berbagai faktor seperti pola makan yang kurang tepat, stres, hingga gaya hidup tidak sehat bisa menyebabkan produksi hormon berlebihan atau justru kekurangan.
Melansir laman newh-obgyn.com ketika hormon tidak seimbang, tubuh biasanya memberi sinyal melalui beragam gejala yang sering kali tidak disadari. Pada wanita, perubahan bisa terlihat dari siklus menstruasi yang tidak teratur, perdarahan berlebihan, hingga naiknya berat badan tanpa sebab jelas. Gejala lain yang umum muncul antara lain mudah lelah, perubahan suasana hati yang drastis, rambut rontok, kulit kering, serta gangguan tidur.
Hal yang perlu diingat, tanda-tanda ketidakseimbangan hormon ini sering mirip dengan gejala masalah kesehatan lain. Untuk menjaga kestabilan hormon, pola makan berperan sangat besar. Mengurangi konsumsi gula berlebih, makanan olahan, serta memperbanyak makanan alami bisa mencegah lonjakan hormon yang tidak terkendali. Bila perubahan pola makan saja belum cukup, perawatan medis seperti terapi hormon atau pendampingan dari dokter spesialis kesehatan wanita bisa menjadi solusi.
Peran pola makan dalam menjaga keseimbangan hormon
Menjaga keseimbangan hormon tidak selalu harus dengan obat-obatan, terkadang perubahan gaya hidup sederhana, terutama pola makan sudah cukup membantu. Salah satu langkah pertama yang bisa dilakukan adalah menyesuaikan asupan harian agar lebih ramah bagi kesehatan tubuh sekaligus mendukung produksi hormon. Pola makan yang tepat bukan hanya membantu mengendalikan berat badan, tetapi juga memperbaiki metabolisme dan memperlancar fungsi hormon agar tetap stabil.
Ada beberapa kelompok makanan yang terbukti bermanfaat dalam menyeimbangkan hormon. Makanan tinggi serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian, penting untuk menjaga kesehatan usus sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga mencegah kenaikan berat badan berlebih. Lemak sehat dari alpukat, salmon, minyak zaitun, atau kacang-kacangan juga mendukung metabolisme dan membantu produksi hormon.
Selain itu, sayuran hijau, brokoli, hingga buah beri kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang berfungsi melindungi tubuh sekaligus menunjang produksi hormon. Biji-bijian utuh seperti beras merah atau quinoa memberi tambahan serat, magnesium, serta fitoestrogen yang baik bagi keseimbangan hormon wanita. Sementara itu, biji-bijian kecil seperti flaxseed atau chia seed, serta kacang-kacangan, tidak hanya menyediakan lemak sehat, tetapi juga senyawa yang membantu menyeimbangkan kadar estrogen. Dengan mengombinasikan berbagai jenis makanan ini dalam pola makan sehari-hari, tubuh akan lebih mudah menjaga kestabilan hormon secara alami.
Makanan yang perlu dihindari untuk jaga keseimbangan hormon
Mengatur pola makan bukan hanya soal memilih makanan sehat, tetapi juga tahu apa saja yang sebaiknya dihindari agar hormon tetap seimbang. Setiap orang memang berbeda dalam hal sensitivitas terhadap makanan tertentu, namun pola makan yang tidak sehat dan berat badan berlebih jelas bisa mengganggu produksi hormon. Karena itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang masuk ke tubuh agar kadar hormon tetap stabil.
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dikurangi atau bahkan dihindari adalah makanan olahan, minuman manis, serta makanan tinggi lemak jenuh. Contohnya camilan manis, minuman bersoda, hingga keripik yang penuh dengan minyak tidak sehat. Semua itu dapat memicu ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, membiasakan diri membaca label makanan juga sangat penting. Dengan begitu, kita bisa lebih sadar apa saja bahan yang terkandung di dalamnya. Sederhananya, jika ada bahan yang sulit dibaca atau tidak dikenal, sebaiknya dihindari. Banyak bahan kimia dalam makanan olahan justru bisa merusak proses produksi hormon alami tubuh dan memperburuk kesehatannya.
Penulis: Alyaa Hasna Hunafa
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.