Apa Itu Hipertrofi Turbinat? Gejala dan Penyebabnya Berdasarkan Kasus Glenn Alinskie

1 week ago 19

Fimela.com, Jakarta Glenn Alinskie, seorang aktor terkenal, baru-baru ini membagikan pengalaman pribadinya terkait operasi yang dijalaninya untuk mengatasi hipertrofi turbinat. Kondisi ini telah menghambat pernapasannya dan mengurangi kualitas hidupnya, sehingga ia akhirnya memilih untuk melakukan tindakan medis. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Glenn mengekspresikan rasa syukur atas keberhasilan prosedur tersebut dan mendorong orang lain untuk lebih peka terhadap gejala yang mirip.

"Terima kasih banyak atas ucapan terbaik dan doanya.. hanya ingin mengatakan bahwa Operasinya berjalan lancar dan sukses.. Terima kasih kepada dr. Ricky Yue (THT) dan dr. Margaretha (internis) serta semua orang di RSPI Puri Indah yang terlibat.. kalian benar-benar adalah perpanjangan tangan dari karya dan tangan Tuhan. Jadi, saya telah hidup dengan Hipertrofi Konka.. (Konka hidung adalah saluran sempit dan panjang yang membantu menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk melalui hidung)," tulis Glenn Alinskie dikutip dari akun Instagram pribadinya pada Jumat (24/1).

Hipertrofi turbinat adalah kondisi di mana terjadi pembengkakan pada konka hidung, yang memiliki peran penting dalam menyaring, melembapkan, dan menghangatkan udara yang dihirup. Ketika konka membesar, hal ini dapat menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran pernapasan, infeksi yang sering terjadi, hingga mimisan. Glenn juga mengungkapkan bahwa sebelum menjalani operasi, ia sering merasakan gejala seperti hidung tersumbat, perubahan pada indra penciuman, serta mulut kering saat bangun tidur.

Setelah menjalani operasi, Glenn merasakan perubahan yang sangat signifikan pada aliran udara di hidungnya. Ia bahkan menyatakan bahwa untuk pertama kalinya, ia dapat tidur tanpa mendengkur. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan hipertrofi turbinat, berdasarkan pengalaman Glenn serta panduan medis yang dapat dipercaya.

Apa Itu Hipertrofi Turbinat?

Pembengkakan konka hidung, yang dikenal sebagai hipertrofi turbinat, terjadi ketika turbinat, yaitu struktur tulang yang dilapisi oleh mukosa di dalam hidung, mengalami pembesaran. Fungsi utama turbinat adalah untuk menyaring dan mengatur kelembapan udara yang masuk, tetapi jika ukurannya membesar, hal ini dapat mengakibatkan penyumbatan aliran udara di hidung.

Data menunjukkan bahwa sekitar 25% populasi mengalami gejala hidung tersumbat, dan di antara mereka, 42% diakibatkan oleh hipertrofi turbinat. Gejala yang umum muncul dari kondisi ini meliputi kesulitan bernapas, hidung meler, hingga mimisan. Seringkali, gejala ini disalahartikan sebagai flu biasa, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mungkin mengalami masalah yang lebih serius.

Penyebab hipertrofi turbinat dapat bervariasi, mulai dari peradangan yang disebabkan oleh alergi, sinusitis kronis, hingga kelainan bawaan seperti deviasi septum. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang tidak kunjung reda, agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.

Tanda-tanda dan Penegakan Diagnosis Hipertrofi Turbinat

Hipertrofi turbinat dapat ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya adalah hidung yang terasa tersumbat dan tidak kunjung membaik. Selain itu, gangguan pada indra penciuman juga sering terjadi, yang bisa mengganggu kenyamanan sehari-hari.

Gejala lainnya termasuk mulut yang kering, terutama ketika seseorang bernapas melalui mulut saat tidur. Penderita juga mungkin merasakan tekanan di area dahi dan wajah, serta mengalami mimisan dan mendengkur saat tidur. Untuk memastikan diagnosis yang tepat, dokter umumnya akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, endoskopi hidung, dan CT scan.

Penyebab Hipertrofi Turbinat

Hipertrofi turbinat dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

Peradangan Akut dan Kronis

Kondisi seperti rhinitis alergi dan non-alergi sering menjadi penyebab utama. Mukosa yang meradang akibat alergi atau infeksi dapat membengkak, menyumbat aliran udara.

Faktor Lingkungan

Paparan debu, asap rokok, dan polusi udara bisa memperparah pembengkakan turbinat. Disarankan untuk membersihkan rumah secara rutin dari alergen seperti bulu binatang dan lumut.

Kelainan Struktural

Deviasi septum atau kelainan bentuk tulang hidung juga dapat memicu hipertrofi turbinat. Dalam beberapa kasus, ini memerlukan tindakan operasi untuk memperbaiki struktur hidung.

Opsi Terapi untuk Hipertrofi Turbinat

Pengobatan hipertrofi turbinat bergantung pada tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Obat-obatan

Dokter biasanya meresepkan antihistamin untuk alergi, semprotan dekongestan, dan steroid hidung. Namun, penggunaan semprotan dekongestan tidak boleh lebih dari tiga hari karena dapat memperburuk pembengkakan.

Operasi

Jika gejala tidak membaik, prosedur bedah minimal invasif seperti reduksi concha atau submucosal diathermy (SMD) dapat menjadi solusi.

Perawatan Rumah

Mengurangi paparan alergen dengan membersihkan rumah secara rutin dan menggunakan filter udara HEPA sangat membantu. Hindari juga merokok di dalam ruangan.

Dampak Berkelanjutan dan Upaya Pencegahan

Hipertrofi turbinat yang tidak diatasi dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa dampak yang mungkin timbul adalah sulit bernapas kronis, infeksi sinus yang berulang, serta kualitas tidur yang terganggu, seperti "mendengkur terus-menerus."

Untuk menghindari terjadinya kondisi ini, penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Beberapa tindakan yang dapat diambil termasuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, menghindari berbagai alergen, dan segeralah berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.

Apa yang memicu pembesaran turbinat?

Umumnya, hipertrofi turbinat terjadi akibat beberapa faktor, termasuk alergi, sinusitis kronis, serta kelainan struktural seperti deviasi septum. Penyebab-penyebab ini dapat mengganggu fungsi pernapasan dan menyebabkan ketidaknyamanan pada saluran pernapasan.

Apa langkah untuk mengetahui jika saya menderita hipertrofi turbinat?

Gejala yang paling umum terlihat adalah hidung yang tersumbat dan tidak kunjung membaik, perubahan pada indra penciuman, serta mulut yang terasa kering ketika bangun di pagi hari. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Shani Ramadhan Rasyid

    Author

    Shani Ramadhan Rasyid
Potret Widiyanti Putri Wardhana Bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X. (instagram/widi.wardhana)

Entertainment5 Potret Menpar Widiyanti Putri Bersama Sri Sultan HB X Tutup Pameran Akhir Tahun Keraton Yogyakarta 'Parama Iswari'

Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, hadir untuk menutup acara dan memberikan penghargaan atas keberhasilan selama tiga bulan.

Para pemain film Emilia Perez.

EntertainmentDaftar Lengkap Nominasi Oscar 2025, Emilia Perez Jadi Sorotan

Emilia Prez menorehkan sejarah dengan 13 nominasi Oscar 2025, menarik perhatian besar dari kalangan industri film.

Glenn Alinskie Ungkap Idap Hipertrofi Turbinat. (instagram/glennalinskie)

EntertainmentGlenn Alinskie Ungkap Kondisi Kesehatannya, Idap Hipertrofi Turbinat hingga Jalani Operasi

Glenn Alinskie telah menjalani operasi untuk mengatasi hipertrofi turbinat. Bersama Chelsea Olivia, ia berbagi cerita mengenai keberhasilan prosedur tersebut.

G-Dragon, Taeyang, Rose dan J-Hope. (instagram/uarmyhope)

EntertainmentG-Dragon, Taeyang, Rose, dan J-Hope Sukses Meriahkan Konser Amal di Paris 'Le Gala des Pièces Jaunes'

Penyanyi K-Pop G-Dragon, Taeyang, Rosé, dan j-hope berhasil memukau penonton dalam konser amal Le Gala des Pièces Jaunes 2025.

Potret Nita Gunawan Kunjungi Museum Nike Ardilla. (instagram/nitagunawan2_)
Read Entire Article
Health | Komunitas | Berita Hot |