Fimela.com, Jakarta Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita di Indonesia dan sering kali baru terdeteksi ketika sudah berada dalam tahap lanjut. Akan tetapi, jika penyakit ini terdeteksi lebih awal, kemungkinan untuk sembuh bisa meningkat secara signifikan. Sayangnya, banyak dari gejala awal yang muncul dianggap sepele dan tidak diambil tindakan serius.
Gejala awal dari kanker payudara sering kali tidak jelas dan tidak menimbulkan rasa nyeri. Oleh karena itu, banyak wanita yang melewatkan kesempatan penting untuk melakukan deteksi dini. Memahami perubahan yang terjadi pada tubuh sendiri menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit ini lebih jauh.
Setiap individu dapat mengalami gejala kanker payudara yang berbeda-beda. Namun, gejala yang paling sering ditemukan adalah adanya benjolan di area payudara atau ketiak, dilansir Fimela.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/4/2025).
Omega 3 ternyata punya manfaat yang banyak untuk tubuh. Salah satunya dapat kurangi risiko kanker payudara.
1. Benjolan yang Tidak Biasa Muncul di Area Payudara atau Ketiak
Benjolan di area payudara merupakan salah satu gejala awal kanker payudara yang paling umum terjadi. Benjolan ini biasanya memiliki tekstur yang berbeda dari jaringan di sekitarnya dan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit saat disentuh.
Lokasi benjolan ini bisa bervariasi, ada yang terletak di jaringan payudara, di bawah ketiak, atau bahkan dekat tulang selangka. Meskipun benjolan ini mungkin tidak terlihat secara langsung, keberadaannya dapat dirasakan.
Karakteristik dari benjolan ini meliputi tekstur yang tidak rata, keras, dan sulit untuk digerakkan di bawah kulit. Sering kali, hanya satu benjolan yang muncul dan bisa menjadi sinyal awal bagi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua benjolan yang muncul adalah tanda kanker. Jika benjolan tersebut tidak menghilang dalam beberapa minggu, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis.
Mengingat pentingnya deteksi dini, metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dapat menjadi cara yang sederhana dan efektif jika dilakukan secara rutin.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, kamu dapat lebih waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara dan mengambil langkah yang tepat jika diperlukan. Kesadaran akan kesehatan payudara sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
2. Perubahan pada Ukuran dan Bentuk Payudara
Perubahan yang drastis pada ukuran atau bentuk salah satu sisi payudara dapat menjadi indikasi awal adanya kanker. Meskipun secara alami payudara wanita tidak selalu simetris, perubahan yang terjadi dengan cepat harus diwaspadai.
"Payudara bisa tampak membesar atau melorot karena perkembangan massa kanker di dalamnya." Selain perbedaan ukuran, tekstur kulit di sekitar area tersebut juga dapat mengalami perubahan yang signifikan.
Payudara yang mengalami perubahan bentuk sering kali terasa lebih keras atau memiliki kontur yang berbeda dari biasanya. Dalam beberapa situasi, payudara mungkin terlihat bengkak atau tampak tidak simetris ketika dilihat di depan cermin.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan detail-detail kecil ini, karena gejala tersebut sering kali disalahartikan sebagai akibat dari perubahan hormonal yang biasa. Jika terdapat perbedaan yang mencolok, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan profesional untuk memastikan penyebabnya.
3. Gejala Fisik di Kulit dan Puting
Perubahan pada lapisan kulit di area payudara dapat disebabkan oleh sel kanker. Salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah kondisi kulit yang menyerupai kulit jeruk, berlesung, atau mengalami penebalan. Dalam beberapa kasus, kulit mungkin juga menunjukkan kemerahan, bersisik, atau bahkan terasa gatal di area tertentu.
Selain itu, perubahan yang tidak boleh diabaikan adalah puting yang terlihat tertarik ke dalam atau tampak melesak. Biasanya, puting akan menonjol ke luar, namun pada beberapa pasien kanker, perubahan pada struktur sel dapat menyebabkan puting masuk ke dalam.
Lebih lanjut, keluarnya cairan yang tidak biasa dari puting dengan warna kuning, hijau, atau bahkan berdarah—merupakan tanda yang sangat serius. Penyakit ini juga dapat menyebabkan keluarnya cairan berwarna coklat kemerahan dari puting.
Meskipun kondisi ini mungkin awalnya terlihat seperti luka ringan, jika tidak sembuh dalam waktu yang lama, sangat penting untuk segera mendapatkan penanganan medis. Penting untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala ini dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada perubahan yang mencurigakan.
4. Tanda-tanda Lanjutan Jika Tak Segera Diperbaiki
Kanker payudara yang tidak segera ditangani dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, yang berpotensi menimbulkan gejala yang lebih serius. Pada tahap lanjut, benjolan dapat melekat pada kulit atau dinding dada, sehingga menyebabkan luka terbuka (borok) yang sulit untuk sembuh.
Kulit pun bisa terlihat mengkerut, mirip dengan jeruk, bahkan bisa mengalami pendarahan. "Jika tidak ditangani sejak awal, kanker payudara bisa menyebar ke jaringan sekitar dan menimbulkan gejala yang jauh lebih berat."
Ketika kanker telah menyebar ke organ-organ lain, gejala tambahan yang muncul akan sangat bergantung pada lokasi penyebarannya. Sebagai contoh, jika kanker menyebar ke paru-paru, pasien akan mengalami batuk kronis dan sesak napas.
Penyebaran ke hati dapat menyebabkan pembengkakan dan perubahan warna kulit menjadi kuning, sedangkan jika menyebar ke tulang, pasien bisa merasakan nyeri hebat yang terus-menerus.
Sayangnya, sekitar 70% pasien baru menyadari keberadaan kanker payudara mereka setelah memasuki stadium yang lebih lanjut. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala awal dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
5. Pencegahan dan Deteksi Awal Kanker Payudara
SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Klinis) merupakan dua metode utama untuk mendeteksi kanker payudara secara dini. Sebaiknya, pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan, terutama antara 7 hingga 10 hari setelah menstruasi.
Proses ini mencakup pengamatan bentuk payudara, meraba permukaan payudara, serta memeriksa adanya keluarnya cairan dari puting susu. Selain itu, mamografi dan USG payudara terbukti sangat efektif dalam menemukan kelainan yang mungkin tidak teraba.
Pemeriksaan medis tersebut sangat dianjurkan bagi wanita yang berusia 40 tahun ke atas, atau lebih awal jika mereka memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Untuk mencegah kanker payudara, sangat penting untuk menjaga pola hidup yang sehat. Ini termasuk menghindari rokok dan alkohol, menjaga berat badan dalam batas ideal, berolahraga secara teratur, serta mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.
Dengan melakukan deteksi dini dan menerapkan gaya hidup sehat, risiko terkena kanker payudara dapat berkurang secara signifikan. Seperti yang telah disebutkan, "Deteksi dini dan gaya hidup sehat secara signifikan menurunkan risiko terkena kanker payudara." Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan preventif sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan payudara.
Tanya Mengenai Topik Tersebut
Apa saja tanda-tanda kanker payudara yang harus diwaspadai?
Tanda-tanda tersebut meliputi perubahan pada tekstur dan warna kulit payudara, keluarnya cairan dari puting, benjolan yang tidak biasa, serta adanya nyeri pada puting. Sangat penting untuk memperhatikan gejala-gejala ini agar dapat melakukan tindakan yang tepat dan cepat.
Apakah semua benjolan di payudara mengindikasikan kanker?
Tidak semua benjolan di payudara berarti kanker, namun benjolan yang keras, tidak bergerak, dan tidak menimbulkan rasa nyeri sebaiknya diperiksakan lebih lanjut. Ini penting untuk memastikan kesehatan payudara Anda dan mendapatkan penanganan yang tepat jika diperlukan.
Kapan sebaiknya saya melakukan pemeriksaan ke dokter?
Jika Anda menemukan gejala yang mencurigakan seperti benjolan, perubahan ukuran payudara, atau keluarnya cairan dari puting, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Tindakan cepat dapat membantu dalam deteksi dini dan meningkatkan peluang pengobatan yang sukses.
Bagaimana cara untuk mendeteksi kanker payudara secara dini?
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika menemukan tanda-tanda yang mencurigakan adalah langkah yang sangat baik untuk deteksi dini. Dengan cara ini, Anda dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan payudara Anda dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.