Demi Masa Depan Sehat, Ini Daftar Vaksin yang Wajib Diberikan untuk Anak di Indonesia

1 day ago 9

ringkasan

  • Pemerintah Indonesia telah menetapkan 14 jenis vaksin wajib yang harus diberikan kepada anak, termasuk Hepatitis B, Polio, DPT-HB-Hib, PCV, Rotavirus, dan HPV, yang tersedia gratis di fasilitas kesehatan pemerintah.
  • Meskipun penting, cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia masih menghadapi tantangan, dengan capaian nasional per April 2024 baru 11,7% dan jutaan anak belum mendapatkan imunisasi lengkap, terutama di beberapa provinsi.
  • Para ahli kesehatan menegaskan imunisasi lengkap sangat vital untuk membentuk kekebalan tubuh spesifik, mencegah penyakit berbahaya, menciptakan kekebalan kelompok, serta mendukung tumbuh kembang optimal anak.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, imunisasi merupakan salah satu langkah terpenting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita. Intervensi kesehatan ini terbukti sangat efektif mencegah berbagai penyakit menular yang berbahaya. Pemerintah Indonesia bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terus mengampanyekan pentingnya imunisasi lengkap bagi setiap anak.

Program imunisasi ini bertujuan melindungi buah hati dari ancaman penyakit serius yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Setiap orang tua perlu memahami daftar vaksin yang wajib diberikan untuk anak di Indonesia demi masa depan yang lebih cerah. Vaksin-vaksin ini diberikan secara gratis di fasilitas kesehatan pemerintah, seperti puskesmas dan posyandu.

Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal adalah investasi terbaik untuk tumbuh kembang optimal mereka. Langkah ini tidak hanya melindungi anak secara individu, tetapi juga berkontribusi pada kekebalan komunitas secara keseluruhan. Mari kita cari tahu lebih dalam mengenai vaksin wajib ini dan urgensinya.

Mengenal Daftar Vaksin Wajib untuk Anak di Indonesia dan Jadwalnya

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah menetapkan serangkaian vaksin wajib bagi anak-anak. Sejak tahun 2022, jumlah imunisasi rutin wajib telah bertambah dari 11 menjadi 14 jenis vaksin. Vaksin-vaksin esensial ini tersedia secara cuma-cuma di berbagai fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Sahabat Fimela, memahami jadwal dan fungsi setiap vaksin sangatlah penting. Berikut adalah beberapa jenis imunisasi dasar lengkap yang wajib diberikan, berdasarkan rekomendasi IDAI dan Kementerian Kesehatan:

  • Hepatitis B (HB): Mencegah penyakit hati serius. Diberikan 4 kali, dimulai dalam 24 jam setelah lahir (HB 0), lalu usia 2, 3, dan 4 bulan.
  • Polio: Melindungi dari kelumpuhan permanen akibat virus polio. Diberikan 4 kali (OPV 0 saat lahir, lalu usia 2, 3, 4 bulan) ditambah 1 dosis vaksin polio suntik (IPV) pada usia 4 bulan.
  • BCG (Bacillus Calmette–Guérin): Mencegah tuberkulosis (TBC) yang menyerang berbagai organ. Diberikan 1 kali pada usia 0–1 bulan.
  • DPT-HB-Hib (Pentavalen): Vaksin kombinasi ini melindungi dari difteri, pertusis, tetanus, Hepatitis B, dan infeksi Hib. Diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan, dengan booster pada 18 bulan dan usia 5-7 tahun.
  • Campak Rubella (MR/MMR): Mencegah campak, gondongan, dan rubella yang sangat menular. Vaksin MR diberikan pada usia 9 bulan, sementara MMR pada 15-18 bulan dan 5-7 tahun.
  • PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine): Melindungi dari infeksi bakteri pneumokokus penyebab pneumonia dan meningitis. Diberikan mulai usia 2 bulan (3 dosis utama dan 1 booster). Ini salah satu vaksin wajib tambahan sejak 2022.
  • Rotavirus (RV): Mencegah gastroenteritis parah pada bayi. Diberikan pada usia 6-24 minggu (2 dosis). Juga merupakan vaksin wajib tambahan sejak 2022.
  • HPV (Human Papillomavirus Vaccine): Mencegah kanker serviks. Diberikan 2 dosis untuk anak perempuan usia 9–14 tahun. Ini juga vaksin wajib tambahan yang gratis.
  • Tifoid: Mencegah penyakit tipes. Diberikan satu kali pada usia 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
  • Influenza: Mencegah influenza berat. Diberikan mulai usia 6 bulan, diulang setahun sekali.

Kelengkapan imunisasi ini adalah fondasi penting untuk kekebalan tubuh anak. Dengan mengikuti jadwal yang direkomendasikan, kita memastikan anak mendapatkan perlindungan optimal sejak dini.

Tantangan dan Kondisi Cakupan Imunisasi Anak di Indonesia

Meskipun pentingnya daftar vaksin yang wajib diberikan untuk anak di Indonesia telah digaungkan, cakupan imunisasi dasar lengkap di Tanah Air masih menghadapi berbagai tantangan. Data Kementerian Kesehatan per April 2024 menunjukkan capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) secara nasional baru mencapai 11,7%, jauh dari target 33,3% untuk bulan tersebut. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 juga melaporkan cakupan IDL di angka 56,1%, dengan 2,5% anak sama sekali belum diimunisasi.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, mengungkapkan bahwa lebih dari 1,8 juta anak di Indonesia belum menerima imunisasi antara tahun 2018-2023. Tantangan utama terletak pada pemerataan akses dan kesadaran. Meskipun cakupan nasional Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada 2023 mencapai 89,45%, beberapa provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Papua Tengah masih menunjukkan angka anak yang belum diimunisasi sangat tinggi.

Penurunan cakupan imunisasi rutin juga diperparah selama pandemi COVID-19, menciptakan kesenjangan imunitas yang signifikan. UNICEF mencatat 67 juta anak secara global tidak diimunisasi dalam tiga tahun terakhir. Di Indonesia, jumlah anak yang belum mendapat imunisasi sama sekali meningkat drastis dari 10% pada 2019 menjadi 26% pada 2021. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Urgensi Imunisasi Lengkap: Perspektif Ahli Kesehatan

Para ahli kesehatan anak di Indonesia secara konsisten menekankan urgensi imunisasi lengkap sebagai perisai utama bagi anak-anak. Imunisasi tidak hanya melindungi individu, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara luas. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Soedjatmiko Sp.A (K) M.Si, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, "Imunisasi mampu mencegah 2-3 juta kematian anak setiap tahun." Ini menunjukkan betapa vitalnya peran vaksin dalam menyelamatkan nyawa.

Profesor Miko menjelaskan bahwa imunisasi lengkap berperan krusial dalam membentuk kekebalan tubuh spesifik terhadap virus dan bakteri penyebab penyakit. Ia juga menegaskan bahwa imunisasi adalah cara yang praktis, terbukti efektif, dan bahkan gratis di fasilitas kesehatan pemerintah. "Yang praktis, sudah terbukti di banyak negara adalah dengan imunisasi, gratis di fasilitas kesehatan pemerintah tinggal datang," ujarnya. Bayi dan balita memiliki kekebalan tubuh yang belum sempurna, sehingga sangat rentan terinfeksi penyakit menular yang dapat menyebabkan sakit berat, cacat, hingga meninggal. Kekebalan tubuh akan terbentuk dan terlindungi dari penyakit spesifik dalam waktu dua minggu setelah imunisasi.

Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A (K), menambahkan bahwa manfaat imunisasi jauh melampaui potensi efek sampingnya yang umumnya ringan. "Tidak hanya campak tapi pertusis, gondongan, rubella, cacar, difteri, polio dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, ini dapat menurun 97 sampai 100 persen. Ini adalah bukti yang tidak dapat dibantahkan," tegasnya. Imunisasi secara signifikan menekan angka kesakitan dan mencegah komplikasi serius seperti diare berkepanjangan, gangguan pernapasan, hingga radang otak.

Secara keseluruhan, imunisasi lengkap sangat krusial karena beberapa alasan utama. Pertama, vaksin membantu tubuh anak membentuk antibodi spesifik, mencegah infeksi serius. Kedua, imunisasi melindungi dari penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Ketiga, cakupan imunisasi yang tinggi menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi. Keempat, imunisasi mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit. Kelima, anak yang sehat berkat imunisasi dapat tumbuh kembang secara optimal tanpa hambatan. Terakhir, vaksin yang digunakan telah terbukti aman dan efektif, serta diakui secara internasional. Pemerintah terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi melalui berbagai program, menegaskan bahwa imunisasi adalah hak setiap anak untuk masa depan yang sehat dan kuat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Vinsensia Dianawanti

    Author

    Vinsensia Dianawanti
Batik Raya Indonesia

Batik Raya Indonesia

Lihat Selengkapnya

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |