Fimela.com, Jakarta Menstruasi yang datang terlambat sering kali membuat khawatir, terutama bagi yang aktif secara seksual. Banyak yang langsung mengaitkannya dengan kehamilan, padahal ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi siklus menstruasi.
Siklus menstruasi yang normal biasanya berkisar antara 21 hingga 35 hari. Namun, beberapa orang mungkin mengalami keterlambatan meski sebelumnya memiliki jadwal yang teratur. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami perubahan tertentu yang memengaruhi keseimbangan hormon.
Lantas, apa saja hal yang bisa menyebabkan menstruasi terlambat selain kehamilan? Simak penjelasannya berikut ini!
Stres
Ketika mengalami stres berat, tubuh akan merespons dengan mekanisme “fight or flight,” yang dapat mengganggu keseimbangan hormon pengatur ovulasi, termasuk gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Akibatnya, ovulasi bisa mengalami keterlambatan atau bahkan tidak terjadi, yang berujung pada siklus menstruasi yang tidak teratur.
Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Penelitian mengungkapkan bahwa wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih rentan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini dapat menyebabkan menstruasi datang lebih lambat dari biasanya.
Merokok
Merokok dapat mengganggu siklus menstruasi, salah satunya menyebabkan keterlambatan haid. Kandungan dalam rokok, termasuk nikotin, dapat memengaruhi keseimbangan hormon estrogen yang berperan dalam mengatur menstruasi. Dampaknya, jadwal menstruasi bisa berubah dan menjadi tidak teratur.
PCOS
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium menghasilkan androgen (hormon pria) dalam jumlah berlebihan. Kondisi ini dapat menghambat proses ovulasi, sehingga siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lebih jarang terjadi, atau bahkan terhenti selama beberapa bulan.
Menopause Dini
Menopause DiniMenopause umumnya terjadi pada usia 45–55 tahun, namun pada beberapa wanita, bisa datang lebih cepat (menopause dini) akibat faktor genetik, penyakit autoimun, atau prosedur medis tertentu.
Sebelum menopause berlangsung sepenuhnya, tubuh akan memasuki fase perimenopause, di mana siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lebih ringan, atau semakin jarang. Kondisi ini disebabkan oleh ovarium yang mulai berhenti memproduksi sel telur serta penurunan kadar estrogen secara signifikan.
Menstruasi yang terlambat tidak selalu disebabkan oleh kehamilan, ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi siklus haid. Memahami penyebabnya dapat membantu kamu mengenali kondisi tubuh dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan hormon. Jika keterlambatan haid terjadi berulang kali atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.