Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, bagi kamu yang gemar memakai pakaian ketat mulai dari atasan sampai bawahan, tahukah bahwa kebiasaan ini bisa berdampak lebih dari sekadar soal penampilan? Banyak wanita memilih pakaian ketat karena merasa lebih percaya diri, tubuh terlihat ramping, dan gaya tampak lebih fashionable.
Namun, dibalik rasa percaya diri yang muncul, tubuh sebenarnya membutuhkan ruang gerak yang cukup. Saat pakaian terlalu ketat, sirkulasi tubuh bisa sedikit terganggu dan membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.
Rasa sesak atau kaku sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang memberi peringatan. Hal-hal seperti ini sering kali tidak kita sadari karena fokus lebih banyak tertuju pada penampilan luar. Untuk itu, ini efek negatif dari memakai pakaian yang terlalu ketat.
1. Menghambat Sirkulasi Darah
Pakaian yang terlalu ketat, terutama di bagian pinggang, paha, atau betis, dapat memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah. Jika dibiarkan terus-menerus, hambatan aliran darah ini dapat berkontribusi pada munculnya varises.
Pembuluh darah yang menonjol dan berwarna kebiruan ini bukan hanya mengganggu penampilan, tapi juga bisa menimbulkan rasa sakit serta berat pada kaki. Selain itu, peredaran darah yang tidak lancar juga membuat tubuh lebih cepat lelah.
2. Menimbulkan Infeksi pada Area Kewanitaan
Area kewanitaan merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif dan membutuhkan sirkulasi udara yang baik. Saat memakai pakaian dalam atau celana ketat, area tersebut menjadi lembab dan panas.
Risiko infeksi seperti keputihan berlebihan, gatal, hingga iritasi kulit akan semakin besar. Infeksi jamur misalnya, sering ditandai dengan rasa perih dan ketidaknyamanan saat beraktivitas. Selain itu, kelembaban yang terjebak di area kewanitaan juga bisa memicu bau tidak sedap.
3. Membatasi Tubuh Bergerak
Pakaian ketat memang bisa membuat tubuh terlihat ramping, tetapi efeknya pada kenyamanan tidak bisa diabaikan. Gerakan sederhana seperti membungkuk, duduk, atau bahkan bernafas dalam bisa terasa terganggu jika pakaian terlalu menekan tubuh.
Pembatasan gerakan ini dapat menimbulkan rasa kaku pada otot dan sendi. Bila dibiarkan terlalu lama, tubuh bisa terasa pegal dan cepat lelah. Tubuh sejatinya membutuhkan ruang untuk bergerak bebas agar otot dan persendian tetap fleksibel.
4. Memicu Risiko Kesehatan Kulit
Kulit adalah organ terbesar yang melindungi tubuh, namun sangat mudah mengalami iritasi jika tertekan atau bergesekan dengan bahan pakaian ketat. Akibatnya, muncul ruam, gatal, hingga jerawat pada area yang sering tertutup pakaian.
Keringat yang terjebak di balik pakaian ketat juga memperparah kondisi kulit. Selain masalah jangka pendek, penggunaan pakaian ketat yang berulang bisa menyebabkan kulit kehilangan kelembaban alaminya.
Sahabat Fimela, demikian efek samping dari penggunaan pakaian yang ketat terlalu sering. Mari jaga tubuhmu, dengan mulai memakai pakaian yang longgar dan nyaman untuk aktivitas sehari-hari.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.