Fimela.com, Jakarta Di sejumlah negara, banyak orang saat ini menghadapi peringatan terkait suhu panas ekstrem. Suhu yang sangat tinggi jelas dapat mengancam kesehatan manusia.
Anda mungkin sudah mengetahui beberapa langkah penting, seperti menghindari aktivitas fisik berat di luar ruangan, memastikan tetangga yang berusia lanjut memiliki pendingin ruangan, menggunakan tabir surya, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Namun, ketika membahas tentang hidrasi, para ahli menyarankan agar ada beberapa jenis minuman yang sebaiknya dihindari sepenuhnya selama gelombang panas untuk mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi.
Mengacu pada informasi dari Bestlife yang dilansir Fimela.com, berikut adalah jenis minuman yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi saat cuaca panas.
Diperkirakan curah hujan lebat akan terus terjadi hingga bulan Maret nanti sebelum memasuki musim pancaroba atau musim panas.
1. Minuman Berenergi
Minuman berenergi sering kali memiliki lebih banyak kafein dan gula dibandingkan kopi atau minuman ringan, namun berbeda dengan minuman olahraga yang mengandung elektrolit untuk menggantikan garam dan mineral yang hilang saat berkeringat.
Konsumsi alkohol saat cuaca panas tidak disarankan karena alkohol bersifat diuretik, meningkatkan risiko dehidrasi, dan dapat mengganggu pengaturan suhu tubuh.
CDC dan Palang Merah Amerika merekomendasikan untuk menghindari alkohol dalam 24 jam setelah bekerja di cuaca panas untuk mencegah penyakit akibat panas.
2. Kopi dan Teh
Menurut Mayo Clinic, "Sebagai bahan kimia, kafein meningkatkan produksi urin, yang berarti kafein bersifat diuretik. Tetapi sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa cairan dalam minuman berkafein menyeimbangkan efek diuretik dari kadar kafein pada umumnya."
Namun, hal ini tergantung pada seberapa terbiasa tubuh Anda dengan kafein. Jika Anda adalah seseorang yang mengonsumsi kopi atau teh setiap hari dan juga minum banyak air, Anda mungkin dapat mengonsumsi minuman ini dalam jumlah yang wajar selama gelombang panas. Di sisi lain, jika tubuh Anda sensitif terhadap kafein, maka bisa berisiko menyebabkan dehidrasi yang signifikan.
3. Soda
Soda juga mengandung kafein, sehingga sebaiknya dihindari. Selain itu, soda umumnya memiliki kandungan gula yang sangat tinggi, yang menurut penelitian dapat memperburuk dehidrasi.
"Ini mungkin karena interaksi gula dan air di dalam sel," ungkap Medical News Today. Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan sel-sel dalam tubuh memindahkan lebih banyak air, yang pada gilirannya meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology pada Juli 2016 menunjukkan bahwa minuman bersoda dapat memperburuk dehidrasi dan meningkatkan risiko cedera ginjal.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.