Cegah Kanker Serviks, POGI Rilis Panduan Vaksinasi HPV untuk Wanita Pra-Nikah dan Pascapersalinan

2 days ago 14

Fimela.com, Jakarta Sebagai upaya pencegahan kanker serviks, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia atau POGI merilis rekomendasi klinis terbaru mengenai vaksinasi Human Papillomavirus (HPV). Panduan ini secara khusus menyoroti dua kelompok yang menjadi prioritas penerima vaksin, yakni wanita pra-nikah dan wanita pascapersalinan.

Rekomendasi POGI ini disusun berdasarkan bukti ilmiah terbaru dan menjadi langkah penting untuk  memperkuat strategi pencegahan primer kanker serviks, jenis kanker yang menduduki posisi ketiga terbanyak di Indonesia. Rekomendasi tersebut mendapat dukungan penuh dari PT Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD Indonesia), yang selama ini konsisten mengedukasi masyarakat dan memperluas akses vaksinasi HPV di Tanah Air.

Berdasarkan data Globocan 2022, kanker serviks menempati posisi kedua sebagai jenis kanker paling banyak dialami wanita di Indonesia. Tercatat lebih dari 36 ribu kasus baru dan lebih dari 20 ribu kematian setiap tahunnya. Sekitar 95 persen kasus tersebut dipicu oleh infeksi HPV risiko tinggi.

Meski berbagai program pencegahan telah dijalankan, kelompok wanita dewasa yang belum pernah menerima vaksin HPV, seperti dalam fase pranikah maupun pascapersalinan, masih menjadi kelompok yang perlu mendapat perhatian serius.

Ketua Umum POGI Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG, Subsp. Onk menyampaikan kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, dan jika tidak ditangani, dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Di Indonesia, tipe HPV risiko tinggi yang paling umum ditemukan adalah tipe 52, 16, 18, 58 - yang sebagian besar ditularkan melalui aktivitas seksual. 

"Kabar baiknya, infeksi HPV dapat dicegah melalui vaksinasi HPV. Oleh karena itu, sangat dianjurkan seseorang melakukan vaksinasi HPV sebelum aktif secara seksual, seperti pada fase pranikah. Untuk ibu yang sedang menyusui, juga dapat menerima vaksinasi HPV,” jelasnya.

Prof Yudi menekankan bahwa masih banyak wanita usia reproduktif yang belum menjadi bagian dari upaya pencegahan kanker serviks secara menyeluruh. 

“Setiap jam, dua wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Ini bukan sekadar angka, tapi panggilan darurat bagi semua pihak. Melalui rekomendasi ini, POGI ingin memberikan panduan berbasis ilmiah bagi dokter dan tenaga kesehatan untuk memperluas cakupan perlindungan, khususnya bagi kelompok pranikah dan pascapersalinan yang belum pernah menerima vaksinasi HPV," ujarnya.

Pedoman Teknis untuk Mendukung Kinerja Tenaga Kesehatan

Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks POGI, yang dipimpin Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. O.G, Subsp. Onk merumuskan rekomendasi ini sebagai pedoman teknis untuk mendukung kinerja tenaga kesehatan.

"Untuk wanita - termasuk wanita pranikah, kami merekomendasikan untuk mendapat vaksin HPV. Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap dapat membantu dalam mengurangi risiko dan memberikan perlindungan dari kanker serviks,” jelas dr. Fitriyadi.

Lebih lanjut, dr. Fitriyadi menjelaskan, vaksinasi HPV pada ibu pascapersalinan sebaiknya dimasukkan ke dalam agenda kunjungan nifas untuk memastikan perlindungan optimal.

“Vaksinasi HPV dapat diberikan untuk ibu menyusui dan dapat diberikan bersamaan dengan layanan skrining serviks. Kami menyusun panduan ini agar dokter, bidan, dan tenaga kesehatan memiliki acuan praktis dan konsisten dalam memberikan edukasi dan layanan vaksinasi HPV, khususnya bagi kelompok wanita dewasa yang belum tercakup,” pungkasnya.

POGI berharap rekomendasi vaksinasi HPV yang baru ini bisa segera diadopsi secara luas oleh tenaga kesehatan di berbagai fasilitas pelayanan. Melalui integrasi pada layanan pranikah dan pascapersalinan, vaksinasi HPV diyakini dapat menjadi langkah efektif menurunkan angka kematian akibat kanker serviks serta mendorong tercapainya target eliminasi secara nasional dan global.

Sejalan dengan upaya POGI, MSD Indonesia sebagai perusahaan biofarmasi global yang fokus pada pencegahan penyakit menular menyambut baik inisiatif tersebut. MSD menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks pada perempuan Indonesia.

Sumber Referensi: 

NIH, “Human papillomavirus vaccination for adult women”. 

Globocan 2022, “Indonesia”. 

WHO, “International Agency for Research on Cancer 2022”

WHO, “Cervical Cancer” 

CDC, “HPV Vaccination 

NIH, “Human Papillomavirus Vaccines - Drugs and Lactation Database

(*)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |